Pelajaran Terakhir
http://www.persijap.or.id/2009/10/pelajaran-terakhir.html?m=0
JEPARA - Pertandingan uji coba Persijap melawan Pro Duta (Yogyakarta), Rabu (7/10) diharapkan bisa menjadi pelajaran terakhir bagi Evaldo dkk, menghadapi Indonesia Super League. Secara kualitas, Pro Duta dipastikan akan menjadi lawan uji coba yang sepadan, mengingat tim ini berlaga di kancah Divisi Utama. Dengan level yang hampir sebanding, Pro Duta diyakini akan bisa memberi sebuah pelajaran.
’’Sudah sering saya katakan, tim ini masih perlu pembenahan. Karena itu uji coba melawan Pro Duta yang kualitasnya setara, harus bisa dimanfaatkan semua pihak.’’
’’Kesempatan ini tidak hanya bagi saya pribadi atau hanya tim ini. Tetapi semua harus bisa mengambil sesuatu yang baik. Termasuk manajemen, suporter dan yang terlibat dalam urusan ini,’’ ujar Djunaidi, usai memimpin latihan, Selasa (6/10) petang di Stadion GBK, Jepara.
Ada beberapa hal yang ingin dilihat Djunaidi, dalam uji coba ini, terkait dengan kemajuan timnya. Di antaranya adalah mengenai kerja sama tim, ketahanan fisik dan keseimbangan mental para pemain.
Pertandingan melawan tim yang memiliki kualitas sepadan, menurutnya, akan memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai kesiapan timnya. Dengan demikian, pihaknya akan dapat melakukan langkah-langkah tepat di dalam mengatasi kelemahan yang masih muncul.
Ujian Pertahanan
Dari uji coba yang telah dijalani, Djunaidi menuturkan, tidak semua lini di timnya mendapatkan ujian dan tantangan yang sama. Untuk lini pertahanan misalnya, sampai uji coba terakhir, melawan Persiku (Kudus), dirinya menilai belum ada ujian yang berarti yang didapatkan. Akibatnya gambaran tentang kesiapan untuk lini pertahanan ini belum sepenuhnya bisa didapatkan.
’’Pro Duta saya kira bukan tim sembarangan. Mereka masuk ke Divisi Utama dan saya pikir mereka tidak kalah kelas dengan Persijap. Melawan mereka saya berharap, mendapatkan banyak masukan berharga,’’ tegas Djunaidi.
Selanjutnya, Djunaidi juga menyatakan, seperti apapun kondisi yang saat ini ada, dirinya tetap optimistis timnya bisa melewati ISL dengan baik. Dan keyakinan itu, menurutnya, merupakan salah satu modal berharga dalam menghadapi apapun. Perasaan takut gagal yang muncul justru akan menjadi penghalang paling besar. Sikap ini, katanya, juga selalu ditekankannya pada seluruh pemain.
’’Optimisme tetap harus terus dimunculkan. Sikap ini merupakan landasan kuat bagi usaha yang akan dilakukan. Saya tetap optimistis dengan tim ini. Yang penting, semuanya harus diupayakan,’’ ujarnya. (dis-did-wws)
’’Sudah sering saya katakan, tim ini masih perlu pembenahan. Karena itu uji coba melawan Pro Duta yang kualitasnya setara, harus bisa dimanfaatkan semua pihak.’’
’’Kesempatan ini tidak hanya bagi saya pribadi atau hanya tim ini. Tetapi semua harus bisa mengambil sesuatu yang baik. Termasuk manajemen, suporter dan yang terlibat dalam urusan ini,’’ ujar Djunaidi, usai memimpin latihan, Selasa (6/10) petang di Stadion GBK, Jepara.
Ada beberapa hal yang ingin dilihat Djunaidi, dalam uji coba ini, terkait dengan kemajuan timnya. Di antaranya adalah mengenai kerja sama tim, ketahanan fisik dan keseimbangan mental para pemain.
Pertandingan melawan tim yang memiliki kualitas sepadan, menurutnya, akan memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai kesiapan timnya. Dengan demikian, pihaknya akan dapat melakukan langkah-langkah tepat di dalam mengatasi kelemahan yang masih muncul.
Ujian Pertahanan
Dari uji coba yang telah dijalani, Djunaidi menuturkan, tidak semua lini di timnya mendapatkan ujian dan tantangan yang sama. Untuk lini pertahanan misalnya, sampai uji coba terakhir, melawan Persiku (Kudus), dirinya menilai belum ada ujian yang berarti yang didapatkan. Akibatnya gambaran tentang kesiapan untuk lini pertahanan ini belum sepenuhnya bisa didapatkan.
’’Pro Duta saya kira bukan tim sembarangan. Mereka masuk ke Divisi Utama dan saya pikir mereka tidak kalah kelas dengan Persijap. Melawan mereka saya berharap, mendapatkan banyak masukan berharga,’’ tegas Djunaidi.
Selanjutnya, Djunaidi juga menyatakan, seperti apapun kondisi yang saat ini ada, dirinya tetap optimistis timnya bisa melewati ISL dengan baik. Dan keyakinan itu, menurutnya, merupakan salah satu modal berharga dalam menghadapi apapun. Perasaan takut gagal yang muncul justru akan menjadi penghalang paling besar. Sikap ini, katanya, juga selalu ditekankannya pada seluruh pemain.
’’Optimisme tetap harus terus dimunculkan. Sikap ini merupakan landasan kuat bagi usaha yang akan dilakukan. Saya tetap optimistis dengan tim ini. Yang penting, semuanya harus diupayakan,’’ ujarnya. (dis-did-wws)