Kalah Duwur, Persijap Tumpul
http://www.persijap.or.id/2009/05/kalah-duwur-persijap-tumpul.html
Jepara - Catatan tidak memuaskan kembali ditorehkan Persijap Jepara, dengan hanya mampu bermain imbang tanpa gol, saat melawan tamunya Persiwa Wamena. Bermain di markas sendiri, Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Laskar Kalinyamat tidak mampu memanfaatkan sejumlah peluang untuk bisa memetik kemanangan.
Lima kali beruturut-turut hanya bermain imbang, bagi Persijap Jepara, merupakan sebuah catatan hasil pertandingan yang kurang memuaskan. Kamis Sore Kamarin, Laskar Kalinyamat yang diharapkan mampu menambah poin penuh saat menghadapi tamunya Persiwa wamena, ternyata tidak mampu berbuat banyak, dan hanya mampu menambah satu poin, setelah ditahan imbang tanpa gol.
Bermain di markas sendiri Evaldo dan kawan-kawannya sebenarnya mampu menguasai jalannya pertandingan. Sejak menit pertama, bola selalu mampu dikuasai para pemain Persijap. Namun serangan demi serangan yang dibangun melalui dua sayapnya, Nurul Huda dan Isdiantono tidak mampu diselesaikan dengan baik oleh Pablo Frances maupun Johan Juansyah yang dipasanmg sebagai striker.
Dibabak pertama Anak-anak asuhan Junaidi tercatat mampu membuat lima peluang. Sementara tim tamu Wamena hanya mendapatkan dua peluang.
Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit melemah. Kedua tim sama-sama saling melancarkan serangan. Ilham Hasan, yang dimasukkan di akhir babak pertama, mampu mengancam gawang Wamena yang dijaga Timotius Mote.
Begitu juga di Kubu Tim Badai pegunungan, Wamena, dua striker asingnya, Redouane Barkowi dan Edy Foday, beberapa kali juga mampu membuat peluang yang membahayakan.
Pelatih Persiwa, Suharno, sesaat setelah selesai pertandingan mengatakan, pihaknya cukup puas dengan hasil seri melawan tuan rumah Persijap Jepara. Hasil tersebut sesuai dengan target yang diharapkan.
Dikatakan oleh Suharno, pihaknya sebenarnya berharap pertandingan itu juga ditonton oleh suporter tuan rumah. Persiwa tidak merasa diuntungkan dengan larangan tanpa penonton, yang dikeluarkan oleh Kapolda Jawa Tengah.
Menurut Suharno, sepakbola akan lebih ramai jika disaksikan oleh para suporter, soal menang kalah itu tergantung dengan para pemain dan perangkan pertandingan.
Sementara itu, Asisten pelatih Persijap Darmo Wododo mengatakan, ketidak mampuan anak-anak asuhannya dalam memanfaatkan sejumlah peluang karena striker yang dimiliki persijap fisiknya terlalu pendek.
Dengan fisik yang pendek tersebut, akan sangat sulit jika harus berhadapan dengan patra pemain belakang lawan yang mempunyai fisik lebih tinggi, tegas Darmo.
Dalam pertandingan melawan persiwa kemarin, Darmo mengatakan wasit yang memimpin pertandingan kurang obyektif. Persijap banyak diruguikan dengan keputusan-keputusan wasit. (POSKO)