Yudi Ramaikan Bursa Pelatih
http://www.persijap.or.id/2009/08/yudi-ramaikan-bursa-pelatih.html
JEPARA- Kursi pelatih Persijap makin banyak yang mengincar. Manajemen baru juga bergerak lebih dinamis setelah dibentuk awal pekan lalu. Setelah nama Junaidi diberi kesempatan pertama, kini Yudi Suryata juga meramaikan bursa. Dia menyatakan siap bergabung kembali, setelah kursinya di Persijap lepas pada akhir musim 2007.
’’Saya menyesuaikan saja dengan kondisi keuangan tim. Jika saya dikehendaki, maka siap kembali ke Jepara,’’ katanya saat dikonfirmasi, semalam.
Pria asal Sragen itu telah menghubungi Manajer I Soegiharto dan Manajer II Edy Sujatmiko. ’’Tidak ada negosiasi harga, tetapi saya berharap nilai kontraknya pantas,’’ ujar mantan pemain Niac Mitra tersebut.
Pernyataannya memberi peluang besar untuk kembali. Dia kini tinggal menunggu manajemen soal kepastiannya. Pelatih yang membawa anak-anak Jepara masuk Indonesia Super League (ISL) itu sudah berlisensi A. Setelah kompetisi musim 2007 selesai, dia gagal mendapatkan kursi pelatih karena masih mengikuti ujian mendapatkan lisensi A. Akhirnya ’’Laskar Kalinyamat’’ menggunakan tenaga pelatih asal Balikpapan, Junaidi.
Yudi lantas menangani PSS Sleman pada musim 2008, namun hanya setengah musim pertama. Setelah itu free. Awal Juli lalu, sebenarnya dia sudah melamar ke Arema Malang dan disepakati bergabung.
Ia mengatakan sudah melakukan presentasi di depan manajemen, bahkan hampir mendatangkan pemain. Namun Arema kemudian ganti manajemen, setelah Bentoel diakuisisi British American Tobacco (BAT).
Arema pun ganti pengelola, yang mengakibatkan tak lancarnya komunikasi antara Yudi dengan manajemen baru. Dia pun memutuskan merapat ke Persijap, klub yang pernah ditangani pada rentang 1992-2001, sebelum bergabung lagi pada 2007.
Satu Paket
Sementara itu penolakan Soegiarto untuk menjadi manajer I, menurut Sekretaris Umum Jepara Tifosi Mania (Jetman) Utomo menjadi tengara ada ketidakselarasan dalam kepemimpinan di tubuh Persijap.
Keputusan ketua umum yang juga Wakil Bupati Ahmad Marzuqi ternyata tidak direspons positif oleh Soegiarto MT, yang sehari-hari menjabat kepala Dinas Pekerjaan Umum.
Menurut Utomo, jika dilihat dari posisinya dalam kepimpinan daerah yang satu paket bersama Bupati Hendro Martojo, seharusnya keputusan Marzuqi tidak ditolak.
Informasi dari sejumlah personel yang bergabung dalam manajemen Persijap musim 2008/2009 lalu menyebutkan, keinginan pelatih Junaidi yang meminta kenaikan harga hingga 75 persen, di luar jangkauan keuangan Persijap. Apalagi untuk musim mendatang, sumber pemasukan dari APBD Jepara 2010, diperkirakan tinggal separo dibanding APBD 2008.(H15, kar,J4-22)