Rencana Lobi Kapolda Gagal
http://www.persijap.or.id/2009/04/rencana-lobi-kapolda-gagal.html
Tiga Laga Batal Digelar di Kandang
JEPARA - Pupus sudah harapan manajemen dan panpel Persijap untuk mengajukan izin menggelar laga kandang Djarum ISL ke Kapolda Jateng. Pasalnya, BLI justru sudah terlebih dulu merilis kabar bahwa pertandingan mulai 17 April hingga 4 Mei akan dilakukan dengan menggunakan sistem sentralisasi atau zoning.
"Rilis dari BLI tersebut sudah kita terima Sabtu (4/4) kemarin," ungkap Wakil Sekretaris Tim Persijap, Nur Jamil.
Dengan adanya surat tersebut, Jamil mengakui bahwa manajemen dan panpel akhirnya urung untuk mengajukan izin tiga pertandingan yang seharusnya digelar di kandang. Yakni saat menjamu Persib Bandung (18/4), Persipura Jayapura (25/4) dan Persiwa Wamena (30/4).
Jamil mengungkapkan, dalam surat tersebut dijelaskan bahwa BLI mengambil dua opsi wilayah untuk dijadikan sebagai tempat pelaksanaan pertandingan. Opsi pertama di Jawa Timur dengan lokasi pertandingan di Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, dan Stadion Brawijaya Kediri.
Opsi kedua pertandingan dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Adapun lokasinya, untuk Jawa Timur adalah di Stadion Brawijaya Kediri, untuk DKI Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Lebak Bulus, sementara untuk Jawa Barat di Stadion Jalak Harupat.
"Keputusan finalnya di mana kita belum tahu karena semuanya tergantung dari BLI," katanya. Menurut Jamil, manajemen akan mengikuti keputusan dari BLI mengingat hal itu merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama pada pertemuan manajemen tim-tim kontestan Djarum ISL di Surabaya beberapa waktu lalu.
Meski rugi dalam segala hal, Persijap maupun tim yang seharusnya berstatus sebagai tuan rumah akan mendapatkan subsidi saat melaksanakan pertandingan di tempat yang baru. "Selain itu, pada pertandingan yang berstatus home nanti, panpelnya juga bukan dari kita tetapi langsung dari BLI," imbuhnya. Namun jika berstatus away, setiap biaya yang dikeluarkan harus ditanggung sendiri oleh tim. (zis/aji)
JEPARA - Pupus sudah harapan manajemen dan panpel Persijap untuk mengajukan izin menggelar laga kandang Djarum ISL ke Kapolda Jateng. Pasalnya, BLI justru sudah terlebih dulu merilis kabar bahwa pertandingan mulai 17 April hingga 4 Mei akan dilakukan dengan menggunakan sistem sentralisasi atau zoning.
"Rilis dari BLI tersebut sudah kita terima Sabtu (4/4) kemarin," ungkap Wakil Sekretaris Tim Persijap, Nur Jamil.
Dengan adanya surat tersebut, Jamil mengakui bahwa manajemen dan panpel akhirnya urung untuk mengajukan izin tiga pertandingan yang seharusnya digelar di kandang. Yakni saat menjamu Persib Bandung (18/4), Persipura Jayapura (25/4) dan Persiwa Wamena (30/4).
Jamil mengungkapkan, dalam surat tersebut dijelaskan bahwa BLI mengambil dua opsi wilayah untuk dijadikan sebagai tempat pelaksanaan pertandingan. Opsi pertama di Jawa Timur dengan lokasi pertandingan di Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, dan Stadion Brawijaya Kediri.
Opsi kedua pertandingan dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Adapun lokasinya, untuk Jawa Timur adalah di Stadion Brawijaya Kediri, untuk DKI Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Lebak Bulus, sementara untuk Jawa Barat di Stadion Jalak Harupat.
"Keputusan finalnya di mana kita belum tahu karena semuanya tergantung dari BLI," katanya. Menurut Jamil, manajemen akan mengikuti keputusan dari BLI mengingat hal itu merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama pada pertemuan manajemen tim-tim kontestan Djarum ISL di Surabaya beberapa waktu lalu.
Meski rugi dalam segala hal, Persijap maupun tim yang seharusnya berstatus sebagai tuan rumah akan mendapatkan subsidi saat melaksanakan pertandingan di tempat yang baru. "Selain itu, pada pertandingan yang berstatus home nanti, panpelnya juga bukan dari kita tetapi langsung dari BLI," imbuhnya. Namun jika berstatus away, setiap biaya yang dikeluarkan harus ditanggung sendiri oleh tim. (zis/aji)
BLI kakekane !
BalasHapus