Persijap, From Bandung With Love
http://www.persijap.or.id/2009/02/persijap-from-bandung-with-love.html
BANDUNG- Persijap Jepara menambah tabungan poinnya dengan satu angka setelah memaksa tuan rumah Pelita Jaya bermain imbang 1-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/2) malam.
Laskar Kalinyamat sempat tertinggal dulu pada menit ke-43 ketika gelandang Basri Babussalam menggetarkan jala kiper Danang Wihatmoko. Namun keunggulan Pelita buyar setelah bek Persijap, Amarildo Souza, membobol gawang Dian Agus pada menit ke-74.
Amarildo, yang lepas dari kawalan, meneruskan umpan silang dari striker Pablo Frances dengan tembakan kaki kirinya.
Gol balasan Persijap tidak lepas dari keluarnya center bek Pelita, Eduardo, akibat cedera lepas tulang sendi tangan kanan setelah terjatuh dan salah tumpuan pada menit ke-50.
Keluarnya bek bernomor punggung lima itu menjadi kerugian besar bagi Pelita, karena seketika itu juga kekuatan pertahanan mereka anjlok. Kondisi ini memberi angin bagi Persijap yang dilatih Junaidi untuk langsung melakukan tekanan beruntun.
Junaidi juga cerdik membaca kondisi lawan. Mantan pelatih Persiba Balikpapan itu, awalnya menerapkan pola defensif 4-5-1. Namun karena tampaknya menyadari bahwa taktik itu tidak berjalan baik, dia mengubahnya pada menit ke-40 dengan memasukkan Arnaldo Vilalba menggantikan Isdianto. Maka, skema pun berubah menjadi 4-4-2. Dengan taktik itu, Persijap menjadi bisa lebih menekan.
Memasuki babak kedua, Junaidi kembali merombak strategi permainan dengan memasukkan Ilham Hasan untuk menggantikan Sofyan Morhan. Maka jadilah Laskar Kalinyamat memainkan pola menyerang penuh 3-4-3.
Tiga striker berdiri di depan, yakni Arnaldo di kiri, Pablo di kanan, dan Ilham beroperasi di tengah. Menjelang akhir pertandingan, Junaidi kembali mengubah karakter timnya menjadi lebih bertahan dengan menarik keluar Pablo dan memasukkan gelandang M Irfan.
’’Babak pertama kami sedikit goyah karena lini tengah kita kalah cepat dari mereka. Itu membuat sektor belakang harus kerja keras karena pasokan bola ke Pablo nggak sampai. Taktik 4-5-1 tidak jalan. Lini tengah macet meski lima gelandang ada di situ. Karena itu saya putuskan untuk mengubah taktik.
Arnaldo tak dipasang sejak awal karena masih pemulihan cedera,’’ Junaidi.
Dukungan suporter Persijap dari kelompok Banaspati dan Jetman ikut membantu tim itu mempertahankan semangatnya. Pelita sendiri nyaris tanpa pendukung.
Pelita sebenarnya sempat memiliki peluang untuk kembali unggul pada menit ke-86, ketika tembakan Christiano Lopes membentur tiang gawang.
Dengan hasil itu, Persijap untuk sementara belum kalah dalam empat laga terakhir mereka di putaran kedua ini.
Saat ini, Amarildo Sousa dkk masih bertahan di posisi lima besar klasemen sementara Liga Super Indonesia.
Sebaliknya, bagi Pelita hasil imbang itu membuat langkahnya menembus papan atas kian berat. Pelita masih tertahan di papan tengah.
Padahal, tim asuhan Fandi Ahmad itu menargetkan kemenangan dari pertandingan yang diguyur hujan sejak kick off tersebut.
Pertandingan yang dipimpin wasit Jimmy Napitupulu berlangsung dalam tempo sedang dan diwarnai kartu kuning untuk Amarildo dan Basri. (dwi,J4-40)