Keberatan Ditolak, Persijap Pasrah
http://www.persijap.or.id/2007/01/keberatan-ditolak-persijap-pasrah.html
JEPARA - Upaya Persijap untuk membatalkan pertandingan melawan PSM di Stadion La Patua Kabupaten Bone Sulsel membentur tembok besar. Surat keberatan yang dilayangkan manajemen Persijap ke PT Liga Indonesia dua hari lalu menjadi sia-sia. Sebab PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi menolak keberatan Persijap dan meminta tim ini berangkat ke Bone.
Manajer Persijap Edy Sudjatmiko mengatakan, surat jawaban dari PT Liga Indonesia sudah diterima dan isinya meminta Persijap mentaati keputusan yang telah ditetapkan. Selain itu, jika Persijap melanggar keputusan ini, maka sanksi akan dijatuhkan. Sanksi yang mengancam tim Laskar Kalinyamat adalah denda Rp100 juta dan pengurangan nilai.
”Tahu sendirilah, bagaimana BLI (sekarang PT Liga Indonesia) kalau menjatuhkan sanksi. Sebenarnya dari manajemen sudah merencanakan untuk tidak memberangkatkan tim ke Bone. Namun, karena Ketua Harian Persijap (Sholih) meminta agar tim tetap diberangkatkan, akhirnya manajemen menyatakan siap menantang PSM di Bone,” kata Edy Sudjatmiko.
Dengan persiapan yang sangat mepet ini, manajemen tetap bersikap profesional. Para pemain diharapkan tetap menjaga kondusifitas tim dan mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Tim direncanakan berangkat hari ini melalui Surabaya. Kemarin, manajemen masih mengurus segala sesuatunya, termasuk tiket pesawat menuju Bone.
Meski demikian, Edy secara jujur mengaku tidak mematok target muluk-muluk dalam pertandingan ini. ”Tidak ada target khusus, kami ke Bone untuk menjalani pertandingan sesuai ketentuan,” terangnya.
Dia menambahkan, penerbitan jadwal laga usiran PSM melawan Persijap sangat mendadak. Saat jadwal itu turun, para pemain terlanjur diliburkan usai laga melawan Persik beberapa waktu lalu. Kondisi seperti ini membuat seakan-akan Persijap yang mendapat hukuman.
Persijap sebenarnya berharap pertandingan digelar di Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya atau Stadion Brawijaya Kediri. Akan tetapi, kemudian PT Liga Indonesia memutuskan pertandingan tetap dilakasanakan di Bone Sulawesi Selatan.
”Kalau di Gelora 10 November atau Brawijaya kan kualitasnya sudah jelas dan memang memenuhi standar untuk menggelar pertandingan Liga Super. Kami menilai, stadion (Bone) ini belum memenuhi kriteria seperti yang telah ditetapkan BLI,” terangnya.
Sedianya, pertandingan PSM kontra Persijap digelar pada 23 Desember lalu. Namun, karena PSM mendapat sanksi dari PT LI terkait pelanggaran pada penyelenggaran laga kandang, dua laga home melawan Persijap dan Persela tidak dapat dilaksanakan di markas PSM Stadion Andi Matalatta Makassar. Sebelumnya, sempat ada keputusan laga ini akan dilaksanakan di Stadion Brawijaya Kediri. Namun, kemudian PT LI merubah jadwal dan lokasi pertandingan. (acf)
Manajer Persijap Edy Sudjatmiko mengatakan, surat jawaban dari PT Liga Indonesia sudah diterima dan isinya meminta Persijap mentaati keputusan yang telah ditetapkan. Selain itu, jika Persijap melanggar keputusan ini, maka sanksi akan dijatuhkan. Sanksi yang mengancam tim Laskar Kalinyamat adalah denda Rp100 juta dan pengurangan nilai.
”Tahu sendirilah, bagaimana BLI (sekarang PT Liga Indonesia) kalau menjatuhkan sanksi. Sebenarnya dari manajemen sudah merencanakan untuk tidak memberangkatkan tim ke Bone. Namun, karena Ketua Harian Persijap (Sholih) meminta agar tim tetap diberangkatkan, akhirnya manajemen menyatakan siap menantang PSM di Bone,” kata Edy Sudjatmiko.
Dengan persiapan yang sangat mepet ini, manajemen tetap bersikap profesional. Para pemain diharapkan tetap menjaga kondusifitas tim dan mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Tim direncanakan berangkat hari ini melalui Surabaya. Kemarin, manajemen masih mengurus segala sesuatunya, termasuk tiket pesawat menuju Bone.
Meski demikian, Edy secara jujur mengaku tidak mematok target muluk-muluk dalam pertandingan ini. ”Tidak ada target khusus, kami ke Bone untuk menjalani pertandingan sesuai ketentuan,” terangnya.
Dia menambahkan, penerbitan jadwal laga usiran PSM melawan Persijap sangat mendadak. Saat jadwal itu turun, para pemain terlanjur diliburkan usai laga melawan Persik beberapa waktu lalu. Kondisi seperti ini membuat seakan-akan Persijap yang mendapat hukuman.
Persijap sebenarnya berharap pertandingan digelar di Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya atau Stadion Brawijaya Kediri. Akan tetapi, kemudian PT Liga Indonesia memutuskan pertandingan tetap dilakasanakan di Bone Sulawesi Selatan.
”Kalau di Gelora 10 November atau Brawijaya kan kualitasnya sudah jelas dan memang memenuhi standar untuk menggelar pertandingan Liga Super. Kami menilai, stadion (Bone) ini belum memenuhi kriteria seperti yang telah ditetapkan BLI,” terangnya.
Sedianya, pertandingan PSM kontra Persijap digelar pada 23 Desember lalu. Namun, karena PSM mendapat sanksi dari PT LI terkait pelanggaran pada penyelenggaran laga kandang, dua laga home melawan Persijap dan Persela tidak dapat dilaksanakan di markas PSM Stadion Andi Matalatta Makassar. Sebelumnya, sempat ada keputusan laga ini akan dilaksanakan di Stadion Brawijaya Kediri. Namun, kemudian PT LI merubah jadwal dan lokasi pertandingan. (acf)