Petaka Lima Menit Terakhir
http://www.persijap.or.id/2009/04/petaka-lima-menit-terakhir.html
BANDUNG - Kebobolan dua gol pada lima menit terakhir membuat Persijap gagal memetik poin dari Persita di Stadion Siliwangi, Bandung, kemarin. Lawan menyengat melalui pemain penggantinya, I Made Adi Wirahadi.
Masuk menit 79, Wirahadi langsung mengemas dua gol pada pertandingan tersebut. Tendangannya dari luar kotak penalti pada menit ke-85 tak mampu diselamatkan kiper Danang Wihatmoko. Lini belakang terlambat memblok bola yang dilepaskan pemain bernomor punggung 9 itu.
Satu menit menjelang waktu normal berakhir, Wirahadi melepaskan tendangan lob terukur untuk membuah timnya unggul 2-0.
Evaldo dkk seolah tak percaya atas kenyataan tersebut. “Dua gol itu seharusnya tidak terjadi kalau kami tidak lengah menjelang pertandingan berakhir,” ujar bek Aji Nurpijal.
Nyaris sepanjang permainan, barisan pertahanan “Laskar Kalinyamat” tampil dingin. Pergerakan striker Adolfo Sousa mampu dimatikan dengan baik. Namun, kehadiran Wirahadi yang turun dengan tenaga segar mengubah segalanya.
Di sisi lain, tim tamu menaikkan tensi permainan untuk mengimbangi serangan lawan.
“Kami seperti sudah merasa tenang karena mampu menjaga Adolfo. Ketika dia keluar, konsentrasi kami terpecah dan itu mampu dimanfaatkan Wirahadi,” tambah Aji.
Kokoh
Menurut striker Ilham Hasan, serangan-serangan ‘’Pendekar Cisadane’’ sebenarnya tidak membahayakan. Bahkan timnya memperoleh sejumlah peluang. “Tapi, terus terang kami juga seperti kehilangan sentuhan pada pertandingan ini. Libur panjang membuat penampilan kami belum optimal,” katanya.
Begitu kick off, tim tamu sebenarnya berniat mengendalikan permainan. Gelandang Amarildo de Souza rajin menjelajah untuk membuka ruang.
Namun, lini pertahanan Persita yang digalang Sunar Sulaiman membentuk tembok kokoh. Serangan-serangan juga banyak kandas akibat komunikasi minim duet Ilham-Pablo Frances di lini depan.
Tiga tembakan langsung ke gawang untuk memecah kebuntuan, sempat dilakukan. Sayang, tendangan Donny F Siregar, Amarildo, dan Evaldo masih lemah kendati mengarah ke sasaran.
Tuan rumah balik menekan melalui sektor kanan. Dua kali mereka memperoleh peluang. Namun, dua kali tendangan keras gelandang Agus Salim masih sanggup dijinakkan Danang.
Pada menit 26, Junaidi menarik bek sayap kiri M Irfan dan memasukan bek tengah Aji Nurpijal untuk meredam Christian Bekatal sekaligus mencari keseimbangan permainan. Perubahan itu cukup menolong. Anak-anak Jepara semakin berani menyerang. Namun, bola sundulan Evaldo memanfaatkan umpan Nurul Huda masih naik tipis di mistar gawang Wawan Hendrawan.
Dua kali Ilham Hasan mendapat peluang. Aksinya menit 58 memanfaatkan blunder Supriyadi di depan gawang masih mampu diblok Agus Salim. Menit 71, umpan terukur Nurul Huda tidak mampu diteruskan striker bernomor punggung 11 tersebut sehingga bola hanya melintas saja di depan gawang lawan.
Dalam pertandingan itu, pola cepat hanya tersaji pada 15 menit terakhir. Kebuntuan itu pecah setelah Persita memasukkan I Made Wirahadi. Aksinya membuat anak-anak Jepara pulang dengan tangan hampa.(dwi-22)
Masuk menit 79, Wirahadi langsung mengemas dua gol pada pertandingan tersebut. Tendangannya dari luar kotak penalti pada menit ke-85 tak mampu diselamatkan kiper Danang Wihatmoko. Lini belakang terlambat memblok bola yang dilepaskan pemain bernomor punggung 9 itu.
Satu menit menjelang waktu normal berakhir, Wirahadi melepaskan tendangan lob terukur untuk membuah timnya unggul 2-0.
Evaldo dkk seolah tak percaya atas kenyataan tersebut. “Dua gol itu seharusnya tidak terjadi kalau kami tidak lengah menjelang pertandingan berakhir,” ujar bek Aji Nurpijal.
Nyaris sepanjang permainan, barisan pertahanan “Laskar Kalinyamat” tampil dingin. Pergerakan striker Adolfo Sousa mampu dimatikan dengan baik. Namun, kehadiran Wirahadi yang turun dengan tenaga segar mengubah segalanya.
Di sisi lain, tim tamu menaikkan tensi permainan untuk mengimbangi serangan lawan.
“Kami seperti sudah merasa tenang karena mampu menjaga Adolfo. Ketika dia keluar, konsentrasi kami terpecah dan itu mampu dimanfaatkan Wirahadi,” tambah Aji.
Kokoh
Menurut striker Ilham Hasan, serangan-serangan ‘’Pendekar Cisadane’’ sebenarnya tidak membahayakan. Bahkan timnya memperoleh sejumlah peluang. “Tapi, terus terang kami juga seperti kehilangan sentuhan pada pertandingan ini. Libur panjang membuat penampilan kami belum optimal,” katanya.
Begitu kick off, tim tamu sebenarnya berniat mengendalikan permainan. Gelandang Amarildo de Souza rajin menjelajah untuk membuka ruang.
Namun, lini pertahanan Persita yang digalang Sunar Sulaiman membentuk tembok kokoh. Serangan-serangan juga banyak kandas akibat komunikasi minim duet Ilham-Pablo Frances di lini depan.
Tiga tembakan langsung ke gawang untuk memecah kebuntuan, sempat dilakukan. Sayang, tendangan Donny F Siregar, Amarildo, dan Evaldo masih lemah kendati mengarah ke sasaran.
Tuan rumah balik menekan melalui sektor kanan. Dua kali mereka memperoleh peluang. Namun, dua kali tendangan keras gelandang Agus Salim masih sanggup dijinakkan Danang.
Pada menit 26, Junaidi menarik bek sayap kiri M Irfan dan memasukan bek tengah Aji Nurpijal untuk meredam Christian Bekatal sekaligus mencari keseimbangan permainan. Perubahan itu cukup menolong. Anak-anak Jepara semakin berani menyerang. Namun, bola sundulan Evaldo memanfaatkan umpan Nurul Huda masih naik tipis di mistar gawang Wawan Hendrawan.
Dua kali Ilham Hasan mendapat peluang. Aksinya menit 58 memanfaatkan blunder Supriyadi di depan gawang masih mampu diblok Agus Salim. Menit 71, umpan terukur Nurul Huda tidak mampu diteruskan striker bernomor punggung 11 tersebut sehingga bola hanya melintas saja di depan gawang lawan.
Dalam pertandingan itu, pola cepat hanya tersaji pada 15 menit terakhir. Kebuntuan itu pecah setelah Persita memasukkan I Made Wirahadi. Aksinya membuat anak-anak Jepara pulang dengan tangan hampa.(dwi-22)