Happy Ending Tahun 2009
http://www.persijap.or.id/2009/12/happy-ending-tahun-2009.html
JEPARA - Tim berjulukan Laskar Kalinyamat, Persijap (Jepara) mengakhiri laga tahun 2009 dengan happy ending. Rabu (30/12) sore bertempat di Stadion Gelora Bumu Kartini, pada pertandingan lanjutan Kompetisi Indonesia Super League, mereka membungkam perlawanan Persebaya (Surabaya) dengan sekor tipis 1-0. Sergio Junior menjadi penentu kemenangan timnya, lewat gol sundulan kepala pada menit ke-54. Tampil tidak dengan seluruh pemain terbaiknya, membuat start Persijap di babak pertama sedikit tersendat.
Tim tamu yang sejak awal menargetkan kemenangan justru lebih mendominasi jalannya pertandingan. Pada babak pertama Persebaya bahkan mampu menguasai permainan. Sebaliknya, Persijap hanya sesekali mampu melakukan tekanan pada pertahanan Persijap.
Gelandang Persebaya yang diisi oleh Taufiq dan Josh Machirano serta John Tarkpor mampu mengelola permainan dengan bagus. Namun sayangnya, Andi Odang dan Andik Firmansyah tidak bisa leluasa melakukan penyelesaian akhir bagi serangan mereka. Catur Rintang, Ahmad Mahrus Bahtiar, dan Ferly La’ala begitu liat mempertahankan daerah pertahanan Persijap.
Memasuki babak kedua, Persijap berusaha bangkit. Mengandalkan Johan Juhansyah dan Noorhadi sebagai bomber, mereka berupaya memaksakan terjadinya gol. Johan Juhansyah sendiri semakin menunjukan kemampuan terbaiknya. Pemain muda Persijap ini bahkan tidak takut meski harus bertarung ketat dengan bek Persebaya, Anderson Da Silva.
Sundulan
Gol Persijap lahir dari set piece yang dilakukan oleh Isdiantono di sisi kanan pertahanan Persebaya. Umpan Isdiantono yang melambung pelan, diteruskan oleh Noorhadi dengan tendangan salto. Luncuran bola yang tidak sempurna akhirnya justru mampu dijangkau Sergio Junior. Dengan sundulan tipis, Sergio mampu mengecoh kiper Persebaya, Endra Prasetya.
Ketinggalan gol membuat Persebaya menaikan tempo permainan. Namun begitu para pemain Persijap berani melayaninya. Lewat beberapa serangan, Persijap nyaris mampu menambah gol. Di antaranya melalui Sergio Junior, Isdiantono, dan Dony Siregar. Namun jika tidak melebar atau melambung, kiper Persebaya masih mampu menghalaunya. Pergantian pemain dari kedua kubu terjadi pada babak kedua ini. Namun demikian tidak merubah jumlah gol yang terjadi.
Wasit M Syafii (Bandung) yang memimpin pertandingan mengeluarkan enam kartu kuning. Tim Persijap mendapatkan empat kartu kuning, masing-masing dibagikan pada Ferly La’ala, Phaytoon Thiabma, AM Bahtiar, dan Sergio Junior. Sedangkan dari Persebaya, Nugroho Mardiyanto dan Andik Firmansyah menerima kartu yang sama.
Pelatih Persebaya, Danurwindo usai pertandingan menyatakan timnya sebenarnya memiliki beberapa peluang. Namun kenyataannya, semua tidak bisa berbuah menjadi gol. Sebaliknya Persijap justru mampu menciptakan gol meski tidak mendominasi permainan. Gol tersebut menurutnya merupakan kesalahan para pemainnya sendiri.
’’Gol itu kesalahan pemain belakang kami. Mereka kurang memberi marking pada Junior. Telah terjadi salah paham pada pemain belakang kami. Dari sisi hasil kami mengakui kalah dari Persijap. Namun demikian, kami juga kecewa dengan kepemimpinan wasit yang tidak tegas. Banyak keputusan yang keliru terjadi,’’ ujarnya di acara jumpa pers usai pertandingan.
Sedangkan dari kubu Persijap, Asisten Anjar JW menyatakan kemenangan ini menjadi sangat penting bagi timnya. Apalagi dalam pertandingan ini tidak semua pemain terbaik yang ada bisa diturunkan. Paling penting, Persijap bisa menang, itu yang menjadi target bagi timnya.
