Performa Tim Kurang Menjual
http://www.persijap.or.id/2009/10/performa-tim-kurang-menjual.html
JEPARA - Persijap menghadapi situasi paradoks. Di tengah hasil fantastis, mereka ternyata belum tampil atraktif pada empat pertandingan awal musim ini. Stadion Gelora Bumi Kartini pun terancam sepi fans.
Sebagian menilai performa tim kurang menjual. ‘’Dalam kompetisi, memang hasil yang paling diperhitungkan. Namun masih banyak fans Persijap yang tergerak datang ke stadion untuk dua hal, kemenangan dan tampil atraktif,’’ kata Zahwan Anwar, fans berat Persijap, kemarin.
Ia menghargai capaian sementara Evaldo dkk yang membukukan tiga kemenangan kandang beruntun dan hasil imbang di kandang lawan.
Hasil tersebut menempatkan Laskar Kalinyamat di puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL).
Namun di sisi lain, dalam dua laga kandang terakhir saat disiarkan langsung televisi, tribune stadion masih banyak yang kosong sehingga mengancam keuangan klub akibat merosotnya pendapatan dari penjualan tiket.
Karena itu, Persijap memiliki pekerjaan lain, yakni mengembalikan karakter khas Tim Kota Ukir yang tampil cepat dan cenderung menyerang.
‘’Kami tetap menghargai hasil pertandingan. Tapi tidak ada salahnya jika performa tim terus diperbaiki agar lebih menjual,’’ ungkapnya.
Pendapat lain disampaikan sesepuh Barisan Suporter Persijap Sejati, Zaenur Rohman. Fans, kata dia, harus memahami kondisi tim musim ini yang dinilai sedang menghadapi persoalan keuangan.
Itu mengapa manajemen lebih terlihat membatasi belanja pemain. ‘’Bagi kami, Persijap bisa mengikuti kompetisi musim ini sudah bagus, terlebih bisa tetap bersaing di kompetisi serupa musim depan,’’ katanya.
Karena itu dia mendorong kepada fans untuk memberi dukungan langsung ke stadion saat Persijap bermain di kandang sendiri. Sebab hasil penjualan tiket membantu ‘’nyawa’’ Persijap musim ini.
‘’Kami yakin Laskar Kalinyamat akan memperbaiki performa. Ini hanya persoalan adaptasi di awal musim karena perekrutan pemain tidak serentak, dan kurangnya dukungan dari tribune,’’ kata Zaenur.
Lawan Persisam
Sementara itu, tim pelatih kemarin menggelar pertemuan khusus mengevaluasi kinerja tim terkait persiapan menghadapi Persisam Samarinda di Gelora Bumi Kartini, Minggu lusa.
Asisten pelatih Anjar Jambore Widodo mengatakan, di antara materi evaluasi dari pertandingan terakhir menghadapi Bontang FC adalah masih lemahnya penyelesaian akhir.
‘’Kami memiliki empat peluang emas di babak pertama dan kedua. Namun karena pemain kurang tenang, semua gagal berbuah gol,’’ kata Anjar.
Tim pelatih mengapresiasi lini pertahanan yang solid di bawah Evaldo, Ferly La’ala, dan Ahmad Mahrus Bahtiar. Tingginya intensitas serangan lawan ke daerah pertahanan membuat mereka teruji.
Sampai pertandingan keempat, ketiga bek tersebut mengantongi satu kartu kuning.
Selain mereka, satu kartu kuning juga sudah diterima Nurul Huda, Danang Wihatmoko, dan Pablo Frances.
‘’Menghadapi Persisam, kami akan tetap bisa turun dengan kekuatan penuh,’’ imbuh Anjar. (H15-40-SM)
Sebagian menilai performa tim kurang menjual. ‘’Dalam kompetisi, memang hasil yang paling diperhitungkan. Namun masih banyak fans Persijap yang tergerak datang ke stadion untuk dua hal, kemenangan dan tampil atraktif,’’ kata Zahwan Anwar, fans berat Persijap, kemarin.
Ia menghargai capaian sementara Evaldo dkk yang membukukan tiga kemenangan kandang beruntun dan hasil imbang di kandang lawan.
Hasil tersebut menempatkan Laskar Kalinyamat di puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL).
Namun di sisi lain, dalam dua laga kandang terakhir saat disiarkan langsung televisi, tribune stadion masih banyak yang kosong sehingga mengancam keuangan klub akibat merosotnya pendapatan dari penjualan tiket.
Karena itu, Persijap memiliki pekerjaan lain, yakni mengembalikan karakter khas Tim Kota Ukir yang tampil cepat dan cenderung menyerang.
‘’Kami tetap menghargai hasil pertandingan. Tapi tidak ada salahnya jika performa tim terus diperbaiki agar lebih menjual,’’ ungkapnya.
Pendapat lain disampaikan sesepuh Barisan Suporter Persijap Sejati, Zaenur Rohman. Fans, kata dia, harus memahami kondisi tim musim ini yang dinilai sedang menghadapi persoalan keuangan.
Itu mengapa manajemen lebih terlihat membatasi belanja pemain. ‘’Bagi kami, Persijap bisa mengikuti kompetisi musim ini sudah bagus, terlebih bisa tetap bersaing di kompetisi serupa musim depan,’’ katanya.
Karena itu dia mendorong kepada fans untuk memberi dukungan langsung ke stadion saat Persijap bermain di kandang sendiri. Sebab hasil penjualan tiket membantu ‘’nyawa’’ Persijap musim ini.
‘’Kami yakin Laskar Kalinyamat akan memperbaiki performa. Ini hanya persoalan adaptasi di awal musim karena perekrutan pemain tidak serentak, dan kurangnya dukungan dari tribune,’’ kata Zaenur.
Lawan Persisam
Sementara itu, tim pelatih kemarin menggelar pertemuan khusus mengevaluasi kinerja tim terkait persiapan menghadapi Persisam Samarinda di Gelora Bumi Kartini, Minggu lusa.
Asisten pelatih Anjar Jambore Widodo mengatakan, di antara materi evaluasi dari pertandingan terakhir menghadapi Bontang FC adalah masih lemahnya penyelesaian akhir.
‘’Kami memiliki empat peluang emas di babak pertama dan kedua. Namun karena pemain kurang tenang, semua gagal berbuah gol,’’ kata Anjar.
Tim pelatih mengapresiasi lini pertahanan yang solid di bawah Evaldo, Ferly La’ala, dan Ahmad Mahrus Bahtiar. Tingginya intensitas serangan lawan ke daerah pertahanan membuat mereka teruji.
Sampai pertandingan keempat, ketiga bek tersebut mengantongi satu kartu kuning.
Selain mereka, satu kartu kuning juga sudah diterima Nurul Huda, Danang Wihatmoko, dan Pablo Frances.
‘’Menghadapi Persisam, kami akan tetap bisa turun dengan kekuatan penuh,’’ imbuh Anjar. (H15-40-SM)