PNS Beli Tiket Donk!!
http://www.persijap.or.id/2009/02/pns-beli-tiket-donk.html
Jepara- Pegawai Negeri Sipil (PNS) terutama pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diminta membeli tiket pertandingan Persijap Jepara saat menjadi tuan rumah pada Liga Super maupun Copa Indonesia. Ini bukan permintaan wajib, melainkan permohonan sukarela.
"Sifatnya sukarela, jadi mereka yang mau membeli juga tidak masalah dan kalaupun tidak juga tidak masalah. Ini semua untuk membiayai tim yang mengandalkan hasil penjualan tiket untuk membiayai Persijap Jepara," kata Manajer Tim Persijap, Edy Sudjatmiko, kepada Antara, Jumat (27/2).
Edy berpendapat, PNS yang digaji dari negara bisa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk tim "Laskar Kalinyamat" itu. Dengan begitu, para pegawai negeri itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat umum. Ia mengakui, Persijap sebetulnya menyediakan 1.500 lembar tiket untuk para abdi negara tersebut. Namun, ternyata jumlah pejabat eselon III dan IV hanya 300 orang.
"Sebenarnya kalau dihitung pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Jepara ini tidak banyak, sekitar 300 orang, dan mereka bisa membeli tiket terusan dengan harga yang murah Rp 350.000. Sebenarnya harganya Rp 400 ribu tetapi kita beri potongan kepada mereka Rp 50 ribu," tambah Edy.
Edy menambahkan, mekanisme pembelian tiket bagi PNS itu bisa melalui pemotongan gaji. Namun, karena dampaknya tidak baik, maka dilakukan penawaran kepada masing-masing instansi.
"Sifatnya sukarela, siapa yang membeli silakan, dan kalau tidak juga tidak masalah. Mereka yang membeli juga tidak harus membayar langsung Rp 350 ribu tetapi bisa diangsur dua kali," lanjutnya.
Persijap saat ini memerlukan dana sebesar Rp 14 miliar untuk berlaga pada Liga Super dan Copa Indonesia. Dari jumlah itu, Rp 9 miliar di antaranya berasal dari APBD dan sisanya dari pihak sponsor serta hasil penjualan tiket.
"Dana APBD untuk Persijap bukan Rp 10 miliar tetapi hanya Rp 9 miliar karena sisanya untuk pembinaan olahraga lain yang dikelola KONI Kabupaten Jepara," ungkap Edy.
Prestasi Persijap Jepara pada Liga Super dan Copa Indonesia memang cukup bagus karena tim asuhan pelatih Junaidi ini mampu bertengger pada papan atas peringkat sementara Liga Super. Evaldo Silva De Aziz dkk kini menempati peringkat kelima dengan nilai 38. "Laskar Kalinyamat" akan kembali akan bertanding menjamu PSMS Medan di Stadion GBK Jepara, Senin (2/3).
Di ajang Copa Indonesia, Persijap tinggal selangkah lagi maju ke babak delapan besar. Pada leg pertama 16 besar, mereka berhasil menggebutk Persijabo Kabupaten Bogor, 4-0. Pada leg kedua di Bogor mendatang, mereka tinggal memerlukan hasil seri.
"Sifatnya sukarela, jadi mereka yang mau membeli juga tidak masalah dan kalaupun tidak juga tidak masalah. Ini semua untuk membiayai tim yang mengandalkan hasil penjualan tiket untuk membiayai Persijap Jepara," kata Manajer Tim Persijap, Edy Sudjatmiko, kepada Antara, Jumat (27/2).
Edy berpendapat, PNS yang digaji dari negara bisa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk tim "Laskar Kalinyamat" itu. Dengan begitu, para pegawai negeri itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat umum. Ia mengakui, Persijap sebetulnya menyediakan 1.500 lembar tiket untuk para abdi negara tersebut. Namun, ternyata jumlah pejabat eselon III dan IV hanya 300 orang.
"Sebenarnya kalau dihitung pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Jepara ini tidak banyak, sekitar 300 orang, dan mereka bisa membeli tiket terusan dengan harga yang murah Rp 350.000. Sebenarnya harganya Rp 400 ribu tetapi kita beri potongan kepada mereka Rp 50 ribu," tambah Edy.
Edy menambahkan, mekanisme pembelian tiket bagi PNS itu bisa melalui pemotongan gaji. Namun, karena dampaknya tidak baik, maka dilakukan penawaran kepada masing-masing instansi.
"Sifatnya sukarela, siapa yang membeli silakan, dan kalau tidak juga tidak masalah. Mereka yang membeli juga tidak harus membayar langsung Rp 350 ribu tetapi bisa diangsur dua kali," lanjutnya.
Persijap saat ini memerlukan dana sebesar Rp 14 miliar untuk berlaga pada Liga Super dan Copa Indonesia. Dari jumlah itu, Rp 9 miliar di antaranya berasal dari APBD dan sisanya dari pihak sponsor serta hasil penjualan tiket.
"Dana APBD untuk Persijap bukan Rp 10 miliar tetapi hanya Rp 9 miliar karena sisanya untuk pembinaan olahraga lain yang dikelola KONI Kabupaten Jepara," ungkap Edy.
Prestasi Persijap Jepara pada Liga Super dan Copa Indonesia memang cukup bagus karena tim asuhan pelatih Junaidi ini mampu bertengger pada papan atas peringkat sementara Liga Super. Evaldo Silva De Aziz dkk kini menempati peringkat kelima dengan nilai 38. "Laskar Kalinyamat" akan kembali akan bertanding menjamu PSMS Medan di Stadion GBK Jepara, Senin (2/3).
Di ajang Copa Indonesia, Persijap tinggal selangkah lagi maju ke babak delapan besar. Pada leg pertama 16 besar, mereka berhasil menggebutk Persijabo Kabupaten Bogor, 4-0. Pada leg kedua di Bogor mendatang, mereka tinggal memerlukan hasil seri.
Kami sangat bangga punya manager yang mempunyai niat untuk mengembangakan persepakbolaan jepara.Mengingat anggaran yang di sediakan APBD yang mungkin tahun tahun depan di tiadakan.Segala Kiat yang di lakukan manajemen perlu kita dukung.Tapi lebih bijak lagi apabila,manajemen bisa lebih Arif dalm memberikan trik tiket terusan kepada pegawai negeri.banyak keluhan yang di sampaikan oleh pegawai yang menerima tikat terusan.Mestinya di bagikan bagi yang menyukai sepak bola,kalaupun ada unsur pemerataan setidaknya ada himbauan dari Bapak Bupati.jadi tidak menimbulkan masalah di belakang hari.
BalasHapusPerlu saya usulkan ,mstinya masih banyak cara yang di lakukan oleh manajemen untuk mendapatkan dana yang di butuhkan untuk biaya selama kompetisi.banyaknya sponsorship yang bisa di maksimalkan.Bisa juga mengadakan kegiatan yang bisa mendapatkan dana yang berorientasi untuk kepentingan persijap.Asal di lakukan dengan dengan profesiaonal ssuai dengan patron kompetisi Liga Indonesia yang telah menasbihkan diri PROFESIONAL.
Demikian yang bisa kami berikan kepada manajemen ,semoga menjadi perhatian dan koreksi.
Terima kasih
TOTOK