Kebingungan Gali Dana
http://www.persijap.or.id/2009/08/kebingungan-gali-dana.html
JEPARA - Setelah resmi menunjuk Djunaedi sebagai pelatih akhir pekan kemarin, Persijap Jepara pun kini mulai memburu pemain. Namun, Persijap sulit berharap mendapatkan pemain berkualitas, mengingat kucuran dana APBD yang selama ini menjadi andalan mengalami penurunan cukup drastis.
Edi Sudjatmiko, manajer tim Persijap, mengatakan, untuk pembentukan tim, pihaknya akan memakai dana talangan dari berbagai sumber. Sebab, tim Laskar Kalinyamat hanya mendapatkan kucuran Rp5 miliar dari APBD. Jumlah itu berkurang setengah dari yang mereka dapat di musim lalu.
“Kami hanya mendapat dana Rp5 miliar, sedangkan kompetisi sebelumnya mendapat Rp10 miliar. Saya belum tahu persis kebutuhan untuk tim ini di musim depan. Dari pengalaman musim lalu, untuk ikut Superliga dan Copa Indonesia, kami menghabiskan dana Rp15 miliar,” ujar Edi.
“Dari dana tersebut, 50 persen diperoleh dari hasil penjualan tiket dan sponsor. Karena itu, Persijap akan memaksimalkan pada sektor penjualan tiket dan sponsor mengingat dana dari APBD sangat minim. Selebihnya akan kami cari. Untuk sementara, kami memakai dana talangan dulu.” (Goal)
Edi Sudjatmiko, manajer tim Persijap, mengatakan, untuk pembentukan tim, pihaknya akan memakai dana talangan dari berbagai sumber. Sebab, tim Laskar Kalinyamat hanya mendapatkan kucuran Rp5 miliar dari APBD. Jumlah itu berkurang setengah dari yang mereka dapat di musim lalu.
“Kami hanya mendapat dana Rp5 miliar, sedangkan kompetisi sebelumnya mendapat Rp10 miliar. Saya belum tahu persis kebutuhan untuk tim ini di musim depan. Dari pengalaman musim lalu, untuk ikut Superliga dan Copa Indonesia, kami menghabiskan dana Rp15 miliar,” ujar Edi.
“Dari dana tersebut, 50 persen diperoleh dari hasil penjualan tiket dan sponsor. Karena itu, Persijap akan memaksimalkan pada sektor penjualan tiket dan sponsor mengingat dana dari APBD sangat minim. Selebihnya akan kami cari. Untuk sementara, kami memakai dana talangan dulu.” (Goal)