Ditahan Persiwa, Dony Kecewa Berat
http://www.persijap.or.id/2009/05/ditahan-persiwa-dony-kecewa-berat.html
JEPARA - Persijap (Jepara) belum mampu mengulangi episode manis dalam putaran kedua Kompetisi ISL. Bermain di kandangnya sendiri, Stadion GBK, Jepara, Persijap ditahan imbang tanpa gol oleh tamunya, Persiwa (Wamena), Kamis (30/4).
Tim Badai Pengunungan Tengah yang ditangani Suharno, tampak mampu memanfaatkan faktor tidak diperkenankannya penonton dalam pertandingan tersebut oleh Kapolda Jawa Tengah.
Bertanding di Stadion GBK Jepara, yang terasa ’senyap’, Evaldo dkk seperti ’teraduk-aduk’ motivasinya. Kadang mereka mampu mendapatkan semangat, namun kadang mereka juga seperti kehilangan semangat. Dan meski lebih banyak menguasai permainan, pada kenyataannya Persijap tidak banyak mendapatkan peluang.
Persiwa yang yang bermain disiplin sepanjang permainan, mampu memberi imbangan bagi upaya penyerangan yang dilakukan oleh para pemain Persijap. Bola bisa dikatakan lebih banyak bergulir di tengah-tengah lapangan.
Serangan-serangan Persijap lebih banyak mentah di luar kotak penalti. Hal yang sama juga terjadi pada perlawanan yang diberikan oleh Persiwa. Serangan OK John dkk juga jarang sekali mampu masuk ke daerah 16 milik Persijap.
Pada awal babak pertama, sebenarnya Persijap menunjukan potensi untuk bisa memenangkan pertandingan. Kinerja para gelandang Persijap sepenuhnya mampu menguasai lapangan.
Belum genap 30 menit permainan berlangsung, Pelatih Persijap Djunaidi bahkan sudah memainkan tiga striker sekaligus. Sayangnya upaya ini tidak membuahkan hasil. Tendangan-tendangan jarak jauh yang biasanya muncul untuk memecah kebuntuan, gagal dilakukan oleh Dony Siregar dan Enjang Rohiman.
Cedera
Memasuki babak kedua, Dony Siregar yang diharapkan bisa melepaskan tendangan-tendangan jarak jauh, akhirnya ditarik keluar. Dony diketahui mengalami cedera pada engkel kanannya. Chanif Muhajirin, pemain muda Persijap yang sebenarnya tampil tidak mengecewakan, tetap gagal membawa kemenangan bagi timnya.
Salah satu tembakan jarak jauh Chanif mampu ditepis oleh kiper Persiwa, Timotius. Bisa dikatakan, inilah satu-satunya peluang yang dimiliki Persijap pada pertandingan itu.
’’Kiper Persiwa sebenarnya tidak terlalu bagus. Dan saya sebenarnya sudah punya rencana untuk melakukan tembakan jarak jauh. Tapi engkel saya memang tak bisa diajak kompromi, jadi saya mohon maaf pada teman-teman dan suporter karena tak bisa terus bermain,’’ kata Dony Siregar usai pertandingan.
Dony tampak kecewa berat. Maklum, selama ini, ia sering memecah kebuntuan ketika rekan-rekannya mengalami kesulitan. Tetapi, karena memang ia tidak ingin cederanya lebih parah, ie memilih untuk ’mundur’.
Selain itu, empat striker yang dipasang Djunaidi, gagal menunjukan kemampuannya membobol gawang. Serangan-serangan Persijap yang memanfaatkan sisi kanan dan kiri lapangan berlangsung monoton. Meski sudah terbukti tidak efektif, tetap saja dilakukan oleh para pemain Persijap.
Ilham Hassan, yang masuk pada pertengahan babak pertama, tidak bisa berbuat apa-apa di bawah kawalan ketat Tariq Chaoui. Hal yang sama juga dialami Pablo Frances yang selalu menghadapi hadangan OK Jhon.
Wasit Armando Pribadi yang memimpin pertandingan juga kurang menunjukan kinerja yang baik. Kepemimpinannya yang kurang jeli, beberapa kali menimbulkan kekecewaan pemain dari dua tim yang berlaga.
Salah satunya adalah saat ia tidak memberikan hadiah penalti bagi Persijap, saat salah seorang pemain Persiwa melakukan handsball secara jelas. Ini memberi pengaruh pada permainan kedua tim sehingga menaikan suhu permainan.
Wasit asal Yogyakarta ini menarik tiga kartu kuning, masing-masing untuk Yesaya Desnam, Erick Weeks Lewis (Persiwa) dan Anam Syahrul (Persijap).
Beberapa insiden terjadi pada pertandingan tersebut. Paling berat adalah yang dialami oleh Isdiantono. Bek sayap kiri Persijap ini harus ditandu keluar lapangan dan mendapatkan perawatan serius. Isdiantono bahkan sempat pingsan, saat dijatuhi dua pemain Persiwa sekaligus, di 15 menit terakhir pertandingan. Pemain asal Malang ini akhirnya digantikan Noorhadi.
