Yudi Belum Tentukan Pilihan
http://www.persijap.or.id/2008/02/yudi-belum-tentukan-pilihan.html
JEPARA- Pelatih Persijap Jepara pada musim 2007, Yudi Suryata, belum menentukan pilihan klub yang akan ditanganinya musim ini. Pria asal Sragen itu masih fokus untuk mendapatkan lisensi A Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Namun, Persijap tetap menjadi prioritas utamanya. Perkembangan terkini terkait kesulitan keuangan yang diderita klub itu belum berimbas pada pilihannya untuk mundur atau bertahan dalam melatih kembali Tim Kota Ukir.
’’Bagi saya, Persijap ibarat rumah kedua setelah rumah tempat tinggal saya. Tetapi, saya belum bisa mengambil keputusan karena belum ada perkembangan keseriusan manajemen untuk memilih saya lagi atau yang lain,’’ katanya, Selasa (26/2).
Yudi menjadi pelatih terlama di Persijap, baik tim senior maupun yunior. Dia berkiprah sekitar 10 tahun, sejak kali pertama pada 1992.
Sebagai pelatih yang sukses mengantarkan Laskar Kalinyamat ke jalur Superliga, dia tetap berharap klub tersebut bisa mengikuti kompetisi nasional tertinggi itu. Dia mengaku sedikit banyak mengetahui kesulitan keuangan Persijap dari media massa.
Pertanggungjawaban
Hingga kemarin, dia belum dihubungi manajemen tim 2007. Padahal, Yudi masih harus mempertanggungjawabkan kepelatihannya selama semusim. Pembubaran tim secara formal juga belum dilakukan.
’’Awalnya rencana pembubaran tim pada Januari, lalu diundur Februari. Sampai sekarang saya belum mendapatkan kejelasan waktu,’’ ungkap pelatih berusia 53 tahun itu.
Yudi baru memiliki lisensi B AFC. Dia telah mendaftar ke PSSI untuk mengikuti kursus lisensi A. Kursus itu akan berlangsung 16 Maret-15 April.
Dia merasa harus mengikuti program itu karena pelaksanaan kursus tersebut biasanya digelar sekali dalam 10 tahun. Pria yang senang memakai topi pet itu membeberkan, komunikasi dengan pemain Persijap musim lalu masih terus berjalan.
’’Beberapa pemain memang masih kontak dengan saya. Mereka menanyakan perkembangan persiapan Persijap dan kemungkinan untuk bisa bergabung lagi,’’ imbuhnya. (H15-78)
Namun, Persijap tetap menjadi prioritas utamanya. Perkembangan terkini terkait kesulitan keuangan yang diderita klub itu belum berimbas pada pilihannya untuk mundur atau bertahan dalam melatih kembali Tim Kota Ukir.
’’Bagi saya, Persijap ibarat rumah kedua setelah rumah tempat tinggal saya. Tetapi, saya belum bisa mengambil keputusan karena belum ada perkembangan keseriusan manajemen untuk memilih saya lagi atau yang lain,’’ katanya, Selasa (26/2).
Yudi menjadi pelatih terlama di Persijap, baik tim senior maupun yunior. Dia berkiprah sekitar 10 tahun, sejak kali pertama pada 1992.
Sebagai pelatih yang sukses mengantarkan Laskar Kalinyamat ke jalur Superliga, dia tetap berharap klub tersebut bisa mengikuti kompetisi nasional tertinggi itu. Dia mengaku sedikit banyak mengetahui kesulitan keuangan Persijap dari media massa.
Pertanggungjawaban
Hingga kemarin, dia belum dihubungi manajemen tim 2007. Padahal, Yudi masih harus mempertanggungjawabkan kepelatihannya selama semusim. Pembubaran tim secara formal juga belum dilakukan.
’’Awalnya rencana pembubaran tim pada Januari, lalu diundur Februari. Sampai sekarang saya belum mendapatkan kejelasan waktu,’’ ungkap pelatih berusia 53 tahun itu.
Yudi baru memiliki lisensi B AFC. Dia telah mendaftar ke PSSI untuk mengikuti kursus lisensi A. Kursus itu akan berlangsung 16 Maret-15 April.
Dia merasa harus mengikuti program itu karena pelaksanaan kursus tersebut biasanya digelar sekali dalam 10 tahun. Pria yang senang memakai topi pet itu membeberkan, komunikasi dengan pemain Persijap musim lalu masih terus berjalan.
’’Beberapa pemain memang masih kontak dengan saya. Mereka menanyakan perkembangan persiapan Persijap dan kemungkinan untuk bisa bergabung lagi,’’ imbuhnya. (H15-78)
