Persijap Diwacanakan Milik Jateng
JEPARA- Bupati Jepara Hendro Martojo melempar wacana Persijap sebagai milik Jateng. Wacana tersebut dilontarkan setelah tim ini berhasil menghuni peringkat sembilan klasemen akhir Wilayah II Liga Indonesia dan menjadi satu-satunya tim Jateng yang berkiprah di ajang Superliga 2008.
Kendati begitu, ketua umum Persijap itu menyebut persoalan ikatan emosional publik Jateng kemungkinan belum siap. ''Kalau memang di Jateng hanya Persijap yang ke Superliga, nama yang akan diangkat bisa Jateng, sekalipun tim ini lahir di Jepara. Itu mungkin saja,'' kata Hendro setelah tim Kota Ukir memastikan tiket paling bergengsi kompetisi sepak bola nasional 2008.
Dia mengakui, rasa memiliki masyarakat Jepara sedemikian kental terhadap Persijap sejak klub ini berdiri tahun 1954. Representasi ke-Jateng-annya bisa diketengahkan bersamaan prestasi tertinggi akhir musim 2007 tanpa meruntuhkan kecintaan khas publik bola Kota Ukir.
Wacana itu dilontarkan berbarengan dengan upaya pendanaan tim untuk musim 2008. Dalam RAPBD 2008, pendanaan Persijap dititipkan melalui dana KONI setempat sekitar Rp 12 miliar. Belum pasti berapa yang akan terkucur untuk Persijap karena dana tersebut belum diputuskan rencana pendistribusiannya. Sebagai pembanding, dana APBD untuk Persijap 2007 sebesar Rp 13,1 miliar. Hendro sendiri mengakui saat ini tidak mungkin pendanaan klub disapih dari APBD secara total.
Itu karena beratnya peluang menggandeng sponsorship di satu sisi, dan meningginya pembiayaan perjalanan kompetisi. ''Kesulitan dan pembiayaan tinggi ini tak hanya dialami Persijap,'' ujarnya.
Keputusan
Anggota Komisi A (bidang pemerintahan dan keuangan) DPRD Syaifudin Lc mengatakan, sampai saat ini belum ada keputusan mengenai usulan Rp 12 miliar. ''Usulan itu sudah masuk dalam RAPBD. Ra bu (2/1) ini akan disampaikan bupati dalam agenda penyampaian nota keuangan. Setelah penyampaian, masih akan ditanggapi dalam pemandangan umum, dilanjutkan proses di komisi, panitia anggaran, dan sidang paripurna,'' kata Syaifudin.
DPRD belum berani memutuskan terkait ketentuan dana pengelolaan APBD untuk klub sepak bola profesional. Sementara itu usai menahan imbang 1-1 Persmin Minahasa di partai penutup liga, 30 Desember lalu, sebagian besar pemain Persijap pulang kampung.
Trio Brasil, Amarildo Souza, Evaldo, dan Leandro Braga, lebih dulu bertolak ke Rio de Janeiro dari Bandara Sam Rattulangi, Manado usai bertanding. Pemain domestik yang Senin (31/12) malam disambut kedatangannya oleh suporter juga pulang kampung. (H15-40)