Waspadai Kebangkitan Pelita
http://www.persijap.or.id/2009/10/waspadai-kebangkitan-pelita.html
JEPARA - Target menang di kandang sudah menjadi harga mati bagi Persijap saat melakoni laga pertama melawan Pelita Jaya di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, Selasa (13/10/2009).
Kemenangan ini juga akan menjadi barometer sejauh mana respon publik sepakbola Jepara atau bahkan Jawa Tengah terhadap Persijap. Sebab, tim inilah yang mampu menyelematkan muka persepakbolaan Jateng di kancah Indonesia Super League (ISL).
Lantas, apakah semudah itu kemenangan dapat diraih Evaldo Silva dkk? Optimisme sangat penting dihembuskan ke kamar ganti Persijap. Namun, bukan berarti Pelita Jaya merupakan lawan yang mudah dikalahkan. Pada pertandingan perdana, tim asuhan pelatih asal Singapura Fandi Ahmad ini kalah 1-2 dari Persela. Tapi, bisa saja kebangkitan Pelita Jaya akan dimulai dari Jepara.
Dari sisi kualitas tim, Pelita Jaya tidak melakukan banyak perombakan musim ini. Mereka masih mengandalkan muka-muka lama seperi Firman Utina, M Ridwan, dan striker Rudy Widodo.
"Kami senantiasa mewaspadai setiap lawan. Pelita Jaya tim kuat, hasil di Lamongan tidak serta merta bisa dijadikan ukuran untuk mendeteksi kekuatan mereka. Satu hal lagi, yang terpenting bukan mengutak-atik kekuatan lawan, melainkan bagaimana mempersiapkan tim sebaik-baiknya," kata Pelatih Persijap Junaedi.
Menurut dia, laga perdana biasanya pemain dilanda rasa gugup dan penuh beban. Kondisi ini dapat mengakibatkan pemain menjadi demam panggung dan kurang optimal dalam pertandingan. Namun, dia berharap pasukannya terhindar dari persoalan itu. Pemain harus memiliki motivasi besar dan bermain lepas untuk memetik hasil maksimal.
Diakui atau tidak, Persijap belum sepenuhnya solid. Beberapa kelemahan masih terlihat di tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut. Selain komunikasi antar pemain yang kurang berjalan, persoalan stamina juga menjadi kendala tersendiri. Setidaknya, itu yang terlihat dari dua uji coba dengan tim Divisi Utama Persiku dan Pro Duta Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
"Setelah uji coba, kami langsung melakukan evaluasi. Salah satunya adalah peningkatan stamina pemain. Kami berharap persoalan ini sudah teratasi sebelum peluit pertandingan dibunyikan," tambah dia.
Rasa optimisme juga terlontar dari Manajer Tim Persijap Edy Sudjatmiko. Menurut dia, laga kandang harus dimaksimalkan untuk mengumpulkan poin. Dia menilai, tim Persijap sudah siap mengarungi kerasnya gelombang kompetisi.
"Bicara soal hasil pertandingan, kami tentu menginginkan tim ini selalu memetik poin penuh. Namun, setidaknya jangan sampai Persijap kehilangan poin selama bertanding di kandang," terang Edy.(zwr-okez)
Kemenangan ini juga akan menjadi barometer sejauh mana respon publik sepakbola Jepara atau bahkan Jawa Tengah terhadap Persijap. Sebab, tim inilah yang mampu menyelematkan muka persepakbolaan Jateng di kancah Indonesia Super League (ISL).
Lantas, apakah semudah itu kemenangan dapat diraih Evaldo Silva dkk? Optimisme sangat penting dihembuskan ke kamar ganti Persijap. Namun, bukan berarti Pelita Jaya merupakan lawan yang mudah dikalahkan. Pada pertandingan perdana, tim asuhan pelatih asal Singapura Fandi Ahmad ini kalah 1-2 dari Persela. Tapi, bisa saja kebangkitan Pelita Jaya akan dimulai dari Jepara.
Dari sisi kualitas tim, Pelita Jaya tidak melakukan banyak perombakan musim ini. Mereka masih mengandalkan muka-muka lama seperi Firman Utina, M Ridwan, dan striker Rudy Widodo.
"Kami senantiasa mewaspadai setiap lawan. Pelita Jaya tim kuat, hasil di Lamongan tidak serta merta bisa dijadikan ukuran untuk mendeteksi kekuatan mereka. Satu hal lagi, yang terpenting bukan mengutak-atik kekuatan lawan, melainkan bagaimana mempersiapkan tim sebaik-baiknya," kata Pelatih Persijap Junaedi.
Menurut dia, laga perdana biasanya pemain dilanda rasa gugup dan penuh beban. Kondisi ini dapat mengakibatkan pemain menjadi demam panggung dan kurang optimal dalam pertandingan. Namun, dia berharap pasukannya terhindar dari persoalan itu. Pemain harus memiliki motivasi besar dan bermain lepas untuk memetik hasil maksimal.
Diakui atau tidak, Persijap belum sepenuhnya solid. Beberapa kelemahan masih terlihat di tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut. Selain komunikasi antar pemain yang kurang berjalan, persoalan stamina juga menjadi kendala tersendiri. Setidaknya, itu yang terlihat dari dua uji coba dengan tim Divisi Utama Persiku dan Pro Duta Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
"Setelah uji coba, kami langsung melakukan evaluasi. Salah satunya adalah peningkatan stamina pemain. Kami berharap persoalan ini sudah teratasi sebelum peluit pertandingan dibunyikan," tambah dia.
Rasa optimisme juga terlontar dari Manajer Tim Persijap Edy Sudjatmiko. Menurut dia, laga kandang harus dimaksimalkan untuk mengumpulkan poin. Dia menilai, tim Persijap sudah siap mengarungi kerasnya gelombang kompetisi.
"Bicara soal hasil pertandingan, kami tentu menginginkan tim ini selalu memetik poin penuh. Namun, setidaknya jangan sampai Persijap kehilangan poin selama bertanding di kandang," terang Edy.(zwr-okez)