Pablo, Evaldo & Phaitoon Masuk Daftar
http://www.persijap.or.id/2009/07/pablo-evaldo-phaitoon-masuk-daftar.html
JEPARA - Tiga legiun asing Persijap Pablo Frances, Evaldo da Silva, dan Phaitoon Thiabma masuk dalam daftar pemain yang akan dipertahankan manajemen untuk musim depan. Ketiga pemain ini dinilai mampu mengangkat tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut. Di samping itu, ketiganya juga sudah menyatakan kesiapannya jika kembali dipanggil untuk merumpun di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara.
Sekretaris Tim Perijap Nurjamil mengatakan, perombakan yang akan dilakukan manajemen pada kompetisi musim depan tidak akan terlalu mencolok. Hanya beberapa pos saja yang bakal disuntik dengan pemain-pemain baru.
"Manajemen menginginkan tim Persijap tidak terlalu banyak perubahan dalam musim depan. Sejumlah nama telah kami rekomendasikan untuk segera ditindaklanjuti pada masa pembentukan tim mendatang," kata Nurjamil, Minggu (19/7/2009).
Lantas, bagaimana dengan satu pemain asing lainnya Amarildo Souza? Mengingat, peran pemain asal Brazil ini sangat vital di lini tengah Persijap. Tidak jarang, pemain bernomor punggung 52 ini menjadi pemecah kebutuan ketika lini depan tidak berkutik dalam kepungan pemain belakan lawan.
"Pemain lain tetap memiliki peluang untuk direkrut kembali. Hanya saja, harus tetap ada evaluasi. Untuk kepastiannya, kami serahkan kepada manajemen," ujarnya.
Di samping pemain asing, manajemen juga kemungkinan besar akan mempertahankan sejumlah pemain lokal yang kemarin sudah berbaju Persijap. Para pemain ini antara lain Nurul Huda, Danang Wihatmoko, Anam Syahrul, Johan Angga, Catur Rintang, dan Noor Hadi.
Dia menambahkan, pada prinsipnya, tim Persijap harus tetap memiliki keseimbangan antara pemain domestik, legiun asing, dan pemain lokal Jepara. Mengingat, manajemen tidak hanya mengejar prestasi saja. Sisi pembinaan dan pengembangan sepak bola Jepara tetap harus diperhatikan. Sehingga, diharapkan antara prestasi dan pembinaan dapat berjalan beriringan.
Manajemen baru Persijap hingga kemarin belum terbentuk. Pembentukan ini baru dapat dilakukan setelah manajemen lama menyampaikan laporan pertanggungjawaban selama satu musim terakhir kepada ketua umum. "Insya Allah, pekan ini laporan tersebut sudah dapat disampaikan kepada ketua umum. Setelah itu pengurus menggelar rapat untuk membentuk manajemen baru yang menangani Persijap pada kompetisi mendatang," lanjut Nurjamil.
Sebelumnya, manajer Persijap musim lalu Edy Sujatmiko sudah memberikan sinyal jika kembali dipercaya mendampingi Persijap tidak akan melakukan perubahan secara frontal. "Musim depan tim ini memang membutuhkan pemain-pemain yang lebih berkualitas dari musim lalu. Dari pengamatan kami, 60% dari materi lalu masih layak untuk dipertahankan. Sementara, 40% sisanya harus dirombak dengan pemain-pemain yang lebih berkualitas," ujar Edy.(fmh)
Sekretaris Tim Perijap Nurjamil mengatakan, perombakan yang akan dilakukan manajemen pada kompetisi musim depan tidak akan terlalu mencolok. Hanya beberapa pos saja yang bakal disuntik dengan pemain-pemain baru.
"Manajemen menginginkan tim Persijap tidak terlalu banyak perubahan dalam musim depan. Sejumlah nama telah kami rekomendasikan untuk segera ditindaklanjuti pada masa pembentukan tim mendatang," kata Nurjamil, Minggu (19/7/2009).
Lantas, bagaimana dengan satu pemain asing lainnya Amarildo Souza? Mengingat, peran pemain asal Brazil ini sangat vital di lini tengah Persijap. Tidak jarang, pemain bernomor punggung 52 ini menjadi pemecah kebutuan ketika lini depan tidak berkutik dalam kepungan pemain belakan lawan.
"Pemain lain tetap memiliki peluang untuk direkrut kembali. Hanya saja, harus tetap ada evaluasi. Untuk kepastiannya, kami serahkan kepada manajemen," ujarnya.
Di samping pemain asing, manajemen juga kemungkinan besar akan mempertahankan sejumlah pemain lokal yang kemarin sudah berbaju Persijap. Para pemain ini antara lain Nurul Huda, Danang Wihatmoko, Anam Syahrul, Johan Angga, Catur Rintang, dan Noor Hadi.
Dia menambahkan, pada prinsipnya, tim Persijap harus tetap memiliki keseimbangan antara pemain domestik, legiun asing, dan pemain lokal Jepara. Mengingat, manajemen tidak hanya mengejar prestasi saja. Sisi pembinaan dan pengembangan sepak bola Jepara tetap harus diperhatikan. Sehingga, diharapkan antara prestasi dan pembinaan dapat berjalan beriringan.
Manajemen baru Persijap hingga kemarin belum terbentuk. Pembentukan ini baru dapat dilakukan setelah manajemen lama menyampaikan laporan pertanggungjawaban selama satu musim terakhir kepada ketua umum. "Insya Allah, pekan ini laporan tersebut sudah dapat disampaikan kepada ketua umum. Setelah itu pengurus menggelar rapat untuk membentuk manajemen baru yang menangani Persijap pada kompetisi mendatang," lanjut Nurjamil.
Sebelumnya, manajer Persijap musim lalu Edy Sujatmiko sudah memberikan sinyal jika kembali dipercaya mendampingi Persijap tidak akan melakukan perubahan secara frontal. "Musim depan tim ini memang membutuhkan pemain-pemain yang lebih berkualitas dari musim lalu. Dari pengamatan kami, 60% dari materi lalu masih layak untuk dipertahankan. Sementara, 40% sisanya harus dirombak dengan pemain-pemain yang lebih berkualitas," ujar Edy.(fmh)
