Hattrick Noor Hadi Menangkan Persijap
http://www.persijap.or.id/2009/10/hattrick-noor-hadi-menangkan-persijap.html
JEPARA - Persijap kembali menangguk poin penuh dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara kemarin. Melawan tamunya Persitara Jakarta Utara, tim besutan Junaedi ini menang dengan skor menyakinkan 3-0 (2-0).
Kemenangan kemarin sekaligus sebagai ajang pembuktian kualitas seorang Noor Hadi. Striker produk Jepara tersebut memborong tiga gol kemenangan timnya di menit 36, 42, dan 81. Lebih istimewa lagi, ini merupakan hattrick pertama di perhelatan ISL musim kedua.
Bukan itu saja, dia juga membuktikan bahwa postur tubuh bukan menjadi kendala untuk mencetak gol maupun duel-duel udara. Sebab, dua dari tiga gol yang dilesakkan Noor Hadi berasal dari tandukan kepalanya. Maklum, postur tubuh Emen -panggilan Noor Hadi- yang terbilang pendek untuk ukuran striker juga tidak jarang membuat keberadaannya di tim seperti dinomorduakan. Dia disangsikan mampu berbuat banyak di hadapan pemain lawan yang memiliki postur tubuh lebih tinggi.
Namun, suara sumbang tersebut kemarin berubah menjadi gegap gempita pujian ribuan pendukung Persijap. Gol kedua di menit 42 menjadi bukti. Menyambut crossing Nurul Huda dari sisi kiri pertahanan Persitara, Noor Hadi terbang mendahului pemain belakang lawan Makwal dan menyarangkan bola di gawang Wawan Darmawan dengan kepalanya.
Pada pertandingan ini, sebenarnya Persitara lebih menguasai pertandingan. Di babak pertama, tim berjuluk Laskar Si Pitung tersebut berkali-kali mengancam Persijap yang dikawal Danang Wihatmoko. Pergerakan mesin gol Persitara Prince Kabir Bello mampu dimatikan kapten tim Evaldo Silva.
Sementara, tuan rumah mengalami kesulitan menembus tembok pertahanan Persitara dan aliran serangan Persijap sering terhenti di lini tengah. Akan tetapi, dua kali Persijap melakukan serangan balik, dua kali pula gol bersarang di jala Persitara. Gol-gol Noor Hadi juga tidak terlepas dari konsentrasi barisan belakang Persitara yang terfokus pada Pablo Frances. Kondisi ini membuat Noor Hadi lebih leluasa bergerak di kotak penalti lawan.
Asisten pelatih Persitara Doddy Sahetapy mengakui keunggulan tuan rumah. Meskipun Persitara sering menciptakan peluang, namun buruknya penyelesaian membuat tidak ada satupun gol yang bersarang di gawang Persijap.
"Di babak pertama, kami bermain cukup rapi. Namun memasuki babak kedua, konsentrasi pemain hancur. Untung kami hanya kemasukan tiga gol, seharusnya bisa lebih dari itu," kata Doddy.
Selain itu, faktor kekalahan timnya juga disebabkan pemain dilanda kelelahan. Masa recovery timnya tidak berjalan maksimal karena seteah bertanding di Lamongan, tenaga pemain semakin terkuras karena harus menempuh perjalanan darat yang cukup jauh menuju Jepara.
Dari kubu Persijap, asisten pelatih Anjar Jambore Widodo menyatakan, permainan timnya mulai menunjukkan perkembangan positif dibandingkan saat laga pertama melawan Pelita Jaya. Namun demikian, dia mengakui pemain-pemain tengah Persijap belum sepenuhnya mampu sebagai kreator serangan.
"Koordinasi di lapangan tengah masih perlu dievaluasi kembali untuk persiapan laga tandang. Akan tetapi, hasil akhir dari pertandingan ini harus tetap disyukuri," terang Anjar.
Terpisah, Noor Hadi merendah saat diminta berkomentar. Menurut dia, gol-gol tersebut bukan hanya karena faktor dirinya saja. Melainkan, merupakan hasil kerja sama dari seluruh pemain yang tentu menginginkan kemenangan.
"Saya masih butuh banyak belajar. Masih banyak peluang yang seharusnya membuahkan hasil maksimal, belum terselesaikan dengan baik," ujarnya. (acf-okez)
Kemenangan kemarin sekaligus sebagai ajang pembuktian kualitas seorang Noor Hadi. Striker produk Jepara tersebut memborong tiga gol kemenangan timnya di menit 36, 42, dan 81. Lebih istimewa lagi, ini merupakan hattrick pertama di perhelatan ISL musim kedua.
Bukan itu saja, dia juga membuktikan bahwa postur tubuh bukan menjadi kendala untuk mencetak gol maupun duel-duel udara. Sebab, dua dari tiga gol yang dilesakkan Noor Hadi berasal dari tandukan kepalanya. Maklum, postur tubuh Emen -panggilan Noor Hadi- yang terbilang pendek untuk ukuran striker juga tidak jarang membuat keberadaannya di tim seperti dinomorduakan. Dia disangsikan mampu berbuat banyak di hadapan pemain lawan yang memiliki postur tubuh lebih tinggi.
Namun, suara sumbang tersebut kemarin berubah menjadi gegap gempita pujian ribuan pendukung Persijap. Gol kedua di menit 42 menjadi bukti. Menyambut crossing Nurul Huda dari sisi kiri pertahanan Persitara, Noor Hadi terbang mendahului pemain belakang lawan Makwal dan menyarangkan bola di gawang Wawan Darmawan dengan kepalanya.
Pada pertandingan ini, sebenarnya Persitara lebih menguasai pertandingan. Di babak pertama, tim berjuluk Laskar Si Pitung tersebut berkali-kali mengancam Persijap yang dikawal Danang Wihatmoko. Pergerakan mesin gol Persitara Prince Kabir Bello mampu dimatikan kapten tim Evaldo Silva.
Sementara, tuan rumah mengalami kesulitan menembus tembok pertahanan Persitara dan aliran serangan Persijap sering terhenti di lini tengah. Akan tetapi, dua kali Persijap melakukan serangan balik, dua kali pula gol bersarang di jala Persitara. Gol-gol Noor Hadi juga tidak terlepas dari konsentrasi barisan belakang Persitara yang terfokus pada Pablo Frances. Kondisi ini membuat Noor Hadi lebih leluasa bergerak di kotak penalti lawan.
Asisten pelatih Persitara Doddy Sahetapy mengakui keunggulan tuan rumah. Meskipun Persitara sering menciptakan peluang, namun buruknya penyelesaian membuat tidak ada satupun gol yang bersarang di gawang Persijap.
"Di babak pertama, kami bermain cukup rapi. Namun memasuki babak kedua, konsentrasi pemain hancur. Untung kami hanya kemasukan tiga gol, seharusnya bisa lebih dari itu," kata Doddy.
Selain itu, faktor kekalahan timnya juga disebabkan pemain dilanda kelelahan. Masa recovery timnya tidak berjalan maksimal karena seteah bertanding di Lamongan, tenaga pemain semakin terkuras karena harus menempuh perjalanan darat yang cukup jauh menuju Jepara.
Dari kubu Persijap, asisten pelatih Anjar Jambore Widodo menyatakan, permainan timnya mulai menunjukkan perkembangan positif dibandingkan saat laga pertama melawan Pelita Jaya. Namun demikian, dia mengakui pemain-pemain tengah Persijap belum sepenuhnya mampu sebagai kreator serangan.
"Koordinasi di lapangan tengah masih perlu dievaluasi kembali untuk persiapan laga tandang. Akan tetapi, hasil akhir dari pertandingan ini harus tetap disyukuri," terang Anjar.
Terpisah, Noor Hadi merendah saat diminta berkomentar. Menurut dia, gol-gol tersebut bukan hanya karena faktor dirinya saja. Melainkan, merupakan hasil kerja sama dari seluruh pemain yang tentu menginginkan kemenangan.
"Saya masih butuh banyak belajar. Masih banyak peluang yang seharusnya membuahkan hasil maksimal, belum terselesaikan dengan baik," ujarnya. (acf-okez)