Persijap, Menang dengan Catatan
http://www.persijap.or.id/2009/10/persijap-menang-dengan-catatan.html?m=0
JEPARA - Persijap mengawali musim kedua Indonesia Super League dengan hasil gemilang. Anak asuh Junaedi tersebut menangguk poin penuh setelah di kandang sendiri berhasil mengalahkan Pelita Jaya dengan skor tipis 1-0, Rabu (14/10/2009). Gol semata wayang Persijap dilesakkan pemain sayap Isdianto di menit 69.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Evaldo Silva dkk. Motivasi pemain akan terangkat dan hal ini sangat positif bagi Persijap sebelum kembali turun ke lapangan menjamu Persitara, Sabtu (17/10/2009). Bukan itu saja, keberhasilan kemarin juga sekaligus menjawab keragu-raguan publik sepak bola Jepara atas kualitas tim kesayangannya itu. Hanya saja, masih banyak celah di Persijap dan ini harus segera dibenahi.
Sementara bagi Pelita Jaya, kekalahan kemarin semakin membuat mereka terpuruk di papan klasemen. Sebab, pada laga sebelumnya ketika dijamu Persela, tim besutan Fandi Ahmad ini juga keluar lapangan dengan menyakitkan. M Ridwan dkk dibantai dengan dua gol tanpa balas.
Sebenarnya, penampilan Persijap tidak begitu istimewa. Di babak pertama, Pelita malah lebih mendominasi jalannya pertandingan. Sejumlah peluang mampu diciptakan Pelita di depan gawang Persijap yang kemarin dikawal Danang Wihatmoko. Longgarnya pertahanan tuan rumah membuat duet striker Khusnul Yakin dan Wirahadi leluasa memasuki kotak penalti Persijap. Untung saja, Danang bermain gemilang di bawah mistar gawang.
Di paruh waktu kedua, baik Persijap maupun Pelita Jaya memilih mengambil inisiatif serangan. Pelatih Fandi Ahmad menggeser pemain belakang Johan Ibo menjadi striker. Sementara, Junaedi yang mengincar kemenangan memasukkan satu pemain depan lagi, yakni Eki Nurhakim untuk menambah daya gedor barisan penyerang.
Strategi Junaedi membuahkan hasil. Pemain belakang Pelita yang dikoordinir Eduardo terpecah konsentrasinya saat menjaga pemain-pemain depan tuan rumah. Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh pemain di lini kedua seperti Donny Fernando Siregar dan Isdianto dari rusuk kanan pertahanan Pelita.
Tembakan keras Donny Siregar dari luar kotak penalti di pertengahan babak kedua masih mampu dimentahkan penjaga gawang Pelita Dian Agus. Puncaknya di menit 69. Isdianto yang datang dari sisi kanan menyeruak ke jantung pertahanan lawan. Tembakannya dari jarak 16 meter sebetulnya mampu dibaca Dian Agus. Namun, bola menyentuh salah satu pemain belakang Pelita dan membuat arah bola berubah tanpa mampu dibendung mantan penjaga gawang Persijap tersebut.
Kepada wartawan, pelatih Fandi Ahmad mengakui kekalahannya tersebut. Banyaknya pemain utama yang absen karena cedera dan membela timnas U-23 menjadikan kekuatan tim jauh berkurang. Selain itu, dua pemain asingnya Vizcarra dan Fonceca belum dapat diturunkan karena kendala keimigrasian.
"Kami memberikan apresiasi positif pada laga ini. Pemain-pemain kami sudah tampil semaksimal mungkin. Namun, hasil akhir memang belum berpihak," terang pelatih asal Singapura ini.
Sementara, rona kegembiraan tidak dapat disembunyikan kubu Persijap. Asisten pelatih Anjar Jambore Widodo menyatakan, terlepas dari buruknya penampilan para pemain, pihaknya tetap bersyukur karena laga perdana ini akhirnya mampu dimenangkan.
