Kekhawatiran Kapolda Berlebihan!!
http://www.persijap.or.id/2009/05/kekhawatiran-kapolda-yang-berlebihan.html
Suporter Kembali Dilarang Nonton
JEPARA - Publik sepak bola Jepara untuk kali kesekian harus gigit jari lagi. Pasalnya, panitia pertandingan Persijap menyatakan laga Persijap kontra Persela Lamongan, sore ini tak boleh disaksikan penonton.
Keputusan laga tanpa penonton itu disampaikan ketua panpel Persijap, Soetedjo, usai mengikuti temu teknik di Gelora Bumi Kartini, tadi malam. ’’Polda Jateng tidak mengizinkan laga besok untuk ditonton. Kami menyampaikan ini ke publik,’’ kata Soetedjo.
Kabar tersebut baru diperoleh tadi malam, sehingga sangat mengagetkan. Sebab, dukungan fans amat ditunggu untuk membantu mengangkat motivasi pemain. Larangan Polda terkait kehadiran penonton dalam laga kandang Persijap itu sudah terjadi ketika memasuki masa kampanye terbuka pemilu legislatif lalu.
Polda baru mengizinkan pertandingan boleh ditonton saat Laskar Kalinyamat menjamu Persija Jakarta Pusat, Minggu lalu. Namun kini izin kehadiran penonton dicabut kembali. ’’Saat laga menjamu Persija, semuanya berjalan aman. Tak satu pun botol terlempar dan penonton sudah dewasa,’’ jelas Soetedjo.
Informasi yang diterima panpel, Polda mengkhawatirkan terjadi keributan antarsuporter kedua tim karena kedekatan letak geografis dua daerah. Namun panpel kemarin menegaskan, hingga tadi malam tak ada konfrmasi kalau pendukung Persela akan datang ke Jepara.
Suporter Demo
Puluhan suporter Persijap berdemo di depan Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, mulai pukul 22.30 tadi malam. Mereka memprotes kebijakan Polda Jateng yang mendadak melarang kembali publik sepak bola Jepara untuk menonton pertandingan Persijap kontra Persela Lamongan yang akan digelar sore ini. Kebijakan tersebut dinilai tidak populis. Mereka berharap polda meninjau ulang.
Para suporter melakukan aksi dengan mencopot spanduk imbauan sportivitas yang ditempel di sekitar stadion, lalu membawanya ke depan pintu masuk dan digelar. Sebelum itu, mereka juga membawa spanduk ke kawasan pertambakan di sekitar stadion.
Mereka juga berniat mencopot maklumat Kapolda Jateng yang ditempel di pintu masuk, namun ketua panpel Persijap, Soetedjo, mengimbau untuk tidak dilakukan. ’’Saya memahami kekecewaan mereka, namun aspirasi tetap harus dilakukan dengan cara-cara yang santun,’’ kata Soetedjo.
Mereka menggelar aksi tersebut setelah pukul 21.00 ada kabar dari panpel kalau pertandingan sore ini tak boleh disaksikan penonton karena larangan dari polda. Pengumuman tersebut muncul saat pertemuan teknik kedua tim di sekretariat Persijap di kawasan stadion. Mendengar kabar tersebut mereka lantas berkumpul di depan Museum Kartini dekat alun-alun.
’’Maksudnya apa ini? Ini keputusan apa. Menonton sepak bola kok tidak boleh. Pusing saya,’’ kata salah satu dari sekelompok mereka dengan nada keras.
Sesaat kemudian mereka menuju stadion yang berjarak sekitar 900 meter dari museum.
H Sutikno, salah satu pentolan suporter menilai kebijakan polda tidak memberi rasa keadilan kepada masyarakat. ’’Ini sama sekali tidak sportif,’’ ujarnya. Suporter senior Zaenur Rohman menilai ini kali kesekian kebijakan larangan menonton itu amat mengecewakan masyarakat pencinta bola. ’’Tidak ada tindakan yang melanggar hukum sedikit pun dalam laga kandang Persijap. Mengapa kebijakan larangan ini ditempuh kembali?’’ ujar dia yang hadir di tengah-tengah suporter lain.