’’Selain itu saya kira, bertanding tanpa penonton, jelas ada pengaruhnya dalam pertandingan. Ini jelas kerugian bagi kami, sebagai tuan rumah,’’ pungkas Dony. dis-did
Tim Badai Pengunungan Tengah yang ditangani Suharno, tampak mampu memanfaatkan faktor tidak diperkenankannya penonton dalam pertandingan tersebut oleh Kapolda Jawa Tengah.
Bertanding di Stadion GBK Jepara, yang terasa ’senyap’, Evaldo dkk seperti ’teraduk-aduk’ motivasinya. Kadang mereka mampu mendapatkan semangat, namun kadang mereka juga seperti kehilangan semangat. Dan meski lebih banyak menguasai permainan, pada kenyataannya Persijap tidak banyak mendapatkan peluang.
Persiwa yang yang bermain disiplin sepanjang permainan, mampu memberi imbangan bagi upaya penyerangan yang dilakukan oleh para pemain Persijap. Bola bisa dikatakan lebih banyak bergulir di tengah-tengah lapangan.
Serangan-serangan Persijap lebih banyak mentah di luar kotak penalti. Hal yang sama juga terjadi pada perlawanan yang diberikan oleh Persiwa. Serangan OK John dkk juga jarang sekali mampu masuk ke daerah 16 milik Persijap.
Pada awal babak pertama, sebenarnya Persijap menunjukan potensi untuk bisa memenangkan pertandingan. Kinerja para gelandang Persijap sepenuhnya mampu menguasai lapangan.
Belum genap 30 menit permainan berlangsung, Pelatih Persijap Djunaidi bahkan sudah memainkan tiga striker sekaligus. Sayangnya upaya ini tidak membuahkan hasil. Tendangan-tendangan jarak jauh yang biasanya muncul untuk memecah kebuntuan, gagal dilakukan oleh Dony Siregar dan Enjang Rohiman.
Cedera
Memasuki babak kedua, Dony Siregar yang diharapkan bisa melepaskan tendangan-tendangan jarak jauh, akhirnya ditarik keluar. Dony diketahui mengalami cedera pada engkel kanannya. Chanif Muhajirin, pemain muda Persijap yang sebenarnya tampil tidak mengecewakan, tetap gagal membawa kemenangan bagi timnya.
Salah satu tembakan jarak jauh Chanif mampu ditepis oleh kiper Persiwa, Timotius. Bisa dikatakan, inilah satu-satunya peluang yang dimiliki Persijap pada pertandingan itu.
’’Kiper Persiwa sebenarnya tidak terlalu bagus. Dan saya sebenarnya sudah punya rencana untuk melakukan tembakan jarak jauh. Tapi engkel saya memang tak bisa diajak kompromi, jadi saya mohon maaf pada teman-teman dan suporter karena tak bisa terus bermain,’’ kata Dony Siregar usai pertandingan.
Dony tampak kecewa berat. Maklum, selama ini, ia sering memecah kebuntuan ketika rekan-rekannya mengalami kesulitan. Tetapi, karena memang ia tidak ingin cederanya lebih parah, ie memilih untuk ’mundur’.
Selain itu, empat striker yang dipasang Djunaidi, gagal menunjukan kemampuannya membobol gawang. Serangan-serangan Persijap yang memanfaatkan sisi kanan dan kiri lapangan berlangsung monoton. Meski sudah terbukti tidak efektif, tetap saja dilakukan oleh para pemain Persijap.
Ilham Hassan, yang masuk pada pertengahan babak pertama, tidak bisa berbuat apa-apa di bawah kawalan ketat Tariq Chaoui. Hal yang sama juga dialami Pablo Frances yang selalu menghadapi hadangan OK Jhon.
Wasit Armando Pribadi yang memimpin pertandingan juga kurang menunjukan kinerja yang baik. Kepemimpinannya yang kurang jeli, beberapa kali menimbulkan kekecewaan pemain dari dua tim yang berlaga.
Salah satunya adalah saat ia tidak memberikan hadiah penalti bagi Persijap, saat salah seorang pemain Persiwa melakukan handsball secara jelas. Ini memberi pengaruh pada permainan kedua tim sehingga menaikan suhu permainan.
Wasit asal Yogyakarta ini menarik tiga kartu kuning, masing-masing untuk Yesaya Desnam, Erick Weeks Lewis (Persiwa) dan Anam Syahrul (Persijap).
Beberapa insiden terjadi pada pertandingan tersebut. Paling berat adalah yang dialami oleh Isdiantono. Bek sayap kiri Persijap ini harus ditandu keluar lapangan dan mendapatkan perawatan serius. Isdiantono bahkan sempat pingsan, saat dijatuhi dua pemain Persiwa sekaligus, di 15 menit terakhir pertandingan. Pemain asal Malang ini akhirnya digantikan Noorhadi.
’’Selain itu saya kira, bertanding tanpa penonton, jelas ada pengaruhnya dalam pertandingan. Ini jelas kerugian bagi kami, sebagai tuan rumah,’’ pungkas Dony. dis-did