Manajemen Keuangan Dipuji Liga

JEPARA - CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono memuji kerja keras Persijap dalam menghidupi tim di tengah krisis keuangan. Semangat tim untuk tetap hidup adalah modal awal sekaligus menjadi modal yang paling penting menunju kemandirian klub.

Hal itu dikatakannya saat teleconference bersamaan dengan jumpa pers yang digelar Persijap di Hotel Kalingga, Jepara, kemarin.

’’Di atas kertas, tim itu seakan runtuh dari sisi keuangan. Namun manajemen melakukan berbagai langkah untuk tetap membuat kebijakan pengeloaan klub yang lebih baik dibanding musim sebelumnya,’’ katanya.

Dalam acara itu hadir antara lain Sekretaris Persijap Arif Darmawan dan Komisari PT Laskar Kalinyamat Soetedjo. Persijap musim ini mendapatkan Rp 600 juta dari APBD perubahan, namun belum pasti memperoleh APBD pada 2010.

Kalau pun mendapatkan alokasi sekitar Rp 5 miliar, jumlah itu paling sedikit dibanding klub-klub ISL yang dibantu APBD. Jumlah itu juga separo di bawah aliran dana dari sumber serupa musim lalu.

’’Yang kami lihat dari paparan manajemen tim , ada perbaikan di bidang manajemen keuangan, terutama efektivitas dan efisiensi belanja pemain. Karena itu kami terus mendorong agar langkah kemandirian ini terus berjalan walau sedikit demi sedikit,’’ ujarnya.
Solusi Dia menilai untuk ukuran tim-tim ISL, jika terus berbenah setiap musim, maka kemandirian dan era profesional murni terjadi pada 2018. ’’Setidaknya saat ini infrastruktur stadion klub ISL, termasuk Persijap lebih baik dan representatif,’’ katanya.

Dia menyadari masih sulitnya menggandeng sponsor, dan fenomena demikian merupakan tantangan yang harus dihadapi setiap klub.

Sebelumnya, kubu Persijap bertemu dengan Joko Driyono di Jakarta terkait merosotnya jumlah penonton saat pertandingan disiarkan langsung.

Berdasarkan pertemuan itu, akhirnya tim Kota Ukir mendapatkan bantuan solusi untuk menutup kurangnya pendapatan dari penjualan tiket sebagai dampak terjadinya siaran langsung saat laga kandang.

Didapat Rp 100 juta karena pemasangan board produsen tertentu untuk pertandingan menjamu Arema Malang 12 Desember dan Rp juga 100 juta saat menjamu Persebaya Surabaya, 30 Desember.

Kabar terakhir, laga menjamu Persik Kediri pada 2 Januari yang rencananya disiarkan langsung akhirnya tidak jadi. ’’Kami mensyukuri solusi yang diberikan Liga,’’ kata Soetedjo. (H15-22-SM)