Dapat Tawaran Pemain Asal Jepang
http://www.persijap.or.id/2009/10/dapat-tawaran-pemain-asal-jepang.html
JEPARA - Persijap Jepara yang tengah mempersiapkan diri berlaga pada Liga Super yang dijadwalkan mulai diputar 11 Oktober 2009 mendapat penawaran pemain asal Jepang untuk memenuhi kuota dua pemain Asia dari Badan Liga Indonesia (BLI).
Ketua Tim Negosiasi Pemain Persijap Jepara, Edi Basuki, ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan, agen pemain tersebut sudah menawarkan pemainnya kepada Persijap Jepara.
Tetapi, kata dia, dirinya belum melakukan langkah-langkah selanjutnya seperti menawar harga kontrak atau yang lainnya karena masih melihat biodata pemain yang bersangkutan.
"Kita harus melihat tinggi pemain tersebut berapa, kemudian dia main di klub mana. Yang jelas pemain yang ditawarkan itu belum pernah merumput di sepak bola Indonesia," katanya menegaskan.
Sampai kini Persijap Jepara masih menggunakan tiga pemain asing (semuanya dari non-Asia) yaitu Evaldo Silva (Brasil), Sergio Junior (Brasil), dan Pablo Francis (Argentina), padahal BLI memberi kesempatan kepada tim-tim peserta Liga Super untuk memakai lima pemain asing.
Dari lima pemain asing tersebut tiga berasal dari non-Asia sedangkan dua lainnya adalah pemain dari negara Asia. Salah satu jatah pemain Asia yang sedang dibidik Persijap Jepara adalah pemain asal Thailand, Phaytoon Tiabma yang beberapa musim kompetisi membela tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini.
"Kita masih terus melakukan pendekatan kepada Phaytoon Tiabma agar bersedia menurunkan harga kontraknya. Mungkin bagi Phaytoon, harga kontrak yang ditawarkan kepada Persijap wajar tetapi bagi kami harganya masih belum terjangkau," katanya.
Menurut dia, perkembangan sekarang ini sudah cukup baik artinya peluang untuk menggaet kembali Phaytoon yang saat ini masih bermain di klub FC Osotspa Thailand tersebut sudah 50 persen. "Kami berharap yang bersangkutan bisa segera ada kesepakatan dengan Persijap sehingga bisa kembali bermain untuk tim kota Jepara ini," katanya.
Sementara itu tim asuhan pelatih Junaidi ini masih menyisakan satu kali pertandingan uji coba sebelum turun pada Liga Super mendatang, yaitu menghadapi Pro Duta Yogyakarta di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Rabu (7/10).
Pada pertandingan uji coba Minggu (4/10), Evaldo Silva dan kawan-kawan berhasil mengalahkan tim Divisi Utama, Persiku Kudus, 1-0 melalui gol tunggal yang dicetak oleh Pablo Francis.
Pelatih Junaidi mengakui, dirinya belum puas dengan penampilan anak-anak karena terlihat mereka memandang enteng atau sebelah mata kepada tim Persiku Kudus.
"Pertama-tama anak-anak terlihat memandang enteng lawan, tetapi setelah pemain-pemain lawan melakukan tekanan yang kuat terhadap Persijap maka anak-anak tidak bisa menguasai emosinya. Ini sebagai pelajaran bagi kami sehingga pada pertandingan uji coba berikutnya diharapkan tidak terulang lagi," kata mantan asisten pelatih Persiba Balikpapan tersebut.
Kemudian, kata dia, karakter permainan timnya belum terlihat, pemain banyak melakukan kesalahan dalam membangun serangan dan mereka masih tergantung pada sosok Pablo Francis, padahal sepak bola adalah permainan kolektif yang mengandalkan kerja sama tim.
"Sisa waktu yang ada --sebelum turun di Liga Super-- akan kami perbaiki sehingga kami benar-benar siap tampil di kompetisi mendatang," katanya.
