Hentikan Kompetisi!!
http://www.persijap.or.id/2009/04/hentikan-kompetisi.html
SEMARANG - Duo Jateng -PSIS Semarang dan Persijap Jepara- sepakat meminta kompetisi dihentikan. Sikap tegas tersebut mereka lontarkan menyusul tidak adanya kepastian masalah perizinan.
Misi tersebut akan mereka sampaikan dalam manager meeting bersama Badan Liga Indonesia (BLI) yang akan berlangsung di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Minggu (19/4/2009) sore.
Menurut Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, tidak ada manfaatnya kompetisi dilanjutkan dalam ketidakpastian seperti saat ini. "Kalau memang tidak ada kepastian, apa tidak lebih baik kompetisi dihentikan dan dilakukan evaluasi menyeluruh. Karena jika kondisi seperti ini diteruskan, tim jelas akan merugi," cetusnya.
Sementara itu, manajer Persijap Edy Sudjatmiko sependapat dengan pernyataan tersebut. Dia setuju jika kompetisi dihentikan. Menurutnya, langkah tersebut jauh lebih arif dan bijaksana dibanding menunda-nunda kompetisi.
"Akibatnya hanya akan menyengsarakan tim karena harus keluar dana lebih guna menutup biaya operasional. Belum lagi jika tim harus memperpanjang kontrak pemain. Kalau kompetisi diundur lagi, jelas tim yang akan dirugikan," ungkap Edy.
"Karena kami harus membayar ini dan itu, sedangkan pemasukan (hasil penjualan tiket) saja tidak ada. Saya kira, bukan hanya Persijap dan PSIS saja yang minta kompetisi dihentikan. Tim lainpun juga pasti demikian," sambungnya. (hmr)
Misi tersebut akan mereka sampaikan dalam manager meeting bersama Badan Liga Indonesia (BLI) yang akan berlangsung di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Minggu (19/4/2009) sore.
Menurut Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, tidak ada manfaatnya kompetisi dilanjutkan dalam ketidakpastian seperti saat ini. "Kalau memang tidak ada kepastian, apa tidak lebih baik kompetisi dihentikan dan dilakukan evaluasi menyeluruh. Karena jika kondisi seperti ini diteruskan, tim jelas akan merugi," cetusnya.
Sementara itu, manajer Persijap Edy Sudjatmiko sependapat dengan pernyataan tersebut. Dia setuju jika kompetisi dihentikan. Menurutnya, langkah tersebut jauh lebih arif dan bijaksana dibanding menunda-nunda kompetisi.
"Akibatnya hanya akan menyengsarakan tim karena harus keluar dana lebih guna menutup biaya operasional. Belum lagi jika tim harus memperpanjang kontrak pemain. Kalau kompetisi diundur lagi, jelas tim yang akan dirugikan," ungkap Edy.
"Karena kami harus membayar ini dan itu, sedangkan pemasukan (hasil penjualan tiket) saja tidak ada. Saya kira, bukan hanya Persijap dan PSIS saja yang minta kompetisi dihentikan. Tim lainpun juga pasti demikian," sambungnya. (hmr)