Permainan Persijap Belum Berkembang
http://www.persijap.or.id/2009/10/permainan-persijap-belum-berkembang.html?m=0
Jepara - Asisten Pelatih Persijap, Anjar Jambore Widodo mengakui, permainan Evaldo Silva dan kawan-kawan saat menghadapi Pelita Jaya Purwakarta pada laga perdana Kompetisi Sepak Bola Liga Super di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Rabu petang, belum berkembang dengan baik.
"Dari sisi hasil memang memuaskan karena bisa menang atas lawannya (Persijap menang 1-0 atas Pelita Jaya), tetapi dari sisi permainan tim kami masih perlu melakukan pembenahan sehingga pada pertandingan berikutnya bisa lebih baik dari sekarang ini," katanya usai pertandingan kedua tim di Jepara, Rabu petang.
Anjar Jambore Widodo yang juga mantan pemain Persijap Jepara tersebut, mengakui, pada pertandingan ini anak-anak tampil penuh beban karena turun di hadapan pendukungnya sendiri sehingga tekanan harus memenangkan pertaningan ini sangat besar, "Dari sisi mental bertanding anak-anak tampil penuh tekanan," katanya menegaskan.
Kemudian, lanjut dia, dari karakter permainan Persijap sebenarnya memang belum terlihat dalam pertandingan ini. "Karakter Persijap yang tampil cepat dengan umpan-umpan pendek kemudian panjang belum terlihat saat menjamu tim asuhan pelatih Fandi Ahmad tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, dari sisi komunikasi antarlini terlihat masih kurang sehingga beberapa kali terjadi dua pemain gelandang berdiri pada posisi yang terlalu dekat. "Kita lihat saja posisi Doni Siregar, Bona Simanjuntak, dan Sergio Junior terlalu dekat sehingga sering terjadi salah pengertian di antara mereka, kemudian mereka juga tidak bisa tampil dengan leluasa," katanya.
Terlepas dari kendala-kendala yang ada pada pertandingan ini, menurut dia, yang terpenting saat ini adalah timnya bisa meraih angka penuh pada pertandingan pertama karena ini merupakan modal yang berharga untuk menyongsong pertandingan selanjutnya.
Sementara itu pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad mengatakan, sebenarnya pada pertandingan ini Pelita Jaya tidak harus kalah dari Persijap karena dari sisi peluang timnya lebih banyak dibandingkan tuan rumah.
"Kita bisa mencetak dua hingga tiga gol pada pertandingan ini tetapi sayang peluang yang ada tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain," kata mantan pesepak bola Niac Mitra Surabaya tersebut.
Ia menyebutkan, coba saja Johan Ibo dan M. Ridwan tinggal berhadapan dengan kiper Persijap Jepara tetapi tidak bisa menyelesaikan peluang tersebut. "Saya melihat ini karena minimnya pemain, coba bayangka empat pemain depan kita tidak bisa turun karena cedera dan persyaratan administrasi terutama dua pemain asing yang belum beres," katanya.
Tetapi, lanjut dia, penampilan anak-anak pada pertandingan ini bagus dan hanya kurang beruntung sehingga peluang untuk mencetak gol tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh M. Ridwan dan kawan-kawan.
Usai menjamu Pelita Jaya, tim berjuluk Laskar Kalinyamat (Persijap Jepara) kembali akan menjamu Persitara Jakarta Utara pada pertandingan lanjutan di tempat yang sama, Sabtu (17/10). (s-antarajateng)
"Dari sisi hasil memang memuaskan karena bisa menang atas lawannya (Persijap menang 1-0 atas Pelita Jaya), tetapi dari sisi permainan tim kami masih perlu melakukan pembenahan sehingga pada pertandingan berikutnya bisa lebih baik dari sekarang ini," katanya usai pertandingan kedua tim di Jepara, Rabu petang.
Anjar Jambore Widodo yang juga mantan pemain Persijap Jepara tersebut, mengakui, pada pertandingan ini anak-anak tampil penuh beban karena turun di hadapan pendukungnya sendiri sehingga tekanan harus memenangkan pertaningan ini sangat besar, "Dari sisi mental bertanding anak-anak tampil penuh tekanan," katanya menegaskan.
Kemudian, lanjut dia, dari karakter permainan Persijap sebenarnya memang belum terlihat dalam pertandingan ini. "Karakter Persijap yang tampil cepat dengan umpan-umpan pendek kemudian panjang belum terlihat saat menjamu tim asuhan pelatih Fandi Ahmad tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, dari sisi komunikasi antarlini terlihat masih kurang sehingga beberapa kali terjadi dua pemain gelandang berdiri pada posisi yang terlalu dekat. "Kita lihat saja posisi Doni Siregar, Bona Simanjuntak, dan Sergio Junior terlalu dekat sehingga sering terjadi salah pengertian di antara mereka, kemudian mereka juga tidak bisa tampil dengan leluasa," katanya.
Terlepas dari kendala-kendala yang ada pada pertandingan ini, menurut dia, yang terpenting saat ini adalah timnya bisa meraih angka penuh pada pertandingan pertama karena ini merupakan modal yang berharga untuk menyongsong pertandingan selanjutnya.
Sementara itu pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad mengatakan, sebenarnya pada pertandingan ini Pelita Jaya tidak harus kalah dari Persijap karena dari sisi peluang timnya lebih banyak dibandingkan tuan rumah.
"Kita bisa mencetak dua hingga tiga gol pada pertandingan ini tetapi sayang peluang yang ada tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain," kata mantan pesepak bola Niac Mitra Surabaya tersebut.
Ia menyebutkan, coba saja Johan Ibo dan M. Ridwan tinggal berhadapan dengan kiper Persijap Jepara tetapi tidak bisa menyelesaikan peluang tersebut. "Saya melihat ini karena minimnya pemain, coba bayangka empat pemain depan kita tidak bisa turun karena cedera dan persyaratan administrasi terutama dua pemain asing yang belum beres," katanya.
Tetapi, lanjut dia, penampilan anak-anak pada pertandingan ini bagus dan hanya kurang beruntung sehingga peluang untuk mencetak gol tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh M. Ridwan dan kawan-kawan.
Usai menjamu Pelita Jaya, tim berjuluk Laskar Kalinyamat (Persijap Jepara) kembali akan menjamu Persitara Jakarta Utara pada pertandingan lanjutan di tempat yang sama, Sabtu (17/10). (s-antarajateng)