Kemampuan Daerah Jadi Landasan
JEPARA- Persijap menatap kompetisi Superliga 2008 dengan optimistis, kendati sumber dan besaran dananya masih dalam pembahasan. Pengurus kini menentukan prioritas untuk persiapan awal kompetisi. Selain masalah pendanaan, kesiapan stadion dan kebijakan umum dalam pembentukan tim mulai dipikirkan.
Ketua Umum Hendro Martojo menandaskan Persijap harus tetap hidup dengan segala kemampuannya. ''Prinsipnya, dalam pembentukan tim baru tetap berlandaskan standar mutu dan kemampuan daerah,'' kata Bupati Jepara itu usai menyampaikan Nota Keuangan RAPBD 2008 di Gedung DPRD.
Dalam materi penyampaiannya, dia belum memerinci berapa anggaran untuk Tim Kota Ukir dari dana APBD yang dititipkan pada alokasi Rp 12 miliar dalam pos anggaran KONI. ''Jika manajemen baru terbentuk, harus bisa bekerja efektif,'' tandasnya. Dia tetap memperhitungkan potensi lokal sebesar-besarnya.
Pemain
Stadion Gelora Bumi Kartini dan sarana pendukung yang dalam RAPBD 2008 dianggarkan sebesar Rp 10,5 miliar diharapkan bisa segera selesai dan digunakan tahun ini sebagai pendukung utama kiprah tim.
Manajer Edy Sujatmiko yang di Pemkab menjabat sebagai kabag pengendalian pembangunan menilai jika dana lanjutan pembangunan stadion itu ditetapkan, maka penggunaannya harus memenuhi skala prioritas.
Hal itu diperlukan untuk berjaga-jaga jika Stadion Kamal Djunaidi yang selama ini menjadi home base, diangap tidak memenuhi persyaratan. Yang paling pokok dalam ketentuan Badan Liga Indonesia adalah sarana di dalam stadion, lampu penerangan, dan permukaan lapangan.
Dalam evaluasi nanti, Pelatih Yudi Suryata juga diharapkan bisa memberikan catatan pemain yang masih bisa dipertahankan untuk kembali dipakai pada persiapan musim 2008. Musim 2007, Persijap diperkuat 24 pemain.
Tiga pemain lokal yang sering menjadi andalan adalah, Danang Wihatmoko, Ahmad Mahrus Bahtiar, dan Noorhadi.(H15-22)