’’Kekurangan jelas selalu ada pada tim ini. Tapi paling penting bisa menang dulu. Selanjutnya kami akan berusaha memperbaiki permainan,’’ ujarnya pendek pada kesempatan yang sama. (dis-de-wws)
Tim tamu yang sejak awal menargetkan kemenangan justru lebih mendominasi jalannya pertandingan. Pada babak pertama Persebaya bahkan mampu menguasai permainan. Sebaliknya, Persijap hanya sesekali mampu melakukan tekanan pada pertahanan Persijap.
Gelandang Persebaya yang diisi oleh Taufiq dan Josh Machirano serta John Tarkpor mampu mengelola permainan dengan bagus. Namun sayangnya, Andi Odang dan Andik Firmansyah tidak bisa leluasa melakukan penyelesaian akhir bagi serangan mereka. Catur Rintang, Ahmad Mahrus Bahtiar, dan Ferly La’ala begitu liat mempertahankan daerah pertahanan Persijap.
Memasuki babak kedua, Persijap berusaha bangkit. Mengandalkan Johan Juhansyah dan Noorhadi sebagai bomber, mereka berupaya memaksakan terjadinya gol. Johan Juhansyah sendiri semakin menunjukan kemampuan terbaiknya. Pemain muda Persijap ini bahkan tidak takut meski harus bertarung ketat dengan bek Persebaya, Anderson Da Silva.
Sundulan
Gol Persijap lahir dari set piece yang dilakukan oleh Isdiantono di sisi kanan pertahanan Persebaya. Umpan Isdiantono yang melambung pelan, diteruskan oleh Noorhadi dengan tendangan salto. Luncuran bola yang tidak sempurna akhirnya justru mampu dijangkau Sergio Junior. Dengan sundulan tipis, Sergio mampu mengecoh kiper Persebaya, Endra Prasetya.
Ketinggalan gol membuat Persebaya menaikan tempo permainan. Namun begitu para pemain Persijap berani melayaninya. Lewat beberapa serangan, Persijap nyaris mampu menambah gol. Di antaranya melalui Sergio Junior, Isdiantono, dan Dony Siregar. Namun jika tidak melebar atau melambung, kiper Persebaya masih mampu menghalaunya. Pergantian pemain dari kedua kubu terjadi pada babak kedua ini. Namun demikian tidak merubah jumlah gol yang terjadi.
Wasit M Syafii (Bandung) yang memimpin pertandingan mengeluarkan enam kartu kuning. Tim Persijap mendapatkan empat kartu kuning, masing-masing dibagikan pada Ferly La’ala, Phaytoon Thiabma, AM Bahtiar, dan Sergio Junior. Sedangkan dari Persebaya, Nugroho Mardiyanto dan Andik Firmansyah menerima kartu yang sama.
Pelatih Persebaya, Danurwindo usai pertandingan menyatakan timnya sebenarnya memiliki beberapa peluang. Namun kenyataannya, semua tidak bisa berbuah menjadi gol. Sebaliknya Persijap justru mampu menciptakan gol meski tidak mendominasi permainan. Gol tersebut menurutnya merupakan kesalahan para pemainnya sendiri.
’’Gol itu kesalahan pemain belakang kami. Mereka kurang memberi marking pada Junior. Telah terjadi salah paham pada pemain belakang kami. Dari sisi hasil kami mengakui kalah dari Persijap. Namun demikian, kami juga kecewa dengan kepemimpinan wasit yang tidak tegas. Banyak keputusan yang keliru terjadi,’’ ujarnya di acara jumpa pers usai pertandingan.
Sedangkan dari kubu Persijap, Asisten Anjar JW menyatakan kemenangan ini menjadi sangat penting bagi timnya. Apalagi dalam pertandingan ini tidak semua pemain terbaik yang ada bisa diturunkan. Paling penting, Persijap bisa menang, itu yang menjadi target bagi timnya.
’’Kekurangan jelas selalu ada pada tim ini. Tapi paling penting bisa menang dulu. Selanjutnya kami akan berusaha memperbaiki permainan,’’ ujarnya pendek pada kesempatan yang sama. (dis-de-wws)