Biaya Kompetisi Membengkak
http://www.persijap.or.id/2008/07/biaya-kompetisi-membengkak.html
JEPARA - Superliga yang digelar bersamaan dengan kompetisi U-21 dinilai akan memakan biaya lebih tinggi dibanding musim lalu. Jadwal pertandingan, aturan, serta menyatunya dua kompetisi itu membuat manajemen tim harus mengeluarkan dana lebih banyak.
Pelaksanaannya memakan waktu10 bulan, mulai Juli 2008 hingga Mei 2009. Khusus untuk Superliga, tidak adanya grouping mengakibatkan masing-masing klub harus keliling Indonesia.
Ini akan membawa dampak pada tingginya biaya tranpsortasi. Jadwal pertandingan tandang yang dijalani akan memakan biaya lebih tinggi dibanding musim lalu.
Pada partai tandang pertama, mereka akan menghadapi Persela Lamongan, 26 Juli. Dengan hanya sekali bertanding, ’’Laskar Kalinyamat’’ harus istirahat lagi sebelum kemudian melawat ke kandang Persija Jakarta Pusat pada 2 Agustus. Ini berbeda dari musim lalu, saat sekali tur bisa menghadapi dua klub bertetangga dalam sepekan. Ini relatif menekan biaya.
Saat tur ke Papua. Persijap akan ke kandang Persipura Jayapura pada 15 Agustus. Namun partai selanjutnya melawan tuan rumah Persiwa Wamena digelar selang tujuh hari. ’’Ini artinya biaya penginapan akan semakin besar,’’ kata Wakil Sekretaris Tim, Nur Jamil. Hal serupa juga terjadi pada dua laga tandang sebelumnya, melawan PKT Bontang dan Persiba Balikpapan.
Satu Paket
Biaya membengkak karena kompetisi U-21 sepaket dengan Superliga. Pertandingan U-21 akan digelar sehari sebelum tim senior main. Persijap U-21 masuk Grup II bersama PSIS Semarang, Persib Bandung, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan Arema Malang. Setiap menghadapi tim senior dari lima klub itu, maka pasukan U-21 akan turut serta. ’’Kami sudah mengusulkan bagaimana jika pertandingan U-21 digelar pada hari yang sama dengan tim senior namun pada jam yang berbeda agar biaya lebih efisien. Usulan ini tak diterima,’’ imbuh Nur Jamil.
Sementara itu, aturan peliputan akan lebih ketat dibanding kompetisi musim lalu. Sutedjo dari Panitia Pelaksana Persijap menyatakan, pihaknya akan menerbitkan kartu pengenal untuk peliputan.
Kartu tersebut harus dibawa saat menjalankan tugas. Kartu didapat setelah wartawan mengantongi surat tugas khusus peliputan Superliga di Jepara.
’’Surat tugas itu bisa ditukar dengan kartu yang kami terbitkan. Kami hanya menjalankan aturan makenisme penyelenggaraan dari BLI,’’ kata Sutedjo. Dia menambahkan, di stadion baru Gelora Bumi Kartini, Ujungbatu, tempat wartawan tulis dan fotografer/cameraman televisi dipisah.
Wartawan tulis akan menempati salah satu sisi tribune tertutup, sementara fotograferi bisa masuk di dekat garis lapangan. Tempat konferensi pers dan titik-titik lokasi wawancara dengan pemain juga diatur secara khusus. Mekansime baru ini tidak terjadi ketika pertandingan kandang Persijap digelar di stadion lama, Kamal Djunaidi. (H15-22)
Sementara itu, aturan peliputan akan lebih ketat dibanding kompetisi musim lalu. Sutedjo dari Panitia Pelaksana Persijap menyatakan, pihaknya akan menerbitkan kartu pengenal untuk peliputan.
Kartu tersebut harus dibawa saat menjalankan tugas. Kartu didapat setelah wartawan mengantongi surat tugas khusus peliputan Superliga di Jepara.
’’Surat tugas itu bisa ditukar dengan kartu yang kami terbitkan. Kami hanya menjalankan aturan makenisme penyelenggaraan dari BLI,’’ kata Sutedjo. Dia menambahkan, di stadion baru Gelora Bumi Kartini, Ujungbatu, tempat wartawan tulis dan fotografer/cameraman televisi dipisah.
Wartawan tulis akan menempati salah satu sisi tribune tertutup, sementara fotograferi bisa masuk di dekat garis lapangan. Tempat konferensi pers dan titik-titik lokasi wawancara dengan pemain juga diatur secara khusus. Mekansime baru ini tidak terjadi ketika pertandingan kandang Persijap digelar di stadion lama, Kamal Djunaidi. (H15-22)