Mayoritas Masih Menghela Napas
http://www.persijap.or.id/2009/07/mayoritas-masih-menghela-napas.html
Kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan direncanakan bergulir Oktober. Bagaimana persiapan klub-klub kontestan ISL dalam menyongsong kompetisi musim depan?
---
JELANG bergulirnya kompetisi, selalu ramai dibicarakan persiapan klub. Terutama, menyangkut masalah perekrutan pelatih dan pemain. Siapakah pelatih dan pemain yang bertahan? Pelatih dan pemain hijrah ke mana?
Pertanyaan-pertanyaan itu selalu ada jelang bergulirnya kompetisi. Menyongsong ISL musim depan, pertanyaan-pertanyaan tersebut juga muncul di benak para pelaku sepak bola nasional. Entah itu para pengelola klub, suporter, maupun pelatih dan pemain.
Sejauh ini, berbagai media memberitakan perekrutan pemain dan pelatih. Misalnya, Ismed Sofyan yang dihubungkan dengan Sriwijaya FC Palembang, Persib Bandung, bahkan Selangor FC Malaysia. Atau, kabar dibidiknya Jaya Hartono oleh lebih dari lima tim. Di antaranya, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, atau PSMS Medan.
Ada juga kabar bahwa Sriwijaya FC Palembang merekrut Agu Casmir (Singapura), Ismed Sofyan, dan Akhmad Kurniawan. Berkembang pula informasi bahwa Persipura Jayapura menggaet Rahmat Rivai. Ada pula persaingan antara Arema Malang dan Persema Malang dalam memperebutkan tanda tangan Arif Suyono.
Tapi, benarkah klub-klub sudah bergeliat hebat menyongsong ISL musim depan? "Saya rasa kebanyakan klub masih beristirahat seperti halnya kami. Klub-klub, tampaknya, masih menghela napas panjang setelah lelah bertarung di kompetisi musim lalu," ujar Bambang Sucipto, direktur umum PT Persija Jaya.
"Kami masih penat. Untuk saat ini, kami masih memilih istirahat. Kami baru start pada pertengahan Juli nanti," tambah Agus Susanto, asisten manajer Persiwa Wamena. Kompetisi musim lalu memang begitu penat. Klub-klub harus menjalani jadwal pertandingan tak kurang dari 11 bulan. Mereka juga harus mengarungi perjalanan kompetisi dengan beragam masalah. Mulai peliknya problem pendanaan, susahnya mendapatkan izin pertandingan, hingga berganti-gantinya jadwal sekitar 70 kali.
"Kami belum berpikir ke musim depan. Kami masih ingin menyelesaikan tugas terlebih dahulu," kata Edi Sudjatmiko, manajer Persijap Jepara.
Tugas Persijap memang baru berakhir kemarin sore setelah menjalani pertandingan perebutan tempat ketiga di Copa Indonesia IV. Selain itu, Persijap akan mengadakan evaluasi tim.
Hal serupa masih dijalani beberapa tim lain. Di antaranya, Persija dan Persib Bandung. Bahkan, Persija baru berencana membubarkan skuad musim lalu Selasa besok.
PSM Makassar pun setali tiga uang. Duta sepak bola Sulawesi Selatan itu baru berencana bergerak pada pertengahan Juli.
"Kami pun sama. Apalagi, kondisi internal kami masih panas," kata Barnadi, sekretaris Persik Kediri.
Situasi yang kurang kondusif juga dialami Arema. Manajemen tim berjuluk Singo Edan tersebut masih bersikap menunggu. Manajemen Arema menunggu kebijakan dari British American Tobacco (BAT) yang baru saja membeli 85 persen saham PT Bentoel. Bentoel merupakan pemilik Arema saat ini.
