Harus Keluar Dari Beban Psikologis
http://www.persijap.or.id/2009/12/harus-keluar-dari-beban-psikologis.html
JEPARA - - Pelatih Persijap (Jepara), Djunaidi berharap para pemainnya bisa segera mendapatkan keyakinan dirinya. Tiga kali kekalahan beruntun yang diderita Evaldo dkk diakuinya memberi dampak psikologis cukup berat bagi mereka. Motivasi bermain dan fighting spirit mereka harus bisa dikembalikan pada kapasitas semula. Untuk ini, pihaknya akan melakukan pendekatan kepada para pemain, sebelum bertanding melawan Persema (Malang), dalam lanjutan Indonesia Super League, Rabu (16/12) besok. ’’Saya akan minta mereka tidak lagi berpikir tentang kekalahan yang mereka derita. Saya ingin mereka hanya memikirkan bagaimana suasana saat mereka meraih hasil gemilang di pertandingan-pertandingan lalu. Bagaimana situasi saat mereka menang dulu, bagaimana mereka bersikap saat mereka menang dulu, harus mereka ingat kembali untuk pertandingan melawan Persema (Malang),’’ ujar Djunaidi, usai memimpin latihan di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Senin (14/12).
Djunaidi menyatakan, khusus untuk membangkitkan motivasi dan mental bermain Evaldo dkk, pihaknya bahkan berinisiatif melakukan konsultasi psikologis dengan psikolog. Sebelumnya, ia bahkan berharap sang psikolog bisa melakukan terapi kepada para pemainnya secara langsung. Namun karena waktunya mendesak, akhirnya ia hanya mendapatkan kiat-kiat untuk meningkatkan daya juang para pemainnya.
Mental
Dengan terbuka, Djunaidi menyatakan, secara kualitas para pemainnya bukanlah pemain kacangan. Namun masalah mental saja yang terlihat menjadi problem. Dari tiga pertandingan terakhir, Djunaidi melihat hanya Phaytoon Thiabma saja yang mampu menampilkan permainan konsisten.
Ia tetap mampu melakukan mobilitas tinggi, percaya diri menguasai bola dan tidak takut dalam bermain. Namun apalah daya, jika lebih banyak pemain lainnya yang berada dalam kondisi di bawah penampilan terbaiknya.
’’Phaytoon seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi para pemain Persijap yang lain. Ia bermain dengan keyakinan diri yang kuat, berani memainkan bola, berani melakukan duel-duel dengan lawan. Saya berharap, saat berhadapan dengan Persema, semua pemain bisa tampil seperti Phay selama ini,’’ tandas Djunaidi.
Mengenai Persema, Djunaidi justru menilai secara kualitas mereka memiliki materi pemain yang lebih baik dibanding Arema. Mereka justru banyak memiliki pemain-pemain dengan pengalaman yang sudah diketahui banyak orang. Karena itu bukanlah hal mudah bagi pemainnya untuk bisa mencetak hasil gemilang.
Secara teknik, Djunaidi menyatakan timnya tidak mengalami masalah apapun. Namun problem tersebut justru muncul dari internal timnya sendiri. Dalam sepakbola, masalah seperti ini tidak mudah diatasi. dis-jie-wws)
Djunaidi menyatakan, khusus untuk membangkitkan motivasi dan mental bermain Evaldo dkk, pihaknya bahkan berinisiatif melakukan konsultasi psikologis dengan psikolog. Sebelumnya, ia bahkan berharap sang psikolog bisa melakukan terapi kepada para pemainnya secara langsung. Namun karena waktunya mendesak, akhirnya ia hanya mendapatkan kiat-kiat untuk meningkatkan daya juang para pemainnya.
Mental
Dengan terbuka, Djunaidi menyatakan, secara kualitas para pemainnya bukanlah pemain kacangan. Namun masalah mental saja yang terlihat menjadi problem. Dari tiga pertandingan terakhir, Djunaidi melihat hanya Phaytoon Thiabma saja yang mampu menampilkan permainan konsisten.
Ia tetap mampu melakukan mobilitas tinggi, percaya diri menguasai bola dan tidak takut dalam bermain. Namun apalah daya, jika lebih banyak pemain lainnya yang berada dalam kondisi di bawah penampilan terbaiknya.
’’Phaytoon seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi para pemain Persijap yang lain. Ia bermain dengan keyakinan diri yang kuat, berani memainkan bola, berani melakukan duel-duel dengan lawan. Saya berharap, saat berhadapan dengan Persema, semua pemain bisa tampil seperti Phay selama ini,’’ tandas Djunaidi.
Mengenai Persema, Djunaidi justru menilai secara kualitas mereka memiliki materi pemain yang lebih baik dibanding Arema. Mereka justru banyak memiliki pemain-pemain dengan pengalaman yang sudah diketahui banyak orang. Karena itu bukanlah hal mudah bagi pemainnya untuk bisa mencetak hasil gemilang.
Secara teknik, Djunaidi menyatakan timnya tidak mengalami masalah apapun. Namun problem tersebut justru muncul dari internal timnya sendiri. Dalam sepakbola, masalah seperti ini tidak mudah diatasi. dis-jie-wws)