PSSI Eliminasi Empat Wasit
http://www.persijap.or.id/2009/11/pssi-eliminasi-empat-wasit.html
JAKARTA – Perang terhadap faktor nonteknis, seperti kepemimpinan wasit yang memengaruhi hasil pertandingan, mulai diwujudkan PSSI.
Sedikitnya ada empat wasit dan satu asisten wasit Liga Super dinonaktifkan karena kepemimpinan mereka dinilai cacat. Seperti diketahui, kompetisi baru menggelar 31 pertandingan, tapi evaluasi berjangka sudah dilakukan. ”Wasit dan asisten wasit yang bermasalah pasti disikat.
Saat ini kompetisi harus bersih dari suap atau nonteknis lainnya,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, kemarin. ”Kami sejak awal sepakat untuk menindak suap atau perilaku korupsi. Mereka tidak bisa menjalankan aturan pertandingan secara benar di lapangan.
Tapi, keempat wasit dan satu asisten wasit itu terhitung mengundurkan diri. Sebelum diputus, kami meminta memilih mengundurkan diri atau dipecat,” tuturnya. Nugraha menambahkan, sedikitnya 10% dari total APBD digunakan klub untuk mengambil hati wasit dan lainnya.
”Kami meminta klub mengubah paradigma. Adanya suap atau tidak, juga bergantung kepada mereka. Mayoritas klub menyiapkan APBD yang tidak sedikit untuk hal seperti itu. Kesejahteraan wasit padahal sudah bagus,” lanjutnya. (wahyu argia-sindo)
Sedikitnya ada empat wasit dan satu asisten wasit Liga Super dinonaktifkan karena kepemimpinan mereka dinilai cacat. Seperti diketahui, kompetisi baru menggelar 31 pertandingan, tapi evaluasi berjangka sudah dilakukan. ”Wasit dan asisten wasit yang bermasalah pasti disikat.
Saat ini kompetisi harus bersih dari suap atau nonteknis lainnya,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, kemarin. ”Kami sejak awal sepakat untuk menindak suap atau perilaku korupsi. Mereka tidak bisa menjalankan aturan pertandingan secara benar di lapangan.
Tapi, keempat wasit dan satu asisten wasit itu terhitung mengundurkan diri. Sebelum diputus, kami meminta memilih mengundurkan diri atau dipecat,” tuturnya. Nugraha menambahkan, sedikitnya 10% dari total APBD digunakan klub untuk mengambil hati wasit dan lainnya.
”Kami meminta klub mengubah paradigma. Adanya suap atau tidak, juga bergantung kepada mereka. Mayoritas klub menyiapkan APBD yang tidak sedikit untuk hal seperti itu. Kesejahteraan wasit padahal sudah bagus,” lanjutnya. (wahyu argia-sindo)