"Kami tampil dengan beban dan tekanan dari suporter yang menginginkan kemenangan. Kondisi ini membuat para pemain tidak dapat bermain lepas dan terkesan sangat hati-hati. Namun, kami akui masih banyak kelemahan di tim ini," jelas Anjar.
(van-okez)
Kemenangan ini sangat berarti bagi Evaldo Silva dkk. Motivasi pemain akan terangkat dan hal ini sangat positif bagi Persijap sebelum kembali turun ke lapangan menjamu Persitara, Sabtu (17/10/2009). Bukan itu saja, keberhasilan kemarin juga sekaligus menjawab keragu-raguan publik sepak bola Jepara atas kualitas tim kesayangannya itu. Hanya saja, masih banyak celah di Persijap dan ini harus segera dibenahi.
Sementara bagi Pelita Jaya, kekalahan kemarin semakin membuat mereka terpuruk di papan klasemen. Sebab, pada laga sebelumnya ketika dijamu Persela, tim besutan Fandi Ahmad ini juga keluar lapangan dengan menyakitkan. M Ridwan dkk dibantai dengan dua gol tanpa balas.
Sebenarnya, penampilan Persijap tidak begitu istimewa. Di babak pertama, Pelita malah lebih mendominasi jalannya pertandingan. Sejumlah peluang mampu diciptakan Pelita di depan gawang Persijap yang kemarin dikawal Danang Wihatmoko. Longgarnya pertahanan tuan rumah membuat duet striker Khusnul Yakin dan Wirahadi leluasa memasuki kotak penalti Persijap. Untung saja, Danang bermain gemilang di bawah mistar gawang.
Di paruh waktu kedua, baik Persijap maupun Pelita Jaya memilih mengambil inisiatif serangan. Pelatih Fandi Ahmad menggeser pemain belakang Johan Ibo menjadi striker. Sementara, Junaedi yang mengincar kemenangan memasukkan satu pemain depan lagi, yakni Eki Nurhakim untuk menambah daya gedor barisan penyerang.
Strategi Junaedi membuahkan hasil. Pemain belakang Pelita yang dikoordinir Eduardo terpecah konsentrasinya saat menjaga pemain-pemain depan tuan rumah. Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh pemain di lini kedua seperti Donny Fernando Siregar dan Isdianto dari rusuk kanan pertahanan Pelita.
Tembakan keras Donny Siregar dari luar kotak penalti di pertengahan babak kedua masih mampu dimentahkan penjaga gawang Pelita Dian Agus. Puncaknya di menit 69. Isdianto yang datang dari sisi kanan menyeruak ke jantung pertahanan lawan. Tembakannya dari jarak 16 meter sebetulnya mampu dibaca Dian Agus. Namun, bola menyentuh salah satu pemain belakang Pelita dan membuat arah bola berubah tanpa mampu dibendung mantan penjaga gawang Persijap tersebut.
Kepada wartawan, pelatih Fandi Ahmad mengakui kekalahannya tersebut. Banyaknya pemain utama yang absen karena cedera dan membela timnas U-23 menjadikan kekuatan tim jauh berkurang. Selain itu, dua pemain asingnya Vizcarra dan Fonceca belum dapat diturunkan karena kendala keimigrasian.
"Kami memberikan apresiasi positif pada laga ini. Pemain-pemain kami sudah tampil semaksimal mungkin. Namun, hasil akhir memang belum berpihak," terang pelatih asal Singapura ini.
Sementara, rona kegembiraan tidak dapat disembunyikan kubu Persijap. Asisten pelatih Anjar Jambore Widodo menyatakan, terlepas dari buruknya penampilan para pemain, pihaknya tetap bersyukur karena laga perdana ini akhirnya mampu dimenangkan.
"Kami tampil dengan beban dan tekanan dari suporter yang menginginkan kemenangan. Kondisi ini membuat para pemain tidak dapat bermain lepas dan terkesan sangat hati-hati. Namun, kami akui masih banyak kelemahan di tim ini," jelas Anjar.
(van-okez)