Dikatakan, maklumat Kapolda yang menyatatakan harus menjunjung tinggi sportivitas, justru tidak produktif karena kebijakan tersebut di mata suporter juga tidak sportif. ’’Jika khawair terjadi sesuatu atas tindakan suporter, semuanya bisa diantisipasi bagaimana agar tidak terjadi, bukan dilarang,’’ imbuhnya.
Pelatih Persijap Junaidi juga terkejut dengan kabar tersebut. ’’Tim banyak termotivasi oleh suporter. (Larangan) ini jelas kondisi kurang ideal bagi kami. Tapi kami akan fokus ke pertandingan,’’ ujarnya.
Sisi Positif
Junaidi mengambil sisi positif dari krisis kemenangan yang mendera timnya dalam 10 laga terakhir. Ia mengatakan kondisi itu bisa melecut semangat tanding timnya saat menjamu Persela. Kemenangan harus diraih untuk meringankan beban tim pada empat pertandingan berikutnya di Indonesia Super League maupun di perempat final Copa Indonesia.
Laga menjamu Laskar Jaka Tingkir masuk pada masa-masa akhir musim Persijap bisa disaksikan langsung ribuan pendukungnya. Setelah laga ini, di arena liga, Persijap tinggal menerima Persib Bandung.
Ia akan sedikit mengubah strategi dengan memainkan kembali Nurul Huda di sayap kanan dan Phaitoon Thiabma bek murni. Pada pertandingan terakhir, Nurul Huda diparkir, dan sektor kanan ditempati Phaitoon Thiabma. Langkah itu ditempuh dengan harapan lini belakang lebih kokoh setelah diberondong 12 gol dalam enam laga terakhir. Sebagian besar gol-gol itu lahir 20 menit awal babak pertama. Umpan-umpan silang Nurul Huda diharakan lebih produktif untuk membantu serangan, sedangkan Phaitoon bisa lebih konsentrasi di pertahanan.
Phaitoon Thiabma menyatakan tak mau larut dalam situasi paceklik kemenangan. ’’Saya tidak tahu mengapa begitu sulit menang, tapi besok kami akan mengejarnya,’’ kata dia.
Phaitoon memberi umpan manis saat lahir gol Ilham Hasan ke gawang Persija untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. (H15-40)
JEPARA - Publik sepak bola Jepara untuk kali kesekian harus gigit jari lagi. Pasalnya, panitia pertandingan Persijap menyatakan laga Persijap kontra Persela Lamongan, sore ini tak boleh disaksikan penonton.
Keputusan laga tanpa penonton itu disampaikan ketua panpel Persijap, Soetedjo, usai mengikuti temu teknik di Gelora Bumi Kartini, tadi malam. ’’Polda Jateng tidak mengizinkan laga besok untuk ditonton. Kami menyampaikan ini ke publik,’’ kata Soetedjo.
Kabar tersebut baru diperoleh tadi malam, sehingga sangat mengagetkan. Sebab, dukungan fans amat ditunggu untuk membantu mengangkat motivasi pemain. Larangan Polda terkait kehadiran penonton dalam laga kandang Persijap itu sudah terjadi ketika memasuki masa kampanye terbuka pemilu legislatif lalu.
Polda baru mengizinkan pertandingan boleh ditonton saat Laskar Kalinyamat menjamu Persija Jakarta Pusat, Minggu lalu. Namun kini izin kehadiran penonton dicabut kembali. ’’Saat laga menjamu Persija, semuanya berjalan aman. Tak satu pun botol terlempar dan penonton sudah dewasa,’’ jelas Soetedjo.
Informasi yang diterima panpel, Polda mengkhawatirkan terjadi keributan antarsuporter kedua tim karena kedekatan letak geografis dua daerah. Namun panpel kemarin menegaskan, hingga tadi malam tak ada konfrmasi kalau pendukung Persela akan datang ke Jepara.
Suporter Demo
Puluhan suporter Persijap berdemo di depan Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, mulai pukul 22.30 tadi malam. Mereka memprotes kebijakan Polda Jateng yang mendadak melarang kembali publik sepak bola Jepara untuk menonton pertandingan Persijap kontra Persela Lamongan yang akan digelar sore ini. Kebijakan tersebut dinilai tidak populis. Mereka berharap polda meninjau ulang.
Para suporter melakukan aksi dengan mencopot spanduk imbauan sportivitas yang ditempel di sekitar stadion, lalu membawanya ke depan pintu masuk dan digelar. Sebelum itu, mereka juga membawa spanduk ke kawasan pertambakan di sekitar stadion.
Mereka juga berniat mencopot maklumat Kapolda Jateng yang ditempel di pintu masuk, namun ketua panpel Persijap, Soetedjo, mengimbau untuk tidak dilakukan. ’’Saya memahami kekecewaan mereka, namun aspirasi tetap harus dilakukan dengan cara-cara yang santun,’’ kata Soetedjo.
Mereka menggelar aksi tersebut setelah pukul 21.00 ada kabar dari panpel kalau pertandingan sore ini tak boleh disaksikan penonton karena larangan dari polda. Pengumuman tersebut muncul saat pertemuan teknik kedua tim di sekretariat Persijap di kawasan stadion. Mendengar kabar tersebut mereka lantas berkumpul di depan Museum Kartini dekat alun-alun.
’’Maksudnya apa ini? Ini keputusan apa. Menonton sepak bola kok tidak boleh. Pusing saya,’’ kata salah satu dari sekelompok mereka dengan nada keras.
Sesaat kemudian mereka menuju stadion yang berjarak sekitar 900 meter dari museum.
H Sutikno, salah satu pentolan suporter menilai kebijakan polda tidak memberi rasa keadilan kepada masyarakat. ’’Ini sama sekali tidak sportif,’’ ujarnya. Suporter senior Zaenur Rohman menilai ini kali kesekian kebijakan larangan menonton itu amat mengecewakan masyarakat pencinta bola. ’’Tidak ada tindakan yang melanggar hukum sedikit pun dalam laga kandang Persijap. Mengapa kebijakan larangan ini ditempuh kembali?’’ ujar dia yang hadir di tengah-tengah suporter lain.
Dikatakan, maklumat Kapolda yang menyatatakan harus menjunjung tinggi sportivitas, justru tidak produktif karena kebijakan tersebut di mata suporter juga tidak sportif. ’’Jika khawair terjadi sesuatu atas tindakan suporter, semuanya bisa diantisipasi bagaimana agar tidak terjadi, bukan dilarang,’’ imbuhnya.
Pelatih Persijap Junaidi juga terkejut dengan kabar tersebut. ’’Tim banyak termotivasi oleh suporter. (Larangan) ini jelas kondisi kurang ideal bagi kami. Tapi kami akan fokus ke pertandingan,’’ ujarnya.
Sisi Positif
Junaidi mengambil sisi positif dari krisis kemenangan yang mendera timnya dalam 10 laga terakhir. Ia mengatakan kondisi itu bisa melecut semangat tanding timnya saat menjamu Persela. Kemenangan harus diraih untuk meringankan beban tim pada empat pertandingan berikutnya di Indonesia Super League maupun di perempat final Copa Indonesia.
Laga menjamu Laskar Jaka Tingkir masuk pada masa-masa akhir musim Persijap bisa disaksikan langsung ribuan pendukungnya. Setelah laga ini, di arena liga, Persijap tinggal menerima Persib Bandung.
Ia akan sedikit mengubah strategi dengan memainkan kembali Nurul Huda di sayap kanan dan Phaitoon Thiabma bek murni. Pada pertandingan terakhir, Nurul Huda diparkir, dan sektor kanan ditempati Phaitoon Thiabma. Langkah itu ditempuh dengan harapan lini belakang lebih kokoh setelah diberondong 12 gol dalam enam laga terakhir. Sebagian besar gol-gol itu lahir 20 menit awal babak pertama. Umpan-umpan silang Nurul Huda diharakan lebih produktif untuk membantu serangan, sedangkan Phaitoon bisa lebih konsentrasi di pertahanan.
Phaitoon Thiabma menyatakan tak mau larut dalam situasi paceklik kemenangan. ’’Saya tidak tahu mengapa begitu sulit menang, tapi besok kami akan mengejarnya,’’ kata dia.
Phaitoon memberi umpan manis saat lahir gol Ilham Hasan ke gawang Persija untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. (H15-40)