Persijap Menuju Sejarah Baru
http://www.persijap.or.id/2009/02/persijap-menuju-sejarah-baru.html
JEPARA - Kiprah Persijap (Jepara) di ajang Copa Indonesia, separuh langkah lagi akan menciptakan sejarah baru. Menyusul kemenangan 4-0 (1-0) atas Persikabo (Kabupaten Bogor), Rabu (25/2) di leg pertama babak 16 besar, di Stadion GBK Jepara, Evaldo dkk berpeluang besar menembus babak delapan besar.
Cukup dengan tidak kalah dengan lebih dari tiga gol, saat mereka dijamu Persikabo di leg kedua, maka untuk pertama kalinya mereka masuk ke delapan besar. Sepanjang keikutsertaan Persijap di Copa Indonesia, mereka selalu tersingkir di babak 16 besar.
Pada pertandingan kemarin, beberapa pemain muda Persijap yang diturunkan menjadi starter mampu menjawab kepercayaan pelatih Djunaidi. Meski sempat bermain canggung pada babak pertama, Catur Rintang, Chanif Muhajirin, dan Johan Juhansyah akhirnya mampu mensejajarkan diri dengan para pemain seniornya. Johan Juhansyah bahkan mampu mencetak dua gol masing-masing pada menit ke-34 dan 59. Sedangkan dua gol lainnya dipersembahkan oleh Dony Siregar (54’) dan Ilham Hassan (87’).
Pada babak pertama permainan Persijap tampak sedikit kacau. Chanif Muhajirin yang dipasang di posisi gelandang belum bisa padu betul dengan Dony dan Souza. Kesalahan umpan dan kehilangan bola seringkali dilakukan para pemain Persijap. Sebaliknya, para pemain Persikabo terlihat mampu mengimbangi, meski bisa dikatakan tidak bisa menembus barisan pertahanan Persijap.
Berkelas
Gol pertama Persijap sendiri bisa dikatakan sebagai lucky gol. Umpan keras yang disodorkan Souza sedianya akan dikontrol menggunakan dada oleh Johan Juhansyah. Namun luncurannya yang deras dan ketidaksiapan Johan, bola akhirnya muntah mengecoh penjaga gawang Persikabo, Irwin Ramandhana. Namun di babak kedua, Johan akhirnya berhasil mencetak gol berkelas, saat tendangannya dari jarak tidak kurang dari 20 meter berhasil melesak di sisi kiri gawang Irwin. Meski akhirnya ditarik karena cedera, Johan jelas menunjukkan perkembangan menggembirakan dalam permainannya.
Secara keseluruhan Persijap memang lebih mendominasi permainan. Mereka seperti sengaja menunggu para pemain Persikabo keluar dari daerahnya. Ketika mereka meninggalkan daerahnya, maka kepiawaian Amarildo Souza langsung muncul. Umpan-umpan diagonalnya seringkali membahayakan daerah pertahanan lawan, saat Pablo mampu menjangkaunya. Souza dalam beberapa pertandingan terakhir Persijap memang terus menunjukan peningkatan permainan.
Pertandingan yang disaksikan langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo, Bupati Jepara Drs Hendro Martojo, Wakil Bupati H Ahmad Marzuki, dan seluruh jajaran Muspida Jepara ini berlangsung menarik. Kolektivitas permainan yang ditujukan oleh kedua tim memberi hiburan menarik.
Wasit Jandri pada pertandingan tersebut juga tampil tegas. Empat kartu kuning diberikannya untuk M Irfan, Souza, Johan Juhansyah (Persijap), dan Ngan Pagbe David. Souza dihadiahi kartu karena dianggap mengulur-ngulur waktu. Sedangkan Ngan Pagbe diganjar kartu karena terlalu emosional dalam melancarkan protes terhadap hakim garis pertandingan.
Persijap: Danang Wihatmoko, Evaldo Silva, Anam Syharul/Sofyan Morhan, Catur Rintang, Dony Siregar, Chanif Muhajirin, Amarildo Souza, M Irfan/Ilham Hasan, Yogi Alfian, Pablo Frances.
Persikabo: Irwin Ramandhana, Agung Widodo, Ngan Pagbe David,Edward Kalungi, Sucipto/Erik, S Maulana/Muímin, Bona Simanjuntak, Nico Susanto, Jarot, Mardiansyah, Sairan/Victor Ilham. dis-de