Dana Persijap terancam tak cair
http://www.persijap.or.id/2008/04/dana-persijap-terancam-tak-cair.html
JEPARA - Setelah sempat melegakan harapan publik bola Jepara, persoalan dana APBD untuk Persijap (Jepara) kembali menyeruak di tengahtengah persiapannya menyongsong Superliga. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Dalam Negeri, pencairan dana APBD Jepara untuk kegiatan sepakbola tetap harus mengacu pada aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Jepara, Drs Anwar Haryono MM, menyatakan pihaknya dua hari lalu diundang ke Jakarta oleh Depdagri, untuk mendapatkan pengarahan tentang hal itu. Intinya beberapa hal yang menyulitkan Persijap dalam hal pertanggungjawaban keuangan, harus dihadapi dan dipecahkan persoalannya.
’’Dana APBD intinya diperbolehkan untuk digunakan untuk membiayai pembinaan sepakbola. Syaratnya harus melalui KONI sebagai dana hibah, namun tidak diperkenankan digunakan untuk biaya kontrak pemain. Baik itu pemain lokal maupun pemain asing,’’ ujar Anwar Haryono, Rabu (16/4).
Keharusan yang kemungkinan akan sulit dilaksanakan adalah keharusan mendasari kegiatan dengan Keppres No.80 yang berlaku. Dengan Keppres tersebut maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain melakukan lelang untuk anggaran yang nilainya diatas Rp 100 Juta.
’’Jika proposal KONI diajukan dan sudah memenuhi syarat administrasi, maka BPKD dalam hal ini sebenarnya tidak ada masalah jika memang diminta mencairkan dananya. Namun soal pertanggung jawabannya, tergantung KONI Jepara, sebab lembaga ini yang akan bertanggung jawab,’’ tandasnya.
Tidak masalah
Terpisah, Ketua KONI Jepara, H Ali Irfan menyatakan tidak masalah jika lembaga yang dipimpinya dititipi dana untuk Persijap. Namun demikian, soal pertanggungjawaban pihaknya menyatakan tidak mau ikut terlibat. Dalam hal ini Persijap dipersilakan mengajukan proposal sendiri dan mempertanggungjawabkannya sendiri.
’’Sikap KONI sudah jelas. Silakan dititipkan, tapi soal pertanggungjawabannya Persijap sendiri,’’ ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Manajer Tim Persijap, Edi Sujatmiko sendiri menyatakan akan segera menggelar rapat menyangkut persoalan ini. Bersama ketua umum Persijap, rencananya akan diundang beberapa pihak yang terkait dengan persoalan ini, termasuk kemungkinan KONI Jepara.
’’Terus terang, sebagai manajer tim, saya yang paling pusing menghadapi situasi seperti ini. Kami akan rapat dan membahasnya,’’ ujar Edi. dis-jie
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Jepara, Drs Anwar Haryono MM, menyatakan pihaknya dua hari lalu diundang ke Jakarta oleh Depdagri, untuk mendapatkan pengarahan tentang hal itu. Intinya beberapa hal yang menyulitkan Persijap dalam hal pertanggungjawaban keuangan, harus dihadapi dan dipecahkan persoalannya.
’’Dana APBD intinya diperbolehkan untuk digunakan untuk membiayai pembinaan sepakbola. Syaratnya harus melalui KONI sebagai dana hibah, namun tidak diperkenankan digunakan untuk biaya kontrak pemain. Baik itu pemain lokal maupun pemain asing,’’ ujar Anwar Haryono, Rabu (16/4).
Keharusan yang kemungkinan akan sulit dilaksanakan adalah keharusan mendasari kegiatan dengan Keppres No.80 yang berlaku. Dengan Keppres tersebut maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain melakukan lelang untuk anggaran yang nilainya diatas Rp 100 Juta.
’’Jika proposal KONI diajukan dan sudah memenuhi syarat administrasi, maka BPKD dalam hal ini sebenarnya tidak ada masalah jika memang diminta mencairkan dananya. Namun soal pertanggung jawabannya, tergantung KONI Jepara, sebab lembaga ini yang akan bertanggung jawab,’’ tandasnya.
Tidak masalah
Terpisah, Ketua KONI Jepara, H Ali Irfan menyatakan tidak masalah jika lembaga yang dipimpinya dititipi dana untuk Persijap. Namun demikian, soal pertanggungjawaban pihaknya menyatakan tidak mau ikut terlibat. Dalam hal ini Persijap dipersilakan mengajukan proposal sendiri dan mempertanggungjawabkannya sendiri.
’’Sikap KONI sudah jelas. Silakan dititipkan, tapi soal pertanggungjawabannya Persijap sendiri,’’ ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Manajer Tim Persijap, Edi Sujatmiko sendiri menyatakan akan segera menggelar rapat menyangkut persoalan ini. Bersama ketua umum Persijap, rencananya akan diundang beberapa pihak yang terkait dengan persoalan ini, termasuk kemungkinan KONI Jepara.
’’Terus terang, sebagai manajer tim, saya yang paling pusing menghadapi situasi seperti ini. Kami akan rapat dan membahasnya,’’ ujar Edi. dis-jie