Persijap Bertekad Patahkan Tradisi
http://www.persijap.or.id/2009/12/persijap-bertekad-patahkan-tradisi.html
JEPARA - Tradisi buruk menghantui Persijap menjelang lawatannya melawan tuan rumah Sriwijaya FC pada laga lanjutan Indonesia Super League di Stadion Jakabaring Palembang, Minggu (6/12/2009).
Dalam dua musim terakhir, Persijap selalu kalah saat bertanding di stadion ini. Sementara, ketika bertindak sebagai tuan rumah, Laskar Kalinyamat juga tidak pernah mampu menaklukkan Sriwijaya FC.
Ketika kedua masih berlaga di Divisi Utama Wilayah Barat pada 2006, pada pertandingan di Jepara di putaran pertama Sriwijaya berhasil menahan imbang Persijap 1-1. Sedangkan, ketika Persijap melawat ke Palembang harus mengakui keunggulan tuan rumah 3-1.
Hasil serupa kembali terulang pada musim pertama ISL tahun lalu. Di Palembang Persijap kalah 0-2 dan imbang 2-2 saat bermain di Jepara. Di ajang Copa Indonesia 2008-2009, langkah Persijap menggapai tiket final digagalkan Sriwijaya dengan agregat 4-2 hasil imbang 1-1 di Jepara dan kemenangan 3-1 Laskar Wong Kito saat berstatus tuan rumah.
"Kita memang tidak boleh melupakan sejarah. Namun, kami akan bekerja keras memupus sejarah buruk itu saat bertanding Minggu nanti. Secara materi, Sriwijaya jauh di atas kami. Namun, Persijap tidak akan menyerah begitu saja. Libur panjang yang dialami pemain Persijap harus disikapi dengan positif. Saya dan pemain lain yakin pelatih Junaedi sudah memiliki strategi untuk meraih hasil maksimal di Palembang," tegas wing back Isdianto.
Tekad senada dilontarkan kiper Danang Wihatmoko. Menurut dia, sebelum pertandingan selesai maka masih ada kesempatan untuk meraih hasil yang diinginkan. "Kami sudah melakukan persiapan matang sebelum berangkat ke Palembang. Meskipun sedikit terganggu dengan masa istirahat kompetisi yang terlalu panjang, tim sangat fokus untuk mencuri poin dari kandang Sriwijaya FC," timpalnya.
Danang menambahkan, timnya memiliki peluang untuk memperbaiki catatan buruk itu. Apalagi, pemain berusia 26 tahun itu juga tertantang untuk melanjutkan tren permainan positifnya. Gawang Persijap yang dijaga Danang masih menjadi satu-satunya gawang yang paling sedikit kebobolan di antara 18 gawang tim peserta ISL musim ini. Tampil lima kali mengawal gawang Persijap, dia baru sekali memungut bola dari dalam gawangnya.
Sementara, Pelatih Persijap Junaedi tetap yakin pasukannya bisa meraih hasil bagus dalam partai ini. Secara materi timnya kalah kelas dibanding Sriwijaya, akan tetapi hal itu tidak dapat dijadikan ukuran untuk melihat hasil akhir. Persijap akan tetap mengandalkan kolektifitas permainan, kedisiplinan dalam bermain, dan semangat keras para pemainnya.
"Kami tidak ingin berbicara soal materi tim. Sebab, mereka (Sriwijaya) sudah pasti lebih bagus. Akan tetapi, bukan berarti kami tidak dapat menciptakan kejutan di pertandingan. Kami akan berusaha mewujudkannya," tegas Junaedi. (zwr-okezone)
Dalam dua musim terakhir, Persijap selalu kalah saat bertanding di stadion ini. Sementara, ketika bertindak sebagai tuan rumah, Laskar Kalinyamat juga tidak pernah mampu menaklukkan Sriwijaya FC.
Ketika kedua masih berlaga di Divisi Utama Wilayah Barat pada 2006, pada pertandingan di Jepara di putaran pertama Sriwijaya berhasil menahan imbang Persijap 1-1. Sedangkan, ketika Persijap melawat ke Palembang harus mengakui keunggulan tuan rumah 3-1.
Hasil serupa kembali terulang pada musim pertama ISL tahun lalu. Di Palembang Persijap kalah 0-2 dan imbang 2-2 saat bermain di Jepara. Di ajang Copa Indonesia 2008-2009, langkah Persijap menggapai tiket final digagalkan Sriwijaya dengan agregat 4-2 hasil imbang 1-1 di Jepara dan kemenangan 3-1 Laskar Wong Kito saat berstatus tuan rumah.
"Kita memang tidak boleh melupakan sejarah. Namun, kami akan bekerja keras memupus sejarah buruk itu saat bertanding Minggu nanti. Secara materi, Sriwijaya jauh di atas kami. Namun, Persijap tidak akan menyerah begitu saja. Libur panjang yang dialami pemain Persijap harus disikapi dengan positif. Saya dan pemain lain yakin pelatih Junaedi sudah memiliki strategi untuk meraih hasil maksimal di Palembang," tegas wing back Isdianto.
Tekad senada dilontarkan kiper Danang Wihatmoko. Menurut dia, sebelum pertandingan selesai maka masih ada kesempatan untuk meraih hasil yang diinginkan. "Kami sudah melakukan persiapan matang sebelum berangkat ke Palembang. Meskipun sedikit terganggu dengan masa istirahat kompetisi yang terlalu panjang, tim sangat fokus untuk mencuri poin dari kandang Sriwijaya FC," timpalnya.
Danang menambahkan, timnya memiliki peluang untuk memperbaiki catatan buruk itu. Apalagi, pemain berusia 26 tahun itu juga tertantang untuk melanjutkan tren permainan positifnya. Gawang Persijap yang dijaga Danang masih menjadi satu-satunya gawang yang paling sedikit kebobolan di antara 18 gawang tim peserta ISL musim ini. Tampil lima kali mengawal gawang Persijap, dia baru sekali memungut bola dari dalam gawangnya.
Sementara, Pelatih Persijap Junaedi tetap yakin pasukannya bisa meraih hasil bagus dalam partai ini. Secara materi timnya kalah kelas dibanding Sriwijaya, akan tetapi hal itu tidak dapat dijadikan ukuran untuk melihat hasil akhir. Persijap akan tetap mengandalkan kolektifitas permainan, kedisiplinan dalam bermain, dan semangat keras para pemainnya.
"Kami tidak ingin berbicara soal materi tim. Sebab, mereka (Sriwijaya) sudah pasti lebih bagus. Akan tetapi, bukan berarti kami tidak dapat menciptakan kejutan di pertandingan. Kami akan berusaha mewujudkannya," tegas Junaedi. (zwr-okezone)