Djunaidi Tidak Puas
http://www.persijap.or.id/2009/10/djunaidi-tidak-puas.html
JEPARA - Pelatih Persijap (Jepara), Djunaidi menyatakan, timnya tampil kurang memuaskan saat mengalahkan Persiku (Kudus), 1-0 di Stadion GBK, Jepara, Minggu (4/10). Beberapa kelemahan ditemukannya dari pertandingan uji coba tersebut. Di antaranya adalah masalah mental bertanding pemainnya yang masih kurang terjaga.
Dalam pertandingan tersebut, ia melihat, para pemainnya terlalu menganggap enteng lawan. Sebaliknya Persiku yang sebagian besar diperkuat pemain muda, justru bisa tampil tenang dan percaya diri.
Pressing yang mereka terapkan membuat para pemainnya tidak mengira, hingga menimbulkan emosi, dan justru, ini membuat permainan Persijap menjadi kurang terkontrol.
’’Pertama anak-anak terlihat meremehkan lawan. Namun pada kenyataanya, setelah para pemain Kudus mampu melakukan pressing, anak-anak terlihat tidak bisa menguasai emosinya. Ini masukan berharga bagi kami. Pada uji coba terakhir melawan Pro Duta (DIY), hal seperti tidak boleh terjadi lagi,’’ ujar Djunaidi usai pertandingan.
Di luar masalah tersebut, Djunaidi menyatakan, karakter permainan timnya belum terlihat. Para pemainnya masih terlihat banyak melakukan kesalahan dalam membangun serangan. Satu hal lagi, ketergantungan serangan timnya masih terpusat pada sosok Pablo Frances.
Pada pertandingan tersebut, Persijap memang terlihat kesulitan dalam upayanya membongkar pertahanan Persiku. Di lini tengah Persijap terlihat masih belum mendapatkan pemain yang mampu menjadi pembagi bola. Doni Siregar dan Bona Simanjuntak masih sering terlibat salah paham dengan Sergio Junior.
Gelandang asal Brazil ini juga kesulitan dalam melepaskan diri dari pengawalan pemain lawan.
Kemenangan Persijap melawan Persiku ditentukan oleh gol semata wayang Pablo Frances pada menit ke-47. Pablo berhasil memanfaatkan umpan tarik Danan Puspito dari sisi kanan gawang Persiku.
Persijap sendiri masih menyisakan satu kali pertandingan uji coba melawan tim Pro Duta, pada Rabu (7/10) mendatang.
Launching Tim
Sementara itu, terkait kekecewaan beberapa pihak terhadap launching tim, Direktur PT Laskar Kalinyamat, H Sutikno meminta agar kegiatan itu tetap dihargai.
Terlepas dari penilaian apapun pada pelaksanaan kegiatan tersebut, penghargaan tetap harus diberikan pada pihak-pihak yang telah melaksanakannya. Sebab, kegiatan tersebut telah dilakukan dengan proses panjang dan biaya tidak sedikit. Pernyataan ini disampaikannya menanggapi berita Wawasan, hari Minggu (4/10) kemarin.
’’Saya kira kerja kawan-kawan dalam acara Launching Persijap tersebut, sedikit banyak tetap harus dhargai. Sesuatu yang wajar jika ada yang kecewa dan kurang puas mengenai hal ini. Namun, bagaimanapun, kegiatan ini telah dibiayai oleh banyak pihak. Sudah dibahas dalam rapat yang panjang. Jadi tetap harus dihargai,’’ ujarnya Minggu (4/10) malam.
Dijelaskannya, penyelenggaraan launching tersebut menelan biaya kurang lebih Rp 98 juta. Jumlah tersebut dipenuhi oleh para donatur dan sponsor-sponsor yang telah rela memberi perhatian lebih pada Persijap. Dari biaya penyelenggaraan tersebut, pihak penyelenggara juga masih harus memberi kontribusi Rp 10 juta untuk Persijap.
