Persijap dan Momok 16 Besar
http://www.persijap.or.id/2009/02/persijap-dan-momok-16-besar.html
Babak 16 besar Piala Indonesia bak momok menakutkan bagi Persijap Jepara. Sejak pertama digulirkan pada 2005, tercatat sebanyak dua kali langkah mereka kandas di babak ini.
Kini, Laskar Kalinyamat -julukan Persijap- akan bersua Persikabo Kab. Bogor dibabak 16 besar. Leg pertama akan dimainkan di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, Rabu (25/2/2009) sore.
Masalah membayangi tuan rumah jelang duel ini. Menurunnya kebugaran Evaldo Silva de Azis dkk usai menjalani empat laga secara beruntun diajang Liga Super menjadi kekhawatiran Pelatih Persijap Djunaedi.
Tapi, status mereka sebagai tuan rumah pada leg pertama ini membuat Persijap lebih diunggulkan. Apalagi, lawan yang akan dihadapi berstatus anggota Divisi Utama atau satu strip di bawah mereka.
Rekor belum pernah kalah dalam lima pertandingan terakhir yang disandang Persijap diharapkan mampu mengaburkan kelelahan yang dialami Evaldo dkk.
"Selama Februari, kami dihadapkan pada lima pertandingan dengan jeda waktu yang sangat mepet. Tapi tekad kami meraih poin penuh atas Perskabo di leg pertama ini sudah bulat. Bagi pemain, sudah terlanjur masuk babak 16 besar, sayang kalau dilepas begitu saja," cetus defender Persijap Anam Syahrul, Selasa (24/2/2009).
Harapan sama juga disampaikan Bang Djun -demikian Djunaedi akrab disapa- jelang laga ini. Bahkan secara tegas, Bang Djun menyatakan jika langkah Persijap yang selalu terjegal dibabak 16 besar hanya sebagai mitos. Meski kondisi pasukannya sedang tidak menguntungkan, tapi bukan berarti Persikabo bisa dengan mudah memecundangi Evaldo dkk.
"Materi Persijap sekarang dan dulu sudah beda. Kondisinya pun juga lain. Jadi tidak bisa disamakan. Kalau dulu Persijap terhenti di babak 16 besar, bukan berarti sekarang juga akan mengalami hal yang sama. Semoga pemain bisa mengatasi masalah ini," tegas mantan Asisten Pelatih Persiba Balikpapan itu.
Bang Djun bisa saja mengabaikan faktor kelelahan yang menimpa anak asuhnya. Tapi yang jadi masalah, hingga detik ini dia masih buta kekuatan calon lawan. Sukses Laskar Padjajaran menduduki peringkat ke-6 klasemen sementara Grup Barat menjadikan anak asuh Suimin Diharja ini patut diwaspadai.
"Ini yang membingungkan saya dalam menentukan strategi dan komposisi pemain. Jangankan tahu bagaimana cara mereka main. Materi pemain yang dimiliki Persikabo saja saya tidak tahu," tukasnya terang-terangan.
Pola kovensional 3-5-2 yang selama ini menjadi senjata Laskar Kalinyamat ketika tampil di kandang akan kembali ditampilkan. Duet gado-gado Pablo Frances dan Johan Johansyah dibarisan depan diharapkan mampu kembali bicara banyak. [agus anggoro/sindo]