Modal Awal, Persijap Butuh Rp2 Miliar
http://www.persijap.or.id/2009/07/modal-awal-persijap-butuh-rp2-miliar.html
JEPARA - Persijap Jepara membutuhkan dana sedikitnya Rp2 miliar guna dijadikan modal awal pembentukan tim musim depan. Jumlah tersebut akan dialokasikan untuk membayar 25 persen nilai kontrak pemain-pemain yang direkrut.
Manajer Persijap Edy Sujatmiko Edy Sujatmiko menjelaskan, Laskar Kalinyamat telah mengikat kerja sama dengan produsen perlengkapan olahraga asal Italia Diadora dengan kontrak Rp1,8 miliar.
"Diadora siap memberi bantuan apparel (perlengkapan tim) senilai Rp1,8 miliar. Hanya sepatu yang tidak masuk dalam sponsor perusahaan itu. Namun, untuk persiapan awal, kami membutuhkan dana sekira Rp2 miliar. Sebab, pada tahap itu, manajemen harus membayar 25 persen nilai kontrak pemain sebagai uang muka," kata Edy Sujatmiko di Jepara, Rabu (1/7/2009).
Dia menambahkan, untuk merealisasikan hal ini, pihaknya telah mengajukan permohonan dana ke APBD Kabupaten Jepara sebesar Rp1 miliar. Pengajuan ini sudah masuk ke dalam agenda rapat panitia anggaran yang membahas kebijakan umum dan prioritas plafon sementara APBD perubahan 2009 di gedung DPRD awal pekan ini.
"Untuk ukuran besaran anggaran APBD yang dikucurkan ke tim, dana yang diterima Persijap termasuk sedikit jika dibandingkan tim-tim lain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL)," jelasnya.
Pada kompetisi musim lalu, belanja kebutuhan Persijap mencapai Rp15 miliar. Sementara untuk pemasukan, timya mendapatkan bantuan APBD 2008 Rp9,4 miliar dengan ditambah dana hibah KONI sebesar Rp1 miliar pada 2009.
Total alokasi yang diterima Persijap sebesar Rp10,4 miliar. Selain itu, pemasukan lain diperoleh dari penjualan tiket Rp3,4 miliar, sponsore Bank Jateng Rp350 juta, match fee dari Dji Sam Soe (sponsor utama Copa Indonesia) Rp160 juta, hak siar televisi Rp135 juta, dan pos lainnya senilai Rp72 juta.
"Total pemasukan yang diterima Persijap senilai Rp14,98 miliar. Jika melihat pengeluaran yang mencapai Rp15 miliar, maka manajemen masih mengalami defisit Rp150 juta," ungkap Edy.
Menanggapi pengajuan Persijap ini, Wakil Ketua DPRD Jepara Ahmad Sholihin menerangkan, pengajuan tersebut masih dalam pembahasan dan belum dapat diketahui nominal yang disetujui dewan. "Dalam rapat paripurna nanti, baru diketahui pengajuan Persijap disetujui atau tidak dan kalau disetujui berapa nilainya," ucap Sholihin.
Anggota Panitia Anggaran Masun Duri menambahkan, bantuan dana yang diberikan ke Persijap harus tetap melalui mekanisme yang berlaku. Dia juga mengingatkan supaya hal ini jangan sampai memunculkan kecemburuan cabang-cabang olahraga lainnya. Dia juga menyatakan agar dana hibah tersebut jangan sampai melanggar aturan.
"Kami tidak keberatan. Akan tetapi, peraturan aliran dana harus dipatuhi. Sebagai tim profesional, Persijap sudah saatnya lebih serius memikirkan penggalian dana secara swadaya. Sehingga, kebergantungannya terhadap APBD dapat dikurangi," ujarnya.
Terpisah, Ketua Bidang Organisasi Umum Komite Olahraga Kabupaten (KOK) Jepara Djutiman mengatakan, pengajuan ini cukup realistis. Apalagi, pada musim kemarin Persijap menuai prestasi positif. Di samping mampu bertahan di ISL, Evaldo Silva dkk juga berhasil menembus empat besar Copa Indonesia.
"Persijap juga termasuk tim paling fair play di liga bersama Pelita Jaya. Sementara, salah satu strikernya Pablo Frances menjadi top scorer Copa bersama striker Persibo Samsul Arif," imbuhnya.(fmh, okezone)