Kabag keuangan Jepara ’diserang’ suporter
http://www.persijap.or.id/2009/06/kabag-keuangan-jepara-diserang-suporter.html
JEPARA - Suporter PSIS (semarang) tampaknya harus belajar banyak dari suporter Persijap (Jepara), kendati mereka lahir lebih muda. Ini bisa dilihat bagaimana mereka ikut memikirkan dan memperjuangkan pendanaan bagi timnya kepada eksekutif dan legislatif Jepara.
Memang menyangkut kepastian Persijap untuk eksis di Kompetisi ISL musim mendatang, masih belum bisa dipastikan. Mereka masih berharap dapat asupan dana segar dari APBD Jepara, untuk menjalani gegap-gempitanya kompetisi.
Dan persoalan ini sudah mulai menimbulkan bola panas. Beberapa pengurus suporter yang nota bene juga menjadi pengurus Persijap dan sekaligus PT Laskar Kalinyamat, usai pertandingan Persijap kontra Sriwijaya FC, Sabtu (20/6), terlibat pembicaraan ’panas’ dengan Yoso Suwarno SH, kabag keuangan Pemkab Jepara di pinggir lapangan.
Dari apa yang berkembang menjelang pertandingan tersebut, Yoso yang sebenarnya juga asisten manajer tim bagian dana Persijap dan sekaligus juga pengurus Persijap, mendapatkan protes keras karena beberapa pernyataanya, saat berlangsung rapat terbatas pengurus Persijap belum lama ini.
Yoso dituding menjadi orang yang tidak sepenuhnya mendukung penggunaan dana APBD untuk Persijap. Menurut mereka, Yoso melemparkan pernyataan Persijap akan ’lempar handuk’ karena APBD tidak memungkinkan digunakan.
Tepat sesaat setelah pertandingan Persijap vs Sriwijaya, beberapa pentolan Jetman dan Banaspati dan sekelompok anggota kelompok suporter yang dikaryakan sebagai bagian dari Panpel pertandingan, mengepung Yoso Suwarno.
Dari beberapa orang yang ada, tampak sangat emosional dan sempat melontarkan pernyataan kasar yang ditunjukan pada Yoso Suwarno.
Proses panjang
Terkait dengan kejadian itu, Yoso Suwarno saat dimintai konfirmasi pada Minggu (21/6) malam menyatakan, masalah dana APBD untuk Persijap masih akan dibicarakan.
Dalam hal ini ada Tim APD (Anggaran Pemerintah Daerah), yang akan menyusun KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Pagu Platform Aggaran). Selanjutnya, dari sana masih akan ada proses panjang.
’’Mereka menanyakan kepastian dana APBD untuk Persijap, dan jelas saya katakan, masalah ini masih menunggu proses. Kalau soal kepastian saya tentu tidak bisa mengatakan ya atau tidak untuk saat ini. Semua masih harus melalui proses yang panjang. Selain itu, bukan saya sendiri yang bisa menentukan,’’ ujar Yoso.
Selanjutnya, Yoso juga menyatakan, dari sisi aturan, gelontoran dana APBD bagi Persijap hanya bisa dilakukan dengan cara hibah melalui KONI. Hibah bisa dilakukan dengan didasarkan pada kekuatan keuangan daerah.
Persijap sendiri pada APBD 2008 mendapatkan gelontoran dana sebesar Rp 9 miliar. Dana ini digunakan untuk mengikuti Kompetisi ISL yang baru berakhir belum lama ini.
Sedangkan untuk APBD 2009, Persijap juga mendapatkan bantuan Rp 500 juta. Untuk dana terakhir ini tidak jelas apakah digunakan untuk kepentingan tim Persijap atau untuk pembinaan sepakbola amatir di Jepara. Sebab di Jepara sendiri, pengurus Persijap dan Pengcab PSSI Jepara diisi oleh orang-orang yang sama persis. (dis-did-wawasan)
Memang menyangkut kepastian Persijap untuk eksis di Kompetisi ISL musim mendatang, masih belum bisa dipastikan. Mereka masih berharap dapat asupan dana segar dari APBD Jepara, untuk menjalani gegap-gempitanya kompetisi.
