Panpel Optimistis Peroleh Izin
http://www.persijap.or.id/2009/04/panpel-optimistis-peroleh-izin.html
Sementara itu, permohonan izin penyelenggaraan laga kandang Djarum Indonesia Super League (DISL) di Jepara antara Persijap versus Persiwa (30/4) dan Persijap versus Persipura (3/5), kemarin sudah diajukan secara resmi oleh Panpel Persijap ke Polda Jateng. Kedua pertandingan itu diharapkan bisa digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) sesuai jadwal.
Ketua Panpel Sutejo memaparkan, saat mendatangi Mapolda Jateng kemarin, panpel memang tidak bertemu langsung dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo. Namun, ungkap Tejo, pihaknya optimistis pihak Polda Jateng akan memberikan izin.
Dia beralasan, pemilu legislatif sudah selesai dan kondisi Jepara cukup kondusif. Selain itu, di setiap pertandingan kandang, tidak ada suporter Persijap yang bersikap anarkis. "Kita juga sudah mengantongi rekomendasi dari Kapolres Jepara AKBP Edy Suryanto," ujarnya.
Tidak itu saja. Optimisme itu juga berasal dari perbincangan dengan Kasi Pelayanan Administrasi Intelkam Polda Jateng Kompol Mustarno. "Dari penjelasan yang kami terima, pada prinsipnya tidak ada masalah," bebernya.
Tejo menambahkan, untuk kepastian jawaban dari Polda Jateng soal izin penyelenggaraan pertandingan kandang itu, baru akan diketahui sekitar Selasa (21/4) depan. Meski demikian, pihaknya mengaku akan melakukan langkah antisipasi seandainya terjadi kemungkinan terburuk.
Menurut Tejo, sesuai ketentuan BLI sebagaimana dilansir di media massa, disebutkan bahwa tuan rumah harus sudah memberikan jawaban ke BLI soal izin pertandingan, minimal pada H-7. "Dengan demikian, BLI bisa memberikan solusi jika panpel tidak bisa menyelenggarakan laga kandang karena terganjal izin. Jika sampai H-7 tidak dapat izin dan tidak memberikan informasi ke BLI, maka tuan rumah bisa dianggap kalah. Makanya jauh-jauh hari kita harus mengurus izin keamanan," ungkap Tejo.
Mengenai kesiapan panpel menggelar pertandingan kandang di Jepara, Tejo menjelaskan bahwa pihaknya berharap dua pertandingan tersebut bisa berlangsung tanpa siaran langsung dari TV. Dengan demikian, jumlah penonton yang datang ke SGBK akan maksimal sesuai dengan kuota jumlah tempat duduk sebanyak 15 ribu kursi.
Untuk mengantisipasi membeludaknya penonton yang hendak menyaksikan dua pertandingan bergengsi tersebut, panitia rencananya juga akan menyiapkan layar lebar di luar tribun bagian timur. "Minimal satu layar lebar untuk mengantisipasi banyaknya penonton yang tidak dapat tiket," jelas Tejo.
Selain itu, panitia juga akan menyiapkan pintu alternatif di tribun utara dan selatan. Tidak ketinggalan panitia juga akan berkoordinasi dengan aparat keamanan.
"Apapun permintaan dari aparat keamanan demi terselenggaranya pertandingan yang nyaman dan aman akan kita penuhi, termasuk penambahan personel. Kami menyesuaikan dengan apa yang diminta dari Polres, Polwil, dan Polda, demi menjaga keamanan di dalam dan di luar stadion," pungkas Tejo.(zis/aji)
Ketua Panpel Sutejo memaparkan, saat mendatangi Mapolda Jateng kemarin, panpel memang tidak bertemu langsung dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo. Namun, ungkap Tejo, pihaknya optimistis pihak Polda Jateng akan memberikan izin.
Dia beralasan, pemilu legislatif sudah selesai dan kondisi Jepara cukup kondusif. Selain itu, di setiap pertandingan kandang, tidak ada suporter Persijap yang bersikap anarkis. "Kita juga sudah mengantongi rekomendasi dari Kapolres Jepara AKBP Edy Suryanto," ujarnya.
Tidak itu saja. Optimisme itu juga berasal dari perbincangan dengan Kasi Pelayanan Administrasi Intelkam Polda Jateng Kompol Mustarno. "Dari penjelasan yang kami terima, pada prinsipnya tidak ada masalah," bebernya.
Tejo menambahkan, untuk kepastian jawaban dari Polda Jateng soal izin penyelenggaraan pertandingan kandang itu, baru akan diketahui sekitar Selasa (21/4) depan. Meski demikian, pihaknya mengaku akan melakukan langkah antisipasi seandainya terjadi kemungkinan terburuk.
Menurut Tejo, sesuai ketentuan BLI sebagaimana dilansir di media massa, disebutkan bahwa tuan rumah harus sudah memberikan jawaban ke BLI soal izin pertandingan, minimal pada H-7. "Dengan demikian, BLI bisa memberikan solusi jika panpel tidak bisa menyelenggarakan laga kandang karena terganjal izin. Jika sampai H-7 tidak dapat izin dan tidak memberikan informasi ke BLI, maka tuan rumah bisa dianggap kalah. Makanya jauh-jauh hari kita harus mengurus izin keamanan," ungkap Tejo.
Mengenai kesiapan panpel menggelar pertandingan kandang di Jepara, Tejo menjelaskan bahwa pihaknya berharap dua pertandingan tersebut bisa berlangsung tanpa siaran langsung dari TV. Dengan demikian, jumlah penonton yang datang ke SGBK akan maksimal sesuai dengan kuota jumlah tempat duduk sebanyak 15 ribu kursi.
Untuk mengantisipasi membeludaknya penonton yang hendak menyaksikan dua pertandingan bergengsi tersebut, panitia rencananya juga akan menyiapkan layar lebar di luar tribun bagian timur. "Minimal satu layar lebar untuk mengantisipasi banyaknya penonton yang tidak dapat tiket," jelas Tejo.
Selain itu, panitia juga akan menyiapkan pintu alternatif di tribun utara dan selatan. Tidak ketinggalan panitia juga akan berkoordinasi dengan aparat keamanan.
"Apapun permintaan dari aparat keamanan demi terselenggaranya pertandingan yang nyaman dan aman akan kita penuhi, termasuk penambahan personel. Kami menyesuaikan dengan apa yang diminta dari Polres, Polwil, dan Polda, demi menjaga keamanan di dalam dan di luar stadion," pungkas Tejo.(zis/aji)