Posisi Phaitoon Belum Final
http://www.persijap.or.id/2009/01/posisi-phaitoon-belum-final.html
JEPARA-Tiga pekan berlatih bersama Persijap, Phaitoon Thiabma belum memiliki posisi baku di tim. Pelatih Junaidi masih terus mencari tempat yang tepat buat pemain asal Thailand itu.
Kendati begitu, Junaidi memastikan Phaitoon akan masuk dalam barisan pertahanan, lini yang mendapat catatan tersendiri dalam evaluasinya pada paro musim.
’’Kami masih mencobanya untuk beberapa posisi. Yang pasti dia akan bermain bertahan,’’ kata Junaidi. Itu sebabnya dalam game beberapa hari terakhir, anggota timnas Thailand dalam Piala Tiger 2002 di Jakarta itu sering ganti posisi.
Pada dua hari terakhir, dia dicoba sebagai bek murni, lalu menjadi gelandang bertahan, dan kadang-kadang memainkan peran lamanya sebagai sayap kanan dan kiri. Pada paro pertama Djarum Indonesia Super League (ISL), Junaidi tak memiliki pilihan banyak untuk merotasi pemain di sektor belakang.
Pilihannya tak banyak, terutama menghadapi tim-tim tangguh saat tampil di luar kandang. Di barisan belakang, pilihan masih jatuh pada Evaldo, Aji Nurpijal, Sofyan Morhan dan Anam Syahrul. Dalam ajang ISL, Catur Rintang belum pernah tampil, meski pada Copa Dji Sam Soe sudah dimainkan.
Jika salah satu atau dua pemain belakang itu terkena akumulas kartu, pertahanan tim langsung goyah. Karena itu kehadiran Phaitoon memberikan pilihan untuk mengisi lini tersebut.
Pengalaman
Ditanya soal seringnya dia berganti posisi dalam latihan, Phaitoon menyatakan siap menjalankan apa pun peran yang diinginkan pelatih. ’’Saya bersedia bermain untuk semua posisi, namun sebenarnya lebih suka di belakang,’’ jelasnya.
’’Kemarin saya bermain di tengah namun lebih banyak bertahan. Saya akan adaptasi terus untuk posisi yang tepat,’’ sambungnya.
Wakil Sekretaris Tim Nur Jamil mengungkapkan, manajemen telah mencapai kesepakatan dengan panpel dalam upaya mendongkrak kehadiran penonton untuk putaran kedua.
Selain demi mengejar target pendapatan, dukungan penonton dan suporter secara optimal juga amat dibutuhkan tim. Dari pengalaman putaran pertama, ada hubungan timbal balik yang positif bagi tim jika dukungan penonton optimal.
Kesepakatan dengan panpel yang ditempuh antara lain soal penurunan harga tiket di semua sisi tribun saat pertandingan disiarkan lansgung televisi.
Selama ini siaran langsung berpengaruh besar pada penurunan jumlah penonton sekaligus pendapatan. Kebijakan bisa berubah, tergantung tim mana yang dihadapi. Sebab melawan tim besar, kendati disiarkan langsung animo penonton tetap tinggi.
Panpel akan mencoba kebijakan barunya saat partai perdana melawan Persikab Kabupaten Bandung di ajang copa yang rencananya digelar 16 Januari di Jepara. (H15-22)