Lini Depan Masih Sisakan Masalah
http://www.persijap.or.id/2009/11/lini-depan-masih-sisakan-masalah.html
JEPARA - Persiapan Persijap menjelang lawatan ke Bandung dan Palembang masih menyisakan masalah. Dari dua kali uji coba, lini depan yang dihuni duet Pablo Frances dan Noor Hadi kembali kesulitan mengoyak gawang lawan. Bahkan, sejak awal kompetisi hingga uji coba kontra Persibo Bojonegoro, Pablo belum mampu membuka rekening golnya.
Empat gol yang dilesakkan Persijap saat melawan PSIS dan Persibo dicetak para pemain dari lini kedua. Tiga gol ke gawang PSIS diciptakan Sergio Junior, Evaldo Silva da Assis, dan Bona Simanjuntak. Sedangkan, gol semata wayang ke jala Persibo dicetak pemain pelapis Chanif Muhajirin.
Di kancah ISL, dari enam gol yang dikoleksi Persijap, tiga di antaranya dicetak pemain bukan striker. Tiga gol diciptakan Noor Hadi saat mencetak hattrick ke gawang Persitara pada laga kedua. Setelah itu, sampai pertandingan terakhir melawan Bontang FC, tidak ada satu golpun yang mampu dilahirkan Noor Hadi. Tiga gol lagi diceploskan Isdianto, Evaldo da Silva, serta Sergio Junior.
Sementara, pemain yang diharapkan menjadi mesin gol Laskar Kalinyamat Pablo Frances belum satupun mencatatkan namanya di papan skor. Ini sangat ironis jika melihat kompetisi musim lalu. apalagi jika menilik sepak terjang Pablo di ajang Copa Indonesia, di mana dia menjadi salah satu top skor.
Pelatih Persijap Junaedi mengungkapkan, yang dibutuhkan Pablo adalah dukungan dari pemain-pemain lain. Dari satu sisi, mencetak gol memang bukan semata-mata tugas striker. Siapapun pencetak gol tidak menjadi masalah, karena yang terpenting adalah mampu memenangkan pertandingan tersebut.
Akan tetapi, jika dalam beberapa pertandingan seorang srtriker gagal memberikan kontribusi ke dalam timnya, terutama dalam urusan mencetak gol, maka perlu ada evaluasi. "Kami akan memberi kesempatan kepada Pablo untuk menunjukkan kemampuannya. Semoga dalam pertandingan mendatang, duet Persijap bisa semakin optimal," kata Junaedi.
Kekuatan Persijap di lini tengah juga berkurang setelah salah satu strikernya Iswanto mengalami patah tulang di bagian lengan. Dia harus masuk ke ruang operasi setelah terjatuh saat berlatih bersama Persijap U-21 awal November lalu. Kondisi ini membuat pemain pelapis di posisi ujung tombak menyisakan satu nama, yakni Eki Nurhakim.
"Meskipun pemain cadangan, tenaga Iswanto sangat dibutuhkan tim. Dia menjadi alternatif saat striker utama tidak dapat dimainkan dalam sebuah pertandingan," tambah Junaedi.
Disinggung mengenai rotasi pemain di lini depan, Junaedi mengaku sebenarnya keinginan tersebut sudah muncul sejak lama. Hanya saja, jika melihat kualitas Pablo musim lalu dan nilai kontrak yang cukup tinggi, dia merasa saying jika harus mengistirahatkan pemain asal Argentina tersebut.
"Kami akan lihat lagi dalam beberapa pertandingan ke depan. Kalau memang dia (Pablo) belum berubah, kami akan mencoba memainkan formasi baru," ungkapnya. (zwr-okezone)
Empat gol yang dilesakkan Persijap saat melawan PSIS dan Persibo dicetak para pemain dari lini kedua. Tiga gol ke gawang PSIS diciptakan Sergio Junior, Evaldo Silva da Assis, dan Bona Simanjuntak. Sedangkan, gol semata wayang ke jala Persibo dicetak pemain pelapis Chanif Muhajirin.
Di kancah ISL, dari enam gol yang dikoleksi Persijap, tiga di antaranya dicetak pemain bukan striker. Tiga gol diciptakan Noor Hadi saat mencetak hattrick ke gawang Persitara pada laga kedua. Setelah itu, sampai pertandingan terakhir melawan Bontang FC, tidak ada satu golpun yang mampu dilahirkan Noor Hadi. Tiga gol lagi diceploskan Isdianto, Evaldo da Silva, serta Sergio Junior.
Sementara, pemain yang diharapkan menjadi mesin gol Laskar Kalinyamat Pablo Frances belum satupun mencatatkan namanya di papan skor. Ini sangat ironis jika melihat kompetisi musim lalu. apalagi jika menilik sepak terjang Pablo di ajang Copa Indonesia, di mana dia menjadi salah satu top skor.
Pelatih Persijap Junaedi mengungkapkan, yang dibutuhkan Pablo adalah dukungan dari pemain-pemain lain. Dari satu sisi, mencetak gol memang bukan semata-mata tugas striker. Siapapun pencetak gol tidak menjadi masalah, karena yang terpenting adalah mampu memenangkan pertandingan tersebut.
Akan tetapi, jika dalam beberapa pertandingan seorang srtriker gagal memberikan kontribusi ke dalam timnya, terutama dalam urusan mencetak gol, maka perlu ada evaluasi. "Kami akan memberi kesempatan kepada Pablo untuk menunjukkan kemampuannya. Semoga dalam pertandingan mendatang, duet Persijap bisa semakin optimal," kata Junaedi.
Kekuatan Persijap di lini tengah juga berkurang setelah salah satu strikernya Iswanto mengalami patah tulang di bagian lengan. Dia harus masuk ke ruang operasi setelah terjatuh saat berlatih bersama Persijap U-21 awal November lalu. Kondisi ini membuat pemain pelapis di posisi ujung tombak menyisakan satu nama, yakni Eki Nurhakim.
"Meskipun pemain cadangan, tenaga Iswanto sangat dibutuhkan tim. Dia menjadi alternatif saat striker utama tidak dapat dimainkan dalam sebuah pertandingan," tambah Junaedi.
Disinggung mengenai rotasi pemain di lini depan, Junaedi mengaku sebenarnya keinginan tersebut sudah muncul sejak lama. Hanya saja, jika melihat kualitas Pablo musim lalu dan nilai kontrak yang cukup tinggi, dia merasa saying jika harus mengistirahatkan pemain asal Argentina tersebut.
"Kami akan lihat lagi dalam beberapa pertandingan ke depan. Kalau memang dia (Pablo) belum berubah, kami akan mencoba memainkan formasi baru," ungkapnya. (zwr-okezone)
bang jun,coba pablo sdikit ditarik sedikit ke smping agar dia dpt memecah konsentrasi bek lawan sebagai streiker nya coba duetkan norhadi dengan eki nurhakim.yang penting posisi pablo ditaruh seperti greg nwokolo di persija jakarta musim lalu.
BalasHapuspablokan punya kecepatan,awalnya dia datang kejepara kan sebagai pemain sayap,bukan steraiker coba kembalikan naluri seorang raja orak ariknya persijap
BalasHapus