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan BLI, Persijap Jepara harus memainkan dua pertandingan pertama di kandang sendiri yaitu menjamu Pelita Jaya Purwakarta, Kamis (14/10) dan menjamu Persitara Jakarta Utara, Minggu (17/10). (h-antarajateng)
Ketua Tim Negosiasi Pemain Persijap Jepara, Edi Basuki, ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan, agen pemain tersebut sudah menawarkan pemainnya kepada Persijap Jepara.
Tetapi, kata dia, dirinya belum melakukan langkah-langkah selanjutnya seperti menawar harga kontrak atau yang lainnya karena masih melihat biodata pemain yang bersangkutan.
"Kita harus melihat tinggi pemain tersebut berapa, kemudian dia main di klub mana. Yang jelas pemain yang ditawarkan itu belum pernah merumput di sepak bola Indonesia," katanya menegaskan.
Sampai kini Persijap Jepara masih menggunakan tiga pemain asing (semuanya dari non-Asia) yaitu Evaldo Silva (Brasil), Sergio Junior (Brasil), dan Pablo Francis (Argentina), padahal BLI memberi kesempatan kepada tim-tim peserta Liga Super untuk memakai lima pemain asing.
Dari lima pemain asing tersebut tiga berasal dari non-Asia sedangkan dua lainnya adalah pemain dari negara Asia. Salah satu jatah pemain Asia yang sedang dibidik Persijap Jepara adalah pemain asal Thailand, Phaytoon Tiabma yang beberapa musim kompetisi membela tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini.
"Kita masih terus melakukan pendekatan kepada Phaytoon Tiabma agar bersedia menurunkan harga kontraknya. Mungkin bagi Phaytoon, harga kontrak yang ditawarkan kepada Persijap wajar tetapi bagi kami harganya masih belum terjangkau," katanya.
Menurut dia, perkembangan sekarang ini sudah cukup baik artinya peluang untuk menggaet kembali Phaytoon yang saat ini masih bermain di klub FC Osotspa Thailand tersebut sudah 50 persen. "Kami berharap yang bersangkutan bisa segera ada kesepakatan dengan Persijap sehingga bisa kembali bermain untuk tim kota Jepara ini," katanya.
Sementara itu tim asuhan pelatih Junaidi ini masih menyisakan satu kali pertandingan uji coba sebelum turun pada Liga Super mendatang, yaitu menghadapi Pro Duta Yogyakarta di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Rabu (7/10).
Pada pertandingan uji coba Minggu (4/10), Evaldo Silva dan kawan-kawan berhasil mengalahkan tim Divisi Utama, Persiku Kudus, 1-0 melalui gol tunggal yang dicetak oleh Pablo Francis.
Pelatih Junaidi mengakui, dirinya belum puas dengan penampilan anak-anak karena terlihat mereka memandang enteng atau sebelah mata kepada tim Persiku Kudus.
"Pertama-tama anak-anak terlihat memandang enteng lawan, tetapi setelah pemain-pemain lawan melakukan tekanan yang kuat terhadap Persijap maka anak-anak tidak bisa menguasai emosinya. Ini sebagai pelajaran bagi kami sehingga pada pertandingan uji coba berikutnya diharapkan tidak terulang lagi," kata mantan asisten pelatih Persiba Balikpapan tersebut.
Kemudian, kata dia, karakter permainan timnya belum terlihat, pemain banyak melakukan kesalahan dalam membangun serangan dan mereka masih tergantung pada sosok Pablo Francis, padahal sepak bola adalah permainan kolektif yang mengandalkan kerja sama tim.
"Sisa waktu yang ada --sebelum turun di Liga Super-- akan kami perbaiki sehingga kami benar-benar siap tampil di kompetisi mendatang," katanya.
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan BLI, Persijap Jepara harus memainkan dua pertandingan pertama di kandang sendiri yaitu menjamu Pelita Jaya Purwakarta, Kamis (14/10) dan menjamu Persitara Jakarta Utara, Minggu (17/10). (h-antarajateng)