Tiga Formasi Untuk Pelita
http://www.persijap.or.id/2009/02/tiga-formasi-untuk-pelita.html
JEPARA -Persijap terus melakukan improvisasi dalam putaran kedua Djarum Indonesia Super League (ISL). Untuk pertandingan melawan Pelita Jaya Jabar di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu lusa, Pelatih Junaidi menyiapkan tiga kemungkinan formasi.
Kembalinya gelandang Donny Siregar dan konsistensi beberapa pemain, memunculkan beberapa alternatif taktik.
’’Saya prediksi ada banyak strategi di kubu lawan. Karena itu kami harus siap dengan beberapa formasi,’’ kata Junaidi, yang tetap tak bisa memainkan Nurul Huda.
Sayap kanan yang kaya akan umpan silang itu masih memulihkan diri dari cedera hamstring yang didapat saat memenangi laga melawan Deltras di Sidoarjo.
Namun, tim Kota Ukir sudah bisa diperkuat Donny Siregar. Tiga formasi yang disiapkan adalah 3-5-2, 4-5-1, dan 4-4-2. Jika Junaidi menerapkan 3-5-2, maka pemain serbabisa Phaitoon Thiabma akan beroperasi di sayap kanan.
Pilihan demikian dibuat, mengingat Donny hadir kembali sebagai gelandang bertahan. Saat menahan imbang tuan rumah PSIS Semarang, formasi lebih cenderung ke 4-5-1 dan 4-1-4-1 dengan menempatkan Phaitoon sebagai gelandang bertahan dan libero. Dengan 4-4-2, Phaitoon tetap di sektor kanan.
Stabil
Menanjaknya penampilan Anam Syahrul di belakang pada putaran kedua, memberi kenyamanan bagi Junaidi. ’’Anam bermain stabil dalam empat pertandingan terakhir. Dia akan mendapatkan tempatnya melawan Pelita Jaya,’’ ujar pelatih berusia 44 tahun ini.
Anam disebut Junaidi melakukan banyak sapuan-sapuan sempurna untuk mengagalkan penetrasi para pemain lawan pada laga-laga terdahulu. Peran itu pula yang ditunggu saat dijamu Pelita yang memiliki penggerak berkualitas seperti Firman Utina, M Ridwan, dan Cristiano Lopes.
Junaidi juga optimistis gelandang serang Amarildo Souza akan kembali pada performa terbaiknya di lapangan. Pemain asal Brasil itu kerap tampil atratif dan hidup saat bermain di lapangan yang tidak becek. Souza akan disiapkan menjadi inisiator serangan.
Tetapi, Junaidi menyadari susahnya membentuk tim mencapai kondisi puncak sehingga benar-benar siap tampil menjelang duel. ’’Untuk bisa ke peak performance bukan hal mudah.
Kami harus terus berkomunikasi menyangkut bagaimana perkembangan fisik dan psikis. Formasi yang kami siapkan harus didukung semangat untuk mengupayakan kemenangan,’’ imbuhnya. (H15-22)