Gubernur Diminta Beri Kepastian
http://www.persijap.or.id/2008/03/gubernur-diminta-beri-kepastian.html
JEPARA-Gubernur Ali Mufiz diminta segera memberi kepastian terkait permohonan Persijap Jepara menyangkut revisi evaluasi terhadap APBD 2008.
Dalam evaluasi itu, Gubernur tidak membolehkan anggaran Rp 10 miliar untuk ’’Laskar Kalinyamat’’ yang telah ditetapkan dalam sidang paripurna DPRD Jepara 24 Januari.
Pada perkembangannya, Persijap mengantongi surat tertulis dari Mendagri soal dibolehkannya dana APBD untuk musim ini.
’’Kepastian perlu segera diberikan agar Persijap tidak menunggu lebih lama karena akan berpengaruh dalam persiapan tim untuk kompetisi Superliga,’’ kata anggota Komisi E DPRD Jateng, HM Busyro saat dihubungi, kemarin. Komisi E mengagendakan pekan ini bertemu Gubernur dan pengurus KON, untuk membahas masalah tersebut.
Tanggapan cepat dan hati-hati dari Gubernur dinilai akan banyak membantu.
Dia mengakui belum membaca langsung bagaimana materi surat dari Mendagri kepada Persijap.
Jika surat tersebut berimplikasi terhadap klub-klub lain di Jateng yang rata-rata bermasalah dengan persoalan finansial lantaran tidak diperbolehkan menggunakan dana APBD, maka selayaknya Gubernur membangun komunikasi dengan klub-klub itu.
Jadi Pertimbangan
Ketua Umum Persijap yang juga Bupati Jepara Hendro Martojo beberapa waktu lalu mengungkapkan dana APBD yang telah ditetapkan DPRD itu bisa dicairkan dengan syarat evaluasi APBD 2008 direvisi.
Terkait hal itu, Busyro menyatakan, jika surat dari Mendagri itu benar, maka saat ini keputusan hanya ada di tangan Gubernur.
Dia menghargai langkah Gubernur yang bersikap hati-hati sekalipun klub-klub di provinsi lain masih bisa mendapatkan dana APBD.
Jawaban Mendagri itu setidaknya sebagai bahan kajian dan selanjutnya menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
’’Kami dari DPRD mendukung agar segera ada kepastian dalam menanggapi surat Persijap itu, dan tetap mendorong klub mengupayakan sumber pendanaan non-APBD dalam rangka persiapan menjadi klub mandiri,’’ tambahnya.
Manajer Persijap 2007 Edy Sujatmiko mengemukakan, terkait perginya sejumlah pemain ke klub lain, pihaknya mengaku belum diberitahu pemain bersangkutan.
Satu-satunya pemain yang telah resmi menyatakan keluar dan meminta surat pindah adalah Fakhrudin yang kini berlabuh di Persisam Samarinda. Sedangkan Kasiyadi yang juga ke Persisam dan Ahmad Mahrus Bahtiar ke Persija Jakarta Pusa belum memberi kabar. Seperti pengalaman musim lalu, surat pindah dari klub lama tetap dibutuhkan. (H15,kar-22)
Dalam evaluasi itu, Gubernur tidak membolehkan anggaran Rp 10 miliar untuk ’’Laskar Kalinyamat’’ yang telah ditetapkan dalam sidang paripurna DPRD Jepara 24 Januari.
Pada perkembangannya, Persijap mengantongi surat tertulis dari Mendagri soal dibolehkannya dana APBD untuk musim ini.
’’Kepastian perlu segera diberikan agar Persijap tidak menunggu lebih lama karena akan berpengaruh dalam persiapan tim untuk kompetisi Superliga,’’ kata anggota Komisi E DPRD Jateng, HM Busyro saat dihubungi, kemarin. Komisi E mengagendakan pekan ini bertemu Gubernur dan pengurus KON, untuk membahas masalah tersebut.
Tanggapan cepat dan hati-hati dari Gubernur dinilai akan banyak membantu.
Dia mengakui belum membaca langsung bagaimana materi surat dari Mendagri kepada Persijap.
Jika surat tersebut berimplikasi terhadap klub-klub lain di Jateng yang rata-rata bermasalah dengan persoalan finansial lantaran tidak diperbolehkan menggunakan dana APBD, maka selayaknya Gubernur membangun komunikasi dengan klub-klub itu.
Jadi Pertimbangan
Ketua Umum Persijap yang juga Bupati Jepara Hendro Martojo beberapa waktu lalu mengungkapkan dana APBD yang telah ditetapkan DPRD itu bisa dicairkan dengan syarat evaluasi APBD 2008 direvisi.
Terkait hal itu, Busyro menyatakan, jika surat dari Mendagri itu benar, maka saat ini keputusan hanya ada di tangan Gubernur.
Dia menghargai langkah Gubernur yang bersikap hati-hati sekalipun klub-klub di provinsi lain masih bisa mendapatkan dana APBD.
Jawaban Mendagri itu setidaknya sebagai bahan kajian dan selanjutnya menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
’’Kami dari DPRD mendukung agar segera ada kepastian dalam menanggapi surat Persijap itu, dan tetap mendorong klub mengupayakan sumber pendanaan non-APBD dalam rangka persiapan menjadi klub mandiri,’’ tambahnya.
Manajer Persijap 2007 Edy Sujatmiko mengemukakan, terkait perginya sejumlah pemain ke klub lain, pihaknya mengaku belum diberitahu pemain bersangkutan.
Satu-satunya pemain yang telah resmi menyatakan keluar dan meminta surat pindah adalah Fakhrudin yang kini berlabuh di Persisam Samarinda. Sedangkan Kasiyadi yang juga ke Persisam dan Ahmad Mahrus Bahtiar ke Persija Jakarta Pusa belum memberi kabar. Seperti pengalaman musim lalu, surat pindah dari klub lama tetap dibutuhkan. (H15,kar-22)