’’Jangan sampai dengan penilaian miring seperti ini, akhirnya membuat para sponsor menjadi kecewa hingga akhirnya mereka tidak mau lagi membantu Persijap,’’ tambahnya lagi. (dis-did-wws)
Dalam pertandingan tersebut, ia melihat, para pemainnya terlalu menganggap enteng lawan. Sebaliknya Persiku yang sebagian besar diperkuat pemain muda, justru bisa tampil tenang dan percaya diri.
Pressing yang mereka terapkan membuat para pemainnya tidak mengira, hingga menimbulkan emosi, dan justru, ini membuat permainan Persijap menjadi kurang terkontrol.
’’Pertama anak-anak terlihat meremehkan lawan. Namun pada kenyataanya, setelah para pemain Kudus mampu melakukan pressing, anak-anak terlihat tidak bisa menguasai emosinya. Ini masukan berharga bagi kami. Pada uji coba terakhir melawan Pro Duta (DIY), hal seperti tidak boleh terjadi lagi,’’ ujar Djunaidi usai pertandingan.
Di luar masalah tersebut, Djunaidi menyatakan, karakter permainan timnya belum terlihat. Para pemainnya masih terlihat banyak melakukan kesalahan dalam membangun serangan. Satu hal lagi, ketergantungan serangan timnya masih terpusat pada sosok Pablo Frances.
Pada pertandingan tersebut, Persijap memang terlihat kesulitan dalam upayanya membongkar pertahanan Persiku. Di lini tengah Persijap terlihat masih belum mendapatkan pemain yang mampu menjadi pembagi bola. Doni Siregar dan Bona Simanjuntak masih sering terlibat salah paham dengan Sergio Junior.
Gelandang asal Brazil ini juga kesulitan dalam melepaskan diri dari pengawalan pemain lawan.
Kemenangan Persijap melawan Persiku ditentukan oleh gol semata wayang Pablo Frances pada menit ke-47. Pablo berhasil memanfaatkan umpan tarik Danan Puspito dari sisi kanan gawang Persiku.
Persijap sendiri masih menyisakan satu kali pertandingan uji coba melawan tim Pro Duta, pada Rabu (7/10) mendatang.
Launching Tim
Sementara itu, terkait kekecewaan beberapa pihak terhadap launching tim, Direktur PT Laskar Kalinyamat, H Sutikno meminta agar kegiatan itu tetap dihargai.
Terlepas dari penilaian apapun pada pelaksanaan kegiatan tersebut, penghargaan tetap harus diberikan pada pihak-pihak yang telah melaksanakannya. Sebab, kegiatan tersebut telah dilakukan dengan proses panjang dan biaya tidak sedikit. Pernyataan ini disampaikannya menanggapi berita Wawasan, hari Minggu (4/10) kemarin.
’’Saya kira kerja kawan-kawan dalam acara Launching Persijap tersebut, sedikit banyak tetap harus dhargai. Sesuatu yang wajar jika ada yang kecewa dan kurang puas mengenai hal ini. Namun, bagaimanapun, kegiatan ini telah dibiayai oleh banyak pihak. Sudah dibahas dalam rapat yang panjang. Jadi tetap harus dihargai,’’ ujarnya Minggu (4/10) malam.
Dijelaskannya, penyelenggaraan launching tersebut menelan biaya kurang lebih Rp 98 juta. Jumlah tersebut dipenuhi oleh para donatur dan sponsor-sponsor yang telah rela memberi perhatian lebih pada Persijap. Dari biaya penyelenggaraan tersebut, pihak penyelenggara juga masih harus memberi kontribusi Rp 10 juta untuk Persijap.
’’Jangan sampai dengan penilaian miring seperti ini, akhirnya membuat para sponsor menjadi kecewa hingga akhirnya mereka tidak mau lagi membantu Persijap,’’ tambahnya lagi. (dis-did-wws)