15 Klub Dukung Tidak Sentralisasi
http://www.persijap.or.id/2009/04/15-klub-dukung-tidak-sentralisasi.html
Jakarta - Keputusan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang menganulir pelaksanaan sisa pertandingan putaran kedua Djarum ISL 2008/2009 dengan sistem sentralisasi telah mendapat persetujuan 15 klub Liga Super. Langkah diambil setelah kondisi keamanan yang relatif aman dan tentram usai pelaksanaan pemilu.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Jakarta, Senin (13/4) mengatakan, sebelum membuat keputusan itu, ia telah berdiskusi dengan pucuk pimpinan 15 klub tersebut. Dari pembicaraan itulah, klub-klub ternyata mendukung kompetisi diteruskan dengan seperti biasa. Bahkan mereka juga menjamin akan mendapat izin keamanan di setiap daerahnya masing-masing.
“Kemarin kita ubah dengan sentralisasi karena dengan asumsi usai pemilu akan semakin sulit mendapatkan izin karena kondisi keamanan yang tidak menentu. Namun setelah selama beberapa hari ini kami cermati dan pemilu berlangsung aman dan lancar, tentunya kami kembali berdiskusi. Itu didukung dengan pelaksanaan pertandingan divisi utama, Minggu (12/4) yang berlangsung lancar dan aman,” jelas Nurdin.
Kendati demikian, ada konsekuensi yang harus diterima klub yaitu kurangnya masa recovery. Namun mereka tidak mempermasalahkan itu. Karena bila tetap sentralisasi, jelas mereka akan bertanding tanpa dukungan suporternya.
“Sentralisasi itu hanya solusi bila kondisi keamanan tetap tidak menentu. Tetapi melihat situasi yang terjadi setelah pemilu, kami menilai lebih baik sistem itu dikembalikan,” imbuh Nurdin.
Selain itu, dengan sistem home and away, BLI dan PSSI tidak perlu mengeluarkan dana besar yang sebelumnya harus kekeluarkan sebagai match fee kepada masing-masing tim di tiap pertandingan. Selain itu, pihak sponsor pun tidak dirugikan.
“Pokoknya banyak pertimbangan yang membuat kami membuat keputusan ini dengan cepat. Saya juga menjamin bahwa yang saya ajak berbicara itu adalah para pengambil keputusan di tiap-tiap klub. Jadi keputusan ini bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, mereka bahkan yakin bakal mendapatkan izin keamanan. Untuk itu, Nurdin meminta agar masalah ini tidak dimasalahkan. “Kita ingin kompetisi berjalan sebaik mungkin, ditengah kondisi yang belum menentu seperti sekarang. Jelas butuh kesabaran dan ketulusan untuk menyelesaikan semua ini dengan baik,” terangnya. (age/buds)
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Jakarta, Senin (13/4) mengatakan, sebelum membuat keputusan itu, ia telah berdiskusi dengan pucuk pimpinan 15 klub tersebut. Dari pembicaraan itulah, klub-klub ternyata mendukung kompetisi diteruskan dengan seperti biasa. Bahkan mereka juga menjamin akan mendapat izin keamanan di setiap daerahnya masing-masing.
“Kemarin kita ubah dengan sentralisasi karena dengan asumsi usai pemilu akan semakin sulit mendapatkan izin karena kondisi keamanan yang tidak menentu. Namun setelah selama beberapa hari ini kami cermati dan pemilu berlangsung aman dan lancar, tentunya kami kembali berdiskusi. Itu didukung dengan pelaksanaan pertandingan divisi utama, Minggu (12/4) yang berlangsung lancar dan aman,” jelas Nurdin.
Kendati demikian, ada konsekuensi yang harus diterima klub yaitu kurangnya masa recovery. Namun mereka tidak mempermasalahkan itu. Karena bila tetap sentralisasi, jelas mereka akan bertanding tanpa dukungan suporternya.
“Sentralisasi itu hanya solusi bila kondisi keamanan tetap tidak menentu. Tetapi melihat situasi yang terjadi setelah pemilu, kami menilai lebih baik sistem itu dikembalikan,” imbuh Nurdin.
Selain itu, dengan sistem home and away, BLI dan PSSI tidak perlu mengeluarkan dana besar yang sebelumnya harus kekeluarkan sebagai match fee kepada masing-masing tim di tiap pertandingan. Selain itu, pihak sponsor pun tidak dirugikan.
“Pokoknya banyak pertimbangan yang membuat kami membuat keputusan ini dengan cepat. Saya juga menjamin bahwa yang saya ajak berbicara itu adalah para pengambil keputusan di tiap-tiap klub. Jadi keputusan ini bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, mereka bahkan yakin bakal mendapatkan izin keamanan. Untuk itu, Nurdin meminta agar masalah ini tidak dimasalahkan. “Kita ingin kompetisi berjalan sebaik mungkin, ditengah kondisi yang belum menentu seperti sekarang. Jelas butuh kesabaran dan ketulusan untuk menyelesaikan semua ini dengan baik,” terangnya. (age/buds)