Persijap Berpeluang Raih Tim Fair Play
http://www.persijap.or.id/2009/06/persijap-berpeluang-raih-tim-fair-play.html
JAKARTA - Satu gelar masih tersisa di Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Gelar tersebut adalah tim fair play. Hingga berakhirnya ISL edisi perdana pada 10 Juni lalu, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) belum mendistribusikan gelar tersebut.
Lantas siapa yang bakal mendapat gelar tersebut? “Yang jelas ada beberapa lima kriteria utama untuk menentukan tim fair play. Untuk saat ini kami belum mengambil keputusan tim mana yang mendapat gelar tersebut (tim fair play),” kata Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.
Pria asal Ngawi itu menyebut lima kriteria tersebut antara lain menyangkut kartu baik kuning maupun merah yang didapatkan klub, permainan positif, dan respek terhadap lawan. Selain itu juga respek terhadap perangkat pertandingan dan perilaku offisial.
Disamping lima kriteria tersebut BLI menambahkan penilaiannya terkait sikap penonton atau suporter klub. “Dalam penentuannya kami harus memperhatikan akurasi data. Nah, terkait akurasi data tersebut perihal yang menyangkut kartu yang paling akurat. Jadi, patokan pertama tentu kartu,” ujar Joko.
Jika mencermati kriteria dan patokan utama BLI tersebut, nama Persijap Jepara yang berpeluang besar meraih gelar tim fair play. Sebab, dari data BLI, Persijap tergolong paling minim mendapat kartu. Mereka mendapat 39 kartu kuning, dua kartu merah.
Bahkan, dari data komisi disiplin (Komdis) PSSI, Laskar Kalinyamat -julukan Persijap- juga paling minim mendapat sanksi. Sejauh ini, Persijap baru sekali dijatuhi sanksi. Itupun sanksinya hanya bersifat terguran keras kepada manajer tim Edy Sudjatmiko.
Dimana, Edy disuruh mengklarifikasi pernyataannya disalah satu media cetak. “Dari data komisi disiplin memang seperti itu. Tapi, apakah Persijap yang menjadi tim fair play? Silakan direka-reka sendiri,” sebut Joko.
Menurut pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut, BLI berencana menyerahkan gelar tim fair play 30 Juni nanti. Atau setelah laga playoff antara PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung. “Lihat saja nanti siapa yang mendapatkan gelar itu,” tutur Joko.(fim/jpnn)