Dan persoalan ini sudah mulai menimbulkan bola panas. Beberapa pengurus suporter yang nota bene juga menjadi pengurus Persijap dan sekaligus PT Laskar Kalinyamat, usai pertandingan Persijap kontra Sriwijaya FC, Sabtu (20/6), terlibat pembicaraan ’panas’ dengan Yoso Suwarno SH, kabag keuangan Pemkab Jepara di pinggir lapangan.
Dari apa yang berkembang menjelang pertandingan tersebut, Yoso yang sebenarnya juga asisten manajer tim bagian dana Persijap dan sekaligus juga pengurus Persijap, mendapatkan protes keras karena beberapa pernyataanya, saat berlangsung rapat terbatas pengurus Persijap belum lama ini.
Yoso dituding menjadi orang yang tidak sepenuhnya mendukung penggunaan dana APBD untuk Persijap. Menurut mereka, Yoso melemparkan pernyataan Persijap akan ’lempar handuk’ karena APBD tidak memungkinkan digunakan.
Tepat sesaat setelah pertandingan Persijap vs Sriwijaya, beberapa pentolan Jetman dan Banaspati dan sekelompok anggota kelompok suporter yang dikaryakan sebagai bagian dari Panpel pertandingan, mengepung Yoso Suwarno.
Dari beberapa orang yang ada, tampak sangat emosional dan sempat melontarkan pernyataan kasar yang ditunjukan pada Yoso Suwarno.
Proses panjang
Terkait dengan kejadian itu, Yoso Suwarno saat dimintai konfirmasi pada Minggu (21/6) malam menyatakan, masalah dana APBD untuk Persijap masih akan dibicarakan.
Dalam hal ini ada Tim APD (Anggaran Pemerintah Daerah), yang akan menyusun KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Pagu Platform Aggaran). Selanjutnya, dari sana masih akan ada proses panjang.
’’Mereka menanyakan kepastian dana APBD untuk Persijap, dan jelas saya katakan, masalah ini masih menunggu proses. Kalau soal kepastian saya tentu tidak bisa mengatakan ya atau tidak untuk saat ini. Semua masih harus melalui proses yang panjang. Selain itu, bukan saya sendiri yang bisa menentukan,’’ ujar Yoso.
Selanjutnya, Yoso juga menyatakan, dari sisi aturan, gelontoran dana APBD bagi Persijap hanya bisa dilakukan dengan cara hibah melalui KONI. Hibah bisa dilakukan dengan didasarkan pada kekuatan keuangan daerah.
Persijap sendiri pada APBD 2008 mendapatkan gelontoran dana sebesar Rp 9 miliar. Dana ini digunakan untuk mengikuti Kompetisi ISL yang baru berakhir belum lama ini.
Sedangkan untuk APBD 2009, Persijap juga mendapatkan bantuan Rp 500 juta. Untuk dana terakhir ini tidak jelas apakah digunakan untuk kepentingan tim Persijap atau untuk pembinaan sepakbola amatir di Jepara. Sebab di Jepara sendiri, pengurus Persijap dan Pengcab PSSI Jepara diisi oleh orang-orang yang sama persis. (dis-did-wawasan)
wah kalau mau lolos Bang Jun jangan banyak spekulasi dengan merotasi pemain, apa lagi setelah di leg pertama barisan belakang persijap di porak poranda oleh penyerang Sriwjaya, kemana sih..trio beck sangar yang mantap di putaran pertama liga djarum super:Esvaldo silva, aji, dan Nurulhuda, mereka sudah jarang main bareng dalam satu pertandingan..gw yakin kl tiga orang tu yang main di leg pertama pasti gk kn kebobolan....bravo persijap!!!
BalasHapusBravo persijap ,maju teruz pantang Mundur_!!!
BalasHapusapa pun strateginya, yang penting PERSIJAP lolos ke final! semoga Persijap lolos... Amien....
BalasHapus