Situasi serupa dialami Persitara Jakarta Utara. Menyusul wacana penjualan Persitara, manajemen tim berjuluk Laskar si Pitung tersebut belum berani bergerak. Mereka juga masih menunggu sikap para pengurus teras Persitara. "Dengan situasi yang seperti ini, sangat mungkin semua klub baru mulai benar-benar start pada pertengahan Juli. Jadi, saat ini kami semua beristirahat untuk melepaskan rasa penat selama semusim kemarin," tutur Bambang Sucipto. (fim/ru/diq)
---
JELANG bergulirnya kompetisi, selalu ramai dibicarakan persiapan klub. Terutama, menyangkut masalah perekrutan pelatih dan pemain. Siapakah pelatih dan pemain yang bertahan? Pelatih dan pemain hijrah ke mana?
Pertanyaan-pertanyaan itu selalu ada jelang bergulirnya kompetisi. Menyongsong ISL musim depan, pertanyaan-pertanyaan tersebut juga muncul di benak para pelaku sepak bola nasional. Entah itu para pengelola klub, suporter, maupun pelatih dan pemain.
Sejauh ini, berbagai media memberitakan perekrutan pemain dan pelatih. Misalnya, Ismed Sofyan yang dihubungkan dengan Sriwijaya FC Palembang, Persib Bandung, bahkan Selangor FC Malaysia. Atau, kabar dibidiknya Jaya Hartono oleh lebih dari lima tim. Di antaranya, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, atau PSMS Medan.
Ada juga kabar bahwa Sriwijaya FC Palembang merekrut Agu Casmir (Singapura), Ismed Sofyan, dan Akhmad Kurniawan. Berkembang pula informasi bahwa Persipura Jayapura menggaet Rahmat Rivai. Ada pula persaingan antara Arema Malang dan Persema Malang dalam memperebutkan tanda tangan Arif Suyono.
Tapi, benarkah klub-klub sudah bergeliat hebat menyongsong ISL musim depan? "Saya rasa kebanyakan klub masih beristirahat seperti halnya kami. Klub-klub, tampaknya, masih menghela napas panjang setelah lelah bertarung di kompetisi musim lalu," ujar Bambang Sucipto, direktur umum PT Persija Jaya.
"Kami masih penat. Untuk saat ini, kami masih memilih istirahat. Kami baru start pada pertengahan Juli nanti," tambah Agus Susanto, asisten manajer Persiwa Wamena. Kompetisi musim lalu memang begitu penat. Klub-klub harus menjalani jadwal pertandingan tak kurang dari 11 bulan. Mereka juga harus mengarungi perjalanan kompetisi dengan beragam masalah. Mulai peliknya problem pendanaan, susahnya mendapatkan izin pertandingan, hingga berganti-gantinya jadwal sekitar 70 kali.
"Kami belum berpikir ke musim depan. Kami masih ingin menyelesaikan tugas terlebih dahulu," kata Edi Sudjatmiko, manajer Persijap Jepara.
Tugas Persijap memang baru berakhir kemarin sore setelah menjalani pertandingan perebutan tempat ketiga di Copa Indonesia IV. Selain itu, Persijap akan mengadakan evaluasi tim.
Hal serupa masih dijalani beberapa tim lain. Di antaranya, Persija dan Persib Bandung. Bahkan, Persija baru berencana membubarkan skuad musim lalu Selasa besok.
PSM Makassar pun setali tiga uang. Duta sepak bola Sulawesi Selatan itu baru berencana bergerak pada pertengahan Juli.
"Kami pun sama. Apalagi, kondisi internal kami masih panas," kata Barnadi, sekretaris Persik Kediri.
Situasi yang kurang kondusif juga dialami Arema. Manajemen tim berjuluk Singo Edan tersebut masih bersikap menunggu. Manajemen Arema menunggu kebijakan dari British American Tobacco (BAT) yang baru saja membeli 85 persen saham PT Bentoel. Bentoel merupakan pemilik Arema saat ini.
Situasi serupa dialami Persitara Jakarta Utara. Menyusul wacana penjualan Persitara, manajemen tim berjuluk Laskar si Pitung tersebut belum berani bergerak. Mereka juga masih menunggu sikap para pengurus teras Persitara. "Dengan situasi yang seperti ini, sangat mungkin semua klub baru mulai benar-benar start pada pertengahan Juli. Jadi, saat ini kami semua beristirahat untuk melepaskan rasa penat selama semusim kemarin," tutur Bambang Sucipto. (fim/ru/diq)