Junto Masih Dipantau
http://www.persijap.or.id/2009/10/junto-masih-dipantau.html
JEPARA - Lini depan masih menjadi problema bagi manajemen Persijap. Dalam dua kali uji coba, Laskar Kalinyamat hanya mampu menyarangkan tiga gol.
Lawan yang dihadapi Evaldo da Silva dkk di partai tersebut hanyalah tim dari Divisi Utama, yakni Persiku dan Pro Duta Yogyakarta. Artinya, menghadapi tim yang nota bene berkasta lebih rendah, harusnya jumlah gol dapat lebih dari itu. Apalagi, Persiku adalah tim yang belum jadi dan hanya bermaterikan pemain-pemain muda lokal Kudus.
Kondisi inilah yang membuat manajemen terus bergerilya mencari tambahan amunisi. Keberadaan Pablo Frances belum mampu diimbangi pemain-pemain depan lainnya seperti Noor Hadi maupun Eki Nurhakim.
Tidak heran jika Pablo sering bekerja sendirian di kotak penalti. Namun, Pablo bukan tanpa cacat. Dalam dua laga pramusim kemarin, legiun asal Argentina tersebut mudah sekali terpancing emosinya. Hal ini akan berakibat fatal jika terus berlanjut hingga kompetisi mendatang.
Kebutuhan akan pemain depan inilah yang menjadikan Persijap kembali mendatangkan satu pemain asing lagi, yakni legiun asal Jepang Junto. Pemain ini sudah diturunkan Junaedi saat berlaga melawan Pro Duta dua hari lalu. Tapi apa lacur, keberadaan Junto bukannya menambah ketajaman serangan Persijap. Namun, yang terjadi adalah Junto sering terlihat mengganggu pergerakan pemain lain.
Dia sering beroperasi di tengah dan akhirnya menumpuk dengan playmaker Sergio Junior. Masuk menggantikan Noor Hadi, Junto akhirnya kembali di tarik keluar lapangan oleh pelatih sebelum pertandingan selesai dan posisinya diisi Eki Nurhakim.
Bisa jadi, Junto melakukan itu karena dia jarang mendapat umpan dari lini kedua dan memilih ikut turun mencari bola. Maklum, sebagai pemain yang masih berstatus seleksi, dia ingin menunjukkan kemampuannya mengolah si kulit bundar.
Sejauh ini, Pelatih Persijap Juanedi masih menaruh harapan kepada Junto. Dia menilai, kurang maksimalnya penampilan pemain ini lebih disebabkan karena faktor kelelahan. Maklum, Junto baru saja datang ke Jepara pada Selasa (6/10/2009) malam dan esok harinya langsung dimainkan.
"Kami masih butuh waktu untuk mengetahui kemampuannya. Dalam laga kemarin, dia masih butuh adaptasi untuk memahami karakter permainan tim dan memulihkan kondisinya," kata Junaedi.
Untuk itu, dia memberikan waktu sepekan untuk menentukan nasib Junto. Selama sepekan ke depan, Junaedi akan memantau skill individu saat Junto terlibat dalam program latihan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan untuk digelar uji coba tambahan dengan klub-klub lokal Jepara guna melihat perkembangan adaptasi Junto.
"Pertandingan kemarin belum dapat dijadikan ukuran untuk mendeteksi kemampuan Junto. Akan kami lihat dalam sepekan untuk memberikan kepastian tentang status dia di tim ini," tambah Junaedi.
Sementara, Sekretaris Tim Nurjamil menyatakan, selain lini depan, Persijap juga masih membutuhkan seorang pengatur serangan. Selama ini, tugas tersebut diemban Sergio Junior. Namun, mantan pemain Deltras Sidoarjo tersebut belum sepenuhnya mampu menjalankan tugas ini.
"Pelatih tentu juga telah mengetahui permasalahan di tim, sektor mana yang sudah solid maupun lini yang masih harus dibenahi. Begitu juga dengan lini depan dan tengah. Mengenai Junto, kami serahkan kepada pelatih, apakah akan dipakai atau tidak," ujar Nurjamil. (msy,oke)
Lawan yang dihadapi Evaldo da Silva dkk di partai tersebut hanyalah tim dari Divisi Utama, yakni Persiku dan Pro Duta Yogyakarta. Artinya, menghadapi tim yang nota bene berkasta lebih rendah, harusnya jumlah gol dapat lebih dari itu. Apalagi, Persiku adalah tim yang belum jadi dan hanya bermaterikan pemain-pemain muda lokal Kudus.
Kondisi inilah yang membuat manajemen terus bergerilya mencari tambahan amunisi. Keberadaan Pablo Frances belum mampu diimbangi pemain-pemain depan lainnya seperti Noor Hadi maupun Eki Nurhakim.
Tidak heran jika Pablo sering bekerja sendirian di kotak penalti. Namun, Pablo bukan tanpa cacat. Dalam dua laga pramusim kemarin, legiun asal Argentina tersebut mudah sekali terpancing emosinya. Hal ini akan berakibat fatal jika terus berlanjut hingga kompetisi mendatang.
Kebutuhan akan pemain depan inilah yang menjadikan Persijap kembali mendatangkan satu pemain asing lagi, yakni legiun asal Jepang Junto. Pemain ini sudah diturunkan Junaedi saat berlaga melawan Pro Duta dua hari lalu. Tapi apa lacur, keberadaan Junto bukannya menambah ketajaman serangan Persijap. Namun, yang terjadi adalah Junto sering terlihat mengganggu pergerakan pemain lain.
Dia sering beroperasi di tengah dan akhirnya menumpuk dengan playmaker Sergio Junior. Masuk menggantikan Noor Hadi, Junto akhirnya kembali di tarik keluar lapangan oleh pelatih sebelum pertandingan selesai dan posisinya diisi Eki Nurhakim.
Bisa jadi, Junto melakukan itu karena dia jarang mendapat umpan dari lini kedua dan memilih ikut turun mencari bola. Maklum, sebagai pemain yang masih berstatus seleksi, dia ingin menunjukkan kemampuannya mengolah si kulit bundar.
Sejauh ini, Pelatih Persijap Juanedi masih menaruh harapan kepada Junto. Dia menilai, kurang maksimalnya penampilan pemain ini lebih disebabkan karena faktor kelelahan. Maklum, Junto baru saja datang ke Jepara pada Selasa (6/10/2009) malam dan esok harinya langsung dimainkan.
"Kami masih butuh waktu untuk mengetahui kemampuannya. Dalam laga kemarin, dia masih butuh adaptasi untuk memahami karakter permainan tim dan memulihkan kondisinya," kata Junaedi.
Untuk itu, dia memberikan waktu sepekan untuk menentukan nasib Junto. Selama sepekan ke depan, Junaedi akan memantau skill individu saat Junto terlibat dalam program latihan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan untuk digelar uji coba tambahan dengan klub-klub lokal Jepara guna melihat perkembangan adaptasi Junto.
"Pertandingan kemarin belum dapat dijadikan ukuran untuk mendeteksi kemampuan Junto. Akan kami lihat dalam sepekan untuk memberikan kepastian tentang status dia di tim ini," tambah Junaedi.
Sementara, Sekretaris Tim Nurjamil menyatakan, selain lini depan, Persijap juga masih membutuhkan seorang pengatur serangan. Selama ini, tugas tersebut diemban Sergio Junior. Namun, mantan pemain Deltras Sidoarjo tersebut belum sepenuhnya mampu menjalankan tugas ini.
"Pelatih tentu juga telah mengetahui permasalahan di tim, sektor mana yang sudah solid maupun lini yang masih harus dibenahi. Begitu juga dengan lini depan dan tengah. Mengenai Junto, kami serahkan kepada pelatih, apakah akan dipakai atau tidak," ujar Nurjamil. (msy,oke)