Persijap Pilih Kanjuruhan
http://www.persijap.or.id/2009/04/persijap-pilih-kanjuruhan.html
JEPARA - Dipilihnya Jawa Timur (Jatim) sebagai venue sentralisasi Liga Super membuat Persijap Jepara meradang. Ambisi mereka menjamu sejumlah tim besar di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara pun kandas.
Ya, Laskar Kalinyamat julukan Persijap- memang sempat berupaya keras mendapatkan izin menggelar pertandingan kandang. Tapi sayangnya, hingga Badan Liga Indonesia (BLI) memilih Jatim sebagai venue sentralisasi Liga Super, usaha tersebut tak kunjung membuahkan hasil.
Hingga saat ini, Panpel Persijap belum juga mengantongi izin menggelar laga kandang di SGBK. Bahkan, izin menggelar partai kandang bagi Persijap U-18 dan U-23 pun masih ngambang.
"Sekarang saya masih di Polda (Jateng) mengurus perizinan untuk Persijap U-18 dan U-23. Sedangkan untuk yang Liga Super, kami akan mengikuti saja apa yang sudah menjadi keputusan BLI," tukas Ketua Panpel Persijap Sutedjo, Rabu (8/4/2009).
Menurut jadwal, ada dua partai kandang dan dua laga tandang yang harus dilakoni Laskar Kalinyamat nantinya di Jatim. Dua partai kandang yang dimaksud adalah menjamu duo Papua, Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Sedangkan dua laga tandangnya melawan PSIS Semarang (laga ulang) dan Persita Tangerang.
Seandainya bisa memilih, Evaldo Silva de Azis dkk berharap keseluruhan laga mereka dimainkan di Stadion Kanjuruhan Malang yang merupakan markas Arema. Menurut Sekretaris Persijap Nur Jamil, hubungan baik yang terjalin antara Persijap dan Singo Edan julukan Arema- menjadi alasan utamanya kenapa mereka lebih memilih tampil di Malang dibanding tiga venue yang lain.
"Harapan kami sebenarnya tetap bisa memainkan partai kandang di Jepara. Bagaimanapun juga, dua partai kandang melawan Persipura dan Persiwa punya pengaruh cukup besar bagi kami. Kehadiran mereka bisa memberikan pemasukan yang jauh lebih besar dibanding sekadar ganti rugi sebesar Rp 75 juta yang habis untuk biaya akomodasi selama di Jatim," sebut Jamil.(fmh)
Ya, Laskar Kalinyamat julukan Persijap- memang sempat berupaya keras mendapatkan izin menggelar pertandingan kandang. Tapi sayangnya, hingga Badan Liga Indonesia (BLI) memilih Jatim sebagai venue sentralisasi Liga Super, usaha tersebut tak kunjung membuahkan hasil.
Hingga saat ini, Panpel Persijap belum juga mengantongi izin menggelar laga kandang di SGBK. Bahkan, izin menggelar partai kandang bagi Persijap U-18 dan U-23 pun masih ngambang.
"Sekarang saya masih di Polda (Jateng) mengurus perizinan untuk Persijap U-18 dan U-23. Sedangkan untuk yang Liga Super, kami akan mengikuti saja apa yang sudah menjadi keputusan BLI," tukas Ketua Panpel Persijap Sutedjo, Rabu (8/4/2009).
Menurut jadwal, ada dua partai kandang dan dua laga tandang yang harus dilakoni Laskar Kalinyamat nantinya di Jatim. Dua partai kandang yang dimaksud adalah menjamu duo Papua, Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Sedangkan dua laga tandangnya melawan PSIS Semarang (laga ulang) dan Persita Tangerang.
Seandainya bisa memilih, Evaldo Silva de Azis dkk berharap keseluruhan laga mereka dimainkan di Stadion Kanjuruhan Malang yang merupakan markas Arema. Menurut Sekretaris Persijap Nur Jamil, hubungan baik yang terjalin antara Persijap dan Singo Edan julukan Arema- menjadi alasan utamanya kenapa mereka lebih memilih tampil di Malang dibanding tiga venue yang lain.
"Harapan kami sebenarnya tetap bisa memainkan partai kandang di Jepara. Bagaimanapun juga, dua partai kandang melawan Persipura dan Persiwa punya pengaruh cukup besar bagi kami. Kehadiran mereka bisa memberikan pemasukan yang jauh lebih besar dibanding sekadar ganti rugi sebesar Rp 75 juta yang habis untuk biaya akomodasi selama di Jatim," sebut Jamil.(fmh)