Sugiarto Menolak, Ketum Bersikukuh
http://www.persijap.or.id/2009/08/sugiarto-menolak-ketum-bersikukuh.html
JEPARA - Rapat pembentukan manajer baru Persijap memang telah usai pada Senin (3/8) malam kemarin. Rapat pun memutuskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU dan ESDM) Jepara Sugiarto, menjadi manajer baru menggantikan manajer lama Edy Sujatmiko yang kini diplot sebagai wakil manajer.
Meski demikian, bukan berarti masalah pembentukan manajemen baru itu telah usai. Pasalnya, manajer terpilih, Sugiarto, menyatakan keberatan dengan keputusan rapat. Kebetulan saat rapat digelar, Sugiarto tidak hadir.
"Saya keberatan dengan keputusan itu. Saya akan segera membuat surat resmi tentang keberatan saya terhadap penunjukan sebagai manajer," ungkap Pak Gik-panggilan akrab Sugiarto, melalui ponselnya, kemarin. Saat dihubungi, manajer tim sepak bola Porprov Jepara itu sedang berada di Batam.
Dia mengaku ada beberapa alasan mengapa dia enggan menerima jabatan itu. Salah satunya terkait kondisi kesehatannya yang sudah tidak fit lagi. Di samping itu, jabatan sebagai manajer Persijap Junior juga belum rampung.
"Saya juga masih memikul beban kerja berat di DPU dan ESDM," tandasnya.
Mantan kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKPPK) ini mengaku hanya mempunyai waktu selama dua tahun terakhir di DPU dan ESDM sebelum memasuki masa penisun. "Saya ingin lebih fokus ke DPU dan ESDM saja dan tidak terbebani dengan yang lain. Usia saya sekarang sudah 55 tahun," imbuhnya.
Dia mengusulkan agar manajer Persijap tetap dipegang Edy Sujatmiko. Menurutnya, Edy mempunyai kapasitas yang bagus. Pengalamannnya selama dua musim menjadi pilihan terbaik bagi Persijap untuk mengikuti ISL.
Terpisah, Ketua Umum Persijap Ahmad Marzuki menegaskan pihaknya tidak ingin berandai-andai. "Semuanya tetap mengacu pada hasil keputusan rapat Senin malam," jelasnya, kemarin.
Selain itu, Marzuki menjelaskan bahwa keputusan rapat yang menunjuk Sugiarto sebagai manajer dan Edy Sujatmiko sebagai wakil manajer juga telah dikonsultasikan kepada Bupati Jepara Hendro Martojo. (zis/aji)
Meski demikian, bukan berarti masalah pembentukan manajemen baru itu telah usai. Pasalnya, manajer terpilih, Sugiarto, menyatakan keberatan dengan keputusan rapat. Kebetulan saat rapat digelar, Sugiarto tidak hadir.
"Saya keberatan dengan keputusan itu. Saya akan segera membuat surat resmi tentang keberatan saya terhadap penunjukan sebagai manajer," ungkap Pak Gik-panggilan akrab Sugiarto, melalui ponselnya, kemarin. Saat dihubungi, manajer tim sepak bola Porprov Jepara itu sedang berada di Batam.
Dia mengaku ada beberapa alasan mengapa dia enggan menerima jabatan itu. Salah satunya terkait kondisi kesehatannya yang sudah tidak fit lagi. Di samping itu, jabatan sebagai manajer Persijap Junior juga belum rampung.
"Saya juga masih memikul beban kerja berat di DPU dan ESDM," tandasnya.
Mantan kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKPPK) ini mengaku hanya mempunyai waktu selama dua tahun terakhir di DPU dan ESDM sebelum memasuki masa penisun. "Saya ingin lebih fokus ke DPU dan ESDM saja dan tidak terbebani dengan yang lain. Usia saya sekarang sudah 55 tahun," imbuhnya.
Dia mengusulkan agar manajer Persijap tetap dipegang Edy Sujatmiko. Menurutnya, Edy mempunyai kapasitas yang bagus. Pengalamannnya selama dua musim menjadi pilihan terbaik bagi Persijap untuk mengikuti ISL.
Terpisah, Ketua Umum Persijap Ahmad Marzuki menegaskan pihaknya tidak ingin berandai-andai. "Semuanya tetap mengacu pada hasil keputusan rapat Senin malam," jelasnya, kemarin.
Selain itu, Marzuki menjelaskan bahwa keputusan rapat yang menunjuk Sugiarto sebagai manajer dan Edy Sujatmiko sebagai wakil manajer juga telah dikonsultasikan kepada Bupati Jepara Hendro Martojo. (zis/aji)