Menanti Kesetiaan Wajah-wajah Idola
http://www.persijap.or.id/2009/09/menanti-kesetiaan-wajah-wajah-idola.html
JEPARA - DALAM proses negosiasi selama sepekan, manajemen Persijap mencapai kesepakatan mengontrak setidaknya 13 pemain untuk musim kompetisi mendatang.
Namun, beberapa personel penting justru belum pasti bergabung. Sejumlah masalah harus dipecahkan untuk bisa mengikat mereka. Personel lama yang belum pasti bergabung itu adalah Evaldo, Pablo Frances, dan Phaitoon Thiabma. Sedangkan Pelatih Junaidi, hingga kini belum secara resmi menandatangani kontrak. Keempat orang itu menjadi bagian penting dan paling dinanti kiprahnya bersama ”Laskar Kalinyamat” untuk musim depan.
”Menyangkut pelatih sudah ada kata sepakat, meski belum tanda tangan kontrak,” kata Wakil Sekretaris Tim Nurjamil, kemarin.
Dalam verifikasi tim peserta Indonesian Super League (ISL), tanda tangan kontrak pelatih berlisensi A itu termasuk syarat dalam verifikasi. Sedangkan Evaldo, Pablo Frances, dan Phaitoon adalah nama-nama yang tak hanya menjadi pilar tim, tetapi juga menjadi daya tarik di Stadion Gelora Bumi Kartini.
Evaldo kemarin sudah berada di Salatiga, dan saat dihubungi menyatakan siap menjalani proses negosiasi. ”Yang penting besok saya datang ke Jepara,” katanya.
Dana Dia masuk daftar pemain termahal Persijap dalam dua musim terakhir. Faktor keterbatasan dana saat ini, bisa saja menjadi sandungan dalam negosiasi.
Kedekatan Evaldo dengan klub yang dibelanya sejak 2004 itu bisa saja mencairkan perundingan. Waktu sepekan ke depan akan menjadi perkembangan penting soal kelanjutan karier kapten tim musim lalu itu.
Pablo Frances disebut manajemen akan datang ke Jepara Sabtu besok. Lagi-lagi besaran kontrak bisa saja menghalang.
Striker asal Argentina itu kali pertama di Indonesia merumput di Persijap pada 2008, dan langsung bersinar hingga menjadi incaran klub-klub besar. Namun Pablo bisa saja sulit melupakan keberuntungannya di Gelora Bumi Kartini, untuk meneguhkan loyalitasnya tidak hanya untuk satu musim.
Yang juga belum jelas adalah Phaitoon Thiabma. Pemain Thailand ini belum memberi jawaban ketika diminta datang ke Jepara sebelum pendaftaran akhir pemain ke PT Liga Indonesia. Pasalnya, Phaitoon masih berstatus pemain FC Osotspa M-150, klub asal negaranya yang masih disibukkan dengan kompetisi domestik.
Namun, pemain yang memperkuat Persijap sejak 2005 itu disebut memiliki komitmen besar untuk kembali ke Jepara. Kesetiaan para pemain itu akan diuji dalam negosiasi menentukan bertahan tidaknya mereka di Jepara. (Muhammadun Sanomae-22, SM)
Namun, beberapa personel penting justru belum pasti bergabung. Sejumlah masalah harus dipecahkan untuk bisa mengikat mereka. Personel lama yang belum pasti bergabung itu adalah Evaldo, Pablo Frances, dan Phaitoon Thiabma. Sedangkan Pelatih Junaidi, hingga kini belum secara resmi menandatangani kontrak. Keempat orang itu menjadi bagian penting dan paling dinanti kiprahnya bersama ”Laskar Kalinyamat” untuk musim depan.
”Menyangkut pelatih sudah ada kata sepakat, meski belum tanda tangan kontrak,” kata Wakil Sekretaris Tim Nurjamil, kemarin.
Dalam verifikasi tim peserta Indonesian Super League (ISL), tanda tangan kontrak pelatih berlisensi A itu termasuk syarat dalam verifikasi. Sedangkan Evaldo, Pablo Frances, dan Phaitoon adalah nama-nama yang tak hanya menjadi pilar tim, tetapi juga menjadi daya tarik di Stadion Gelora Bumi Kartini.
Evaldo kemarin sudah berada di Salatiga, dan saat dihubungi menyatakan siap menjalani proses negosiasi. ”Yang penting besok saya datang ke Jepara,” katanya.
Dana Dia masuk daftar pemain termahal Persijap dalam dua musim terakhir. Faktor keterbatasan dana saat ini, bisa saja menjadi sandungan dalam negosiasi.
Kedekatan Evaldo dengan klub yang dibelanya sejak 2004 itu bisa saja mencairkan perundingan. Waktu sepekan ke depan akan menjadi perkembangan penting soal kelanjutan karier kapten tim musim lalu itu.
Pablo Frances disebut manajemen akan datang ke Jepara Sabtu besok. Lagi-lagi besaran kontrak bisa saja menghalang.
Striker asal Argentina itu kali pertama di Indonesia merumput di Persijap pada 2008, dan langsung bersinar hingga menjadi incaran klub-klub besar. Namun Pablo bisa saja sulit melupakan keberuntungannya di Gelora Bumi Kartini, untuk meneguhkan loyalitasnya tidak hanya untuk satu musim.
Yang juga belum jelas adalah Phaitoon Thiabma. Pemain Thailand ini belum memberi jawaban ketika diminta datang ke Jepara sebelum pendaftaran akhir pemain ke PT Liga Indonesia. Pasalnya, Phaitoon masih berstatus pemain FC Osotspa M-150, klub asal negaranya yang masih disibukkan dengan kompetisi domestik.
Namun, pemain yang memperkuat Persijap sejak 2005 itu disebut memiliki komitmen besar untuk kembali ke Jepara. Kesetiaan para pemain itu akan diuji dalam negosiasi menentukan bertahan tidaknya mereka di Jepara. (Muhammadun Sanomae-22, SM)