Klub Dukung Penundaan Kompetisi
http://www.persijap.or.id/2009/03/klub-dukung-penundaan-kompetisi.html
Surabaya - Mayoritas klub peserta Djarum Liga Super Indonesia dan Divisi Utama mendukung penghentian sementara kompetisi selama masa kampanye terbuka pemilu legislatif. Namun, pengurus berharap kompetisi diupayakan berakhir tidak lebih dari Juni 2009.
Asisten Manajer Arema Malang M Taufan mengatakan, sebagian besar kontrak pemain ”Singo Edan” berakhir Mei. Guna mengantisipasi molornya jadwal, para pemain telah sepakat tambahan gaji satu bulan. ”Makanya kami berharap musim ini benar-benar berakhir pada Juni supaya kami tidak nombok terlalu banyak,” tuturnya sebelum pertemuan Badan Liga Indonesia (BLI) di Surabaya, Sabtu (14/3).
Kendala materi juga dikeluhkan Persiwa Wamena, Deltras Sidoarjo, dan Persijap Jepara. Manajer Persijap Edi Jatmiko mengaku harus menyiapkan dana tambahan hingga Rp 500 juta akibat molornya jadwal kompetisi.
Kubu Deltras mengaku siap mundur apabila kompetisi berlangsung hingga Juli. ”Kami tidak akan menoleransi jika kompetisi lebih dari Juni kecuali ada kompensasi dari BLI,” kata Manajer Deltras, Awan Juliarto.
Namun, Sekretaris Persiwa Agus Santoso memilih melihat dulu jadwal baru yang ditawarkan BLI. Jika klub tetap harus bermain tiga kali seminggu, Persiwa mendesak agar kompetisi tetap dilangsungkan.
Direktur BLI Joko Driyono menambahkan, perwakilan 29 klub peserta sepakat menghentikan sementara kompetisi Divisi Utama. ”Karena lebih dari separuh klub terkendala jadwal, kami sepakat kompetisi Divisi Utama akan dimulai kembali pada 12 April. Kompetisi Divisi Utama yang sedianya berakhir 25 April baru selesai 10 Mei,” tutur Joko.
”Sebenarnya kompetisi tetap bisa berjalan karena beberapa daerah mendapatkan izin. Namun, hal itu justru membuat kompetisi tambah ruwet karena daerah yang dilarang menggelar pertandingan lebih banyak,” lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, BLI juga menetapkan aturan baru, yakni klub tuan rumah diwajibkan melapor ke BLI tujuh hari sebelum pelaksanaan laga jika ada kendala perizinan. Hal itu guna memudahkan BLI memperbarui jadwal atau memindahkan tempat pertandingan.
Di Kediri, Sekretaris Persik Kediri Barnadi menyatakan bahwa laga Persik versus Persija Jakarta yang sedianya digelar Minggu malam nanti di Stadion Brawijaya, Kediri, batal digelar. Pembatalan terkait surat Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri yang meminta laga ditunda karena alasan keamanan.(RIZ/NIK)Kompas
Asisten Manajer Arema Malang M Taufan mengatakan, sebagian besar kontrak pemain ”Singo Edan” berakhir Mei. Guna mengantisipasi molornya jadwal, para pemain telah sepakat tambahan gaji satu bulan. ”Makanya kami berharap musim ini benar-benar berakhir pada Juni supaya kami tidak nombok terlalu banyak,” tuturnya sebelum pertemuan Badan Liga Indonesia (BLI) di Surabaya, Sabtu (14/3).
Kendala materi juga dikeluhkan Persiwa Wamena, Deltras Sidoarjo, dan Persijap Jepara. Manajer Persijap Edi Jatmiko mengaku harus menyiapkan dana tambahan hingga Rp 500 juta akibat molornya jadwal kompetisi.
Kubu Deltras mengaku siap mundur apabila kompetisi berlangsung hingga Juli. ”Kami tidak akan menoleransi jika kompetisi lebih dari Juni kecuali ada kompensasi dari BLI,” kata Manajer Deltras, Awan Juliarto.
Namun, Sekretaris Persiwa Agus Santoso memilih melihat dulu jadwal baru yang ditawarkan BLI. Jika klub tetap harus bermain tiga kali seminggu, Persiwa mendesak agar kompetisi tetap dilangsungkan.
Direktur BLI Joko Driyono menambahkan, perwakilan 29 klub peserta sepakat menghentikan sementara kompetisi Divisi Utama. ”Karena lebih dari separuh klub terkendala jadwal, kami sepakat kompetisi Divisi Utama akan dimulai kembali pada 12 April. Kompetisi Divisi Utama yang sedianya berakhir 25 April baru selesai 10 Mei,” tutur Joko.
”Sebenarnya kompetisi tetap bisa berjalan karena beberapa daerah mendapatkan izin. Namun, hal itu justru membuat kompetisi tambah ruwet karena daerah yang dilarang menggelar pertandingan lebih banyak,” lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, BLI juga menetapkan aturan baru, yakni klub tuan rumah diwajibkan melapor ke BLI tujuh hari sebelum pelaksanaan laga jika ada kendala perizinan. Hal itu guna memudahkan BLI memperbarui jadwal atau memindahkan tempat pertandingan.
Di Kediri, Sekretaris Persik Kediri Barnadi menyatakan bahwa laga Persik versus Persija Jakarta yang sedianya digelar Minggu malam nanti di Stadion Brawijaya, Kediri, batal digelar. Pembatalan terkait surat Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri yang meminta laga ditunda karena alasan keamanan.(RIZ/NIK)Kompas