Jadwal di Wamena Bakal Dipastikan
http://www.persijap.or.id/2008/08/jadwal-di-wamena-bakal-dipastikan.html
JEPARA- Setibanya di Papua, Persijap akan langsung mengonfirmasi kepastian jadwal pertandingan kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persiwa Wamena dan Badan Liga Indonesia (BLI). Menurut jadwal, laga tersebut digelar di Stadion Pendidikan, Senin (18/8).
Konfirmasi dilakukan seiring perkembangan terakhir situasi keamanan di Wamena setelah insiden tewasnya Anthonius Tabuni (40). Anthonius tertembak saat Peringatan Hari Penduduk Pribumi Sedunia di Wamena yang digelar Dewan Adat Papua (DAP).
Kemungkinan gangguan keamanan yang bisa memengaruhi jadwal pertandingan harus diantisipasi sejak awal. Dengan demikian, biaya perjalanan dapat diperhitungkan.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Sekretaris Tim Nur Jamil sebelum Laskar Kalinyamat berangkat ke Papua, kemarin.
”Hari ini, kami masih memegang jadwal pertandingan di Wamena yang digelar Senin pekan depan. Karena masalah keamanan di Wamena, setibanya di Jayapura, kami akan konfirmasi dulu ke panpel Persiwa dan BLI,” tuturnya di mes pemain.
Laga Persijap melawan Persiwa dilangsungkan tiga hari setelah tim asuhan Junaidi menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Mandala. Jika melihat jadwal pada awal kompetisi, laga sebenarnya juga dimajukan empat hari. Semula pertandingan dijadwalkan 22 Agustus.
Menurut Nur Jamil, berdasarkan pengalaman dalam ajang Djarum Indonesia Super League (ISL), ancaman gangguan keamanan membuat izin pertandingan tak dikeluarkan Polri. Itu dialami tuan rumah Persija Jakarta Pusat dan Persib Bandung.
”Kami tetap mengantisipasi masalah ini. Pada saatnya kami berangkat memang belum ada perubahan jadwal, tetap 18 Agustus,” imbuhnya.
Motivasi Khusus
Persijap membawa 20 pemain untuk berlaga di Papua. Junaidi menargetkan tetap bisa membawa pulang poin.
Dia akan memberikan motivasi khusus kepada anak-anak asuhannya untuk menjaga semangat bertanding.
”Tradisi menunjukkan tim-tim Jawa sulit menang di Papua. Tetapi, peluang itu tetap ada. Semangat anak-anak harus dijaga seperti dalam laga kandang,” tandasnya.
Junaidi membawa tiga pemain yang sudah mengantongi satu kartu kuning. Mereka adalah Arnaldo Villalba, Isdiantono, dan Sofyan Morhan.
Ketiganya diminta menjaga penampilannya untuk menghindari kartu kuning kedua pada dua laga tersebut. (H15-78)
Konfirmasi dilakukan seiring perkembangan terakhir situasi keamanan di Wamena setelah insiden tewasnya Anthonius Tabuni (40). Anthonius tertembak saat Peringatan Hari Penduduk Pribumi Sedunia di Wamena yang digelar Dewan Adat Papua (DAP).
Kemungkinan gangguan keamanan yang bisa memengaruhi jadwal pertandingan harus diantisipasi sejak awal. Dengan demikian, biaya perjalanan dapat diperhitungkan.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Sekretaris Tim Nur Jamil sebelum Laskar Kalinyamat berangkat ke Papua, kemarin.
”Hari ini, kami masih memegang jadwal pertandingan di Wamena yang digelar Senin pekan depan. Karena masalah keamanan di Wamena, setibanya di Jayapura, kami akan konfirmasi dulu ke panpel Persiwa dan BLI,” tuturnya di mes pemain.
Laga Persijap melawan Persiwa dilangsungkan tiga hari setelah tim asuhan Junaidi menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Mandala. Jika melihat jadwal pada awal kompetisi, laga sebenarnya juga dimajukan empat hari. Semula pertandingan dijadwalkan 22 Agustus.
Menurut Nur Jamil, berdasarkan pengalaman dalam ajang Djarum Indonesia Super League (ISL), ancaman gangguan keamanan membuat izin pertandingan tak dikeluarkan Polri. Itu dialami tuan rumah Persija Jakarta Pusat dan Persib Bandung.
”Kami tetap mengantisipasi masalah ini. Pada saatnya kami berangkat memang belum ada perubahan jadwal, tetap 18 Agustus,” imbuhnya.
Motivasi Khusus
Persijap membawa 20 pemain untuk berlaga di Papua. Junaidi menargetkan tetap bisa membawa pulang poin.
Dia akan memberikan motivasi khusus kepada anak-anak asuhannya untuk menjaga semangat bertanding.
”Tradisi menunjukkan tim-tim Jawa sulit menang di Papua. Tetapi, peluang itu tetap ada. Semangat anak-anak harus dijaga seperti dalam laga kandang,” tandasnya.
Junaidi membawa tiga pemain yang sudah mengantongi satu kartu kuning. Mereka adalah Arnaldo Villalba, Isdiantono, dan Sofyan Morhan.
Ketiganya diminta menjaga penampilannya untuk menghindari kartu kuning kedua pada dua laga tersebut. (H15-78)