Libur Tetap Siaga
http://www.persijap.or.id/2009/03/libur-tetap-siaga.html
Penundaan jadwal empat pertandingan leg kedua babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia disikapi beragam oleh delapan klub yang melakoni duel-duel tersebut.
Persijap umpamanya. Pelatih Tim Laskar Kalinyamat, Junaedi, memilih meliburkan pemain hingga 23 Maret. Bekal kemenangan 4-0 pada leg pertama membuat sang mentor sedikit santai menyongsong duel melawan klub Divisi Utama, Persikabo.
Pertimbangan Junaedi, dengan adanya libur, pemainnya bisa menghilangkan kejenuhan. “Daripada mereka jenuh di Jepara, ada baiknya saya memberi kesempatan mereka bertemu dengan keluarga,” katanya.
Meski demikian, program telah disiapkan. Begitu memasuki latihan tanggal 23 nanti, Junaedi akan memberikan porsi latihan fisik selama tiga hari. Setelah itu secara perlahan dirinya akan memberikan materi-materi taktik dan strategi sebagai modal lawatan menuju Bogor.
Kebijakan meliburkan pemain juga diusung manajemen Persebaya. Selama sepekan Andi Oddang dkk. tak menjalani rutinitas latihan. "Cukup libur singkat saja. Kalau terlalu lama rihat juga tak bagus karena saya akan sulit memulihkan kondisi fisik para pemain," tutur Arcan Iurie, pelatih Persebaya.
Ya, sesuai dengan jadwal baru Divisi Utama pada 12 April, Persebaya akan bertandang ke kandang Persekabpas, selanjutnya ke Persema (16/4), kemudian bertanding di kandang sendiri menghadapi Persiba Bantul (22/4), PSIR (25/4), PSS (28/4), dan Persis (2/5). Setelah itu mereka melakoni pertandingan away melawan Gresik United (6/5) serta Persibo (10/5). Di ajang CDSSI, tepatnya pada 19 April, Persebaya akan melawan Persitara. "Ini pentingnya ada libur singkat. Pemain menjadi lebih fresh saat menjalani jadwal padat pada April dan Mei," sebut Iurie.
Lain halnya dengan juara bertahan Sriwijaya FC. Karena pihak kepolisian tak melarang pertandingan sepak bola pada masa pemilu, Charis Yulianto dkk. tetap harus menjalani rutinitas kompetisi Indonesia Super League.
"Dari sisi fisik jelas melelahkan karena selain melakoni ISL kami juga menjalani Liga Champion Asia," tutur Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya.
Toh Rahmad tetap berupaya memandang hal positif hal tersebut. "Setidaknya peak performance para pemain tidak melorot karena tak bertanding dalam waktu lama. Mereka pun langsung on-fire saat menjajal Persib di Bandung nanti," ujar pelatih asal Bandar Lampung tersebut.(Ario Yosia/Sahlul Fahmi/Fahrizal Arnas)
Persijap umpamanya. Pelatih Tim Laskar Kalinyamat, Junaedi, memilih meliburkan pemain hingga 23 Maret. Bekal kemenangan 4-0 pada leg pertama membuat sang mentor sedikit santai menyongsong duel melawan klub Divisi Utama, Persikabo.
Pertimbangan Junaedi, dengan adanya libur, pemainnya bisa menghilangkan kejenuhan. “Daripada mereka jenuh di Jepara, ada baiknya saya memberi kesempatan mereka bertemu dengan keluarga,” katanya.
Meski demikian, program telah disiapkan. Begitu memasuki latihan tanggal 23 nanti, Junaedi akan memberikan porsi latihan fisik selama tiga hari. Setelah itu secara perlahan dirinya akan memberikan materi-materi taktik dan strategi sebagai modal lawatan menuju Bogor.
Kebijakan meliburkan pemain juga diusung manajemen Persebaya. Selama sepekan Andi Oddang dkk. tak menjalani rutinitas latihan. "Cukup libur singkat saja. Kalau terlalu lama rihat juga tak bagus karena saya akan sulit memulihkan kondisi fisik para pemain," tutur Arcan Iurie, pelatih Persebaya.
Ya, sesuai dengan jadwal baru Divisi Utama pada 12 April, Persebaya akan bertandang ke kandang Persekabpas, selanjutnya ke Persema (16/4), kemudian bertanding di kandang sendiri menghadapi Persiba Bantul (22/4), PSIR (25/4), PSS (28/4), dan Persis (2/5). Setelah itu mereka melakoni pertandingan away melawan Gresik United (6/5) serta Persibo (10/5). Di ajang CDSSI, tepatnya pada 19 April, Persebaya akan melawan Persitara. "Ini pentingnya ada libur singkat. Pemain menjadi lebih fresh saat menjalani jadwal padat pada April dan Mei," sebut Iurie.
Lain halnya dengan juara bertahan Sriwijaya FC. Karena pihak kepolisian tak melarang pertandingan sepak bola pada masa pemilu, Charis Yulianto dkk. tetap harus menjalani rutinitas kompetisi Indonesia Super League.
"Dari sisi fisik jelas melelahkan karena selain melakoni ISL kami juga menjalani Liga Champion Asia," tutur Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya.
Toh Rahmad tetap berupaya memandang hal positif hal tersebut. "Setidaknya peak performance para pemain tidak melorot karena tak bertanding dalam waktu lama. Mereka pun langsung on-fire saat menjajal Persib di Bandung nanti," ujar pelatih asal Bandar Lampung tersebut.(Ario Yosia/Sahlul Fahmi/Fahrizal Arnas)