Polri Belum Melarang Sepakbola
http://www.persijap.or.id/2009/03/polri-belum-melarang-sepakbola.html
Wacana penghentian kompetisi sepakbola nasional belum muncul dari pihak kepolisian. Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, belum melarang penyelenggaraan Kompetisi Liga Super Indonesia dan Divisi Utama.
"Nggak, siapa yang melarang. Belum ada (larangan) sepanjang liga itu berjalan dengan tertib, aman dan tidak ditunggangi oleh pihak-pihak lain. Ya, tentunya, kita berharap semua berjalan sesuai jadwal," kata Kapolri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo nomor 3, Jakarta Selatan, Jumat siang 13 Maret 2009.
"Ya, pokoknya belum ada larangan sampai hari ini," tegas Kapolri.
Polda Jawa Timur, menurut PSSI, telah melarang kegiatan sepakbola di wilayahnya selama masa kampanye pemilihan umum (pemilu). "Kita akan lihat sesuai wilayah masing-masing. Pertimbangan para Kapolda didasari karena kemungkinan ada dampak lain-lain. Dan itu akan kita bicarakan kemudian," lanjut Kapolri.
Jika pertandingan sepakbola dianggap sebagai aktivitas yang berpotensi mengerahkan massa, maka pertandingan bisa dilakukan tanpa penonton. Untuk soal ini, Kapolri masih akan membicarakannya dengan panitia, dalam hal ini PSSI.
Polri melalui surat telegram rahasia (STR) bernomor 22 yang dikeluarkan pada Rabu malam, 11 Maret 2009, mengeluarkan instruksi agar seluruh akitivitas yang berpotensi mengerahkan massa mulai 16 Maret–9 April 2009 dihentikan. Langkah ini terpaksa diambil untuk menghindari kerusuhan selama pesta demokrasi tahun ini. [edwan ruriansyah/desy Afrianti/vivanews]
"Nggak, siapa yang melarang. Belum ada (larangan) sepanjang liga itu berjalan dengan tertib, aman dan tidak ditunggangi oleh pihak-pihak lain. Ya, tentunya, kita berharap semua berjalan sesuai jadwal," kata Kapolri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo nomor 3, Jakarta Selatan, Jumat siang 13 Maret 2009.
"Ya, pokoknya belum ada larangan sampai hari ini," tegas Kapolri.
Polda Jawa Timur, menurut PSSI, telah melarang kegiatan sepakbola di wilayahnya selama masa kampanye pemilihan umum (pemilu). "Kita akan lihat sesuai wilayah masing-masing. Pertimbangan para Kapolda didasari karena kemungkinan ada dampak lain-lain. Dan itu akan kita bicarakan kemudian," lanjut Kapolri.
Jika pertandingan sepakbola dianggap sebagai aktivitas yang berpotensi mengerahkan massa, maka pertandingan bisa dilakukan tanpa penonton. Untuk soal ini, Kapolri masih akan membicarakannya dengan panitia, dalam hal ini PSSI.
Polri melalui surat telegram rahasia (STR) bernomor 22 yang dikeluarkan pada Rabu malam, 11 Maret 2009, mengeluarkan instruksi agar seluruh akitivitas yang berpotensi mengerahkan massa mulai 16 Maret–9 April 2009 dihentikan. Langkah ini terpaksa diambil untuk menghindari kerusuhan selama pesta demokrasi tahun ini. [edwan ruriansyah/desy Afrianti